Christoph Thies Juru kampanye Greenpeace, menjelaskan tentang proposal Forests for Climate. Greenpeace meluncurkan suatu prakarsa inisiatif hutan untuk iklim atau forests for climate (FFC) sebuah solusi rintisan untuk menekan laju deforestasi, mengatasi perubahan iklim, melestarikan keanekaragaman hayati dan melindungi sumber penghidupan jutaan orang yang bergantung pada hutan.
Greenpeace meluncurkan suatu prakarsa inisiatif hutan untuk
iklim atau forests for climate (FFC) sebuah solusi rintisan untuk
menekan laju deforestasi, mengatasi perubahan iklim, melestarikan
keanekaragaman hayati dan melindungi sumber penghidupan jutaan
orang yang bergantung pada hutan.
FFC adalah sebuah proposal mekanisme pendanaan internasional
dalam upaya penurunan emisi karbon dan penyusutan hutan tropis di
negara-negara pemilik hutan yang turut serta berkomitmen dari face
kedua dari kesepakataan Protokol Kyoto (pasca 2012).
Langkah awal yang greenpeace lakukan adalah mempertemukan
negara-negara donor dengan prakarsa-prakarsa nyata di
negara-negara berkembang pemilik hutan seperti Indonesia.
Greenpeace mengundang perwakilan negara-negara donor,
lembaga-lembaga donor, para pejabat dan gubernur dari beberapa
propinsi terkait untuk membicarakan prakarsa ini dan mendukung
moratorium terhadap konversi hutan baru di Indonesia sebelum
masuknya uang yang berasal dari mekanisme karbon.
Peluncuran yang dilakukan di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
saat kapal Esperanza bersandar, di hadiri banyak pihak, acara yang
diselenggarakan bersama Bapak Rahmat Witoelar, Menteri Negara
lingkungan hidup.
Pesatnya tingkat deforestasi dan meningkatnya emisi gas rumah
kaca di Indonesia karena adanya dorongan iming-iming keuntungan
jangka pendek semata. Solusi Mekanisme FFC yang greenpeace
memberikan nilai untuk mempertahankan hutan agar tetap utuh.
Di dalam mekanisme FFC, negara-negara industri yang telah
menyatakan komitmen untuk mengurangi emisi mereka akan mendanai
perlindungan sejumlah besar wilayah-wilayah hutan tropis yang
tersisa. Negara-negara berkembang dengan wilayah hutan luas seperti
Indonesia, yang memilih untuk ikut berpartisipasi dan menunjukkan
komitmen untuk melindungi hutan, akan mendapat kesempatan
mendapatkan pendanaan bagi usaha-usaha pengingkatan kemampuan dan
pengurangan tingkat emisi nasional yang berasal dari
deforestasi.
FFC mencegah deforestasi dari bergeser dari satu negara ke
negara lainnya. Sejauh ini FFC merupakan satu-satunya mekanisme
yang melibatkan perwakilan masyarakat adat untuk memastikan
dihormatinya hak dan sumber-sumber kehidupan mereka.
Greenpeace mendorong agar mekanisme FFC menjadi bagian dari fase
kedua kesepakatan Kyoto (pasca 2012) mengenai perubahan iklim. Jika
negara-negara berkomitmen dengan mekanisme FFC, pendanaan dari
negara-negara industri untuk perlindungan hutan tropis akan siap
pada tahun 2009.
Kapal Greenpeace Esperanza, akan meninggalkan Jakarta pada hari
Sabtu tanggal 1 November menuju Riau.
Greenpeace menyerukan pemerintah Indonesia untuk secepatnya
menerapkan moratorium bagi semua bentuk konversi hutan, termasuk
pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, industri penebangan
kayu dan pendorong deforestasi lainnya.
Ikuti perjalanan Esperanza di blog Forest for climate dan Webcam
Katakan Kepada Presiden Indonesia!
Ayo, bergabung bersama kami untuk mendesak Presiden menetapkan secepatnya moratorium deforestasi!
Dukung Kami
Greenpeace adalah organisasi kampanye independen. Dukungan finansial dari individu-individu seperti anda adalah tulang punggung untuk kampanye-kampanye Greenpeace