Lebih dari empat puluh aktivis Greenpeace yang mengenakan kostum
yang melambangkan berbagai sumber energi terbarukan seperti tenaga
angin, surya dan panas bumi mendatangi kantor Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral dengan membawa steker listrik raksasa dengan
spanduk bertuliskan "Merdeka Dari Mati Lampu, Revolusi Energi
Sekarang". Para aktivis menyerukan Menteri agar segera memanfaatkan
sumber energi terbarukan.
"Guna mencapai kedaulatan energi dan mengatasi permasalahan
perubahan iklim, Indonesia harus mengembangkan alternatif sumber
daya energi dengan emisi karbon yang rendah. Laporan Greenpeace
menunjukkan bahwa kurang lebih 60 persen kebutuhan listrik
Indonesia dapat dipenuhi oleh sumber energi terbarukan pada tahun
2050. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan impor
bahan bakar fosil, menyediakan listrik murah bagi masyarakat dan
mengatasi permasalahan krisis energi," ujar Sonki Prasetya, juru
kampanye Iklim dan Energi, Greenpeace Asia Tenggara.
Laporan Greenpeace yang bertajuk 'Revolusi Energi - Prospek
Energi Berkelanjutan Indonesia' menawarkan perpaduan antara
teknologi energi terbarukan serta efisiensi energi sebagai pilihan
sumber energi yang bersih, murah, ramah lingkungan menuju
kedaulatan energi. Dengan ini Indonesia dapat terbebas dari
fluktuasi harga bahan bakar fosil serta menghindarkan bahayanya
energi nuklir, sementara mendorong kebijakan efisiensi energi yang
dapat diterapkan segera.
Sebagai contoh, Indonesia memiliki potensi sumber daya panas
bumi yang luar biasa dengan kapasitas yang diperkirakan mampu
memasok listrik sebesar 27.000 MW atau setara dengan 40 persen
cadangan panas bumi dunia. Pemerintah mengatakan bahwa sumber daya
panas bumi dapat memasok 30 persen dari rencana pemerintah untuk
menambah pasokan listrik sebesar 10.000 MW namun investasi
terhambat akibat belum adanya penetapan harga jual yang pasti.
"Sayangnya setiap tahun dana bagi pengembangan energi terbarukan
tidak dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini jelas menunjukkan bahwa
ada pengaruh kuat dari kekuatan-kekuatan yang berpihak kepada
sumber energi tidak ramah lingkungan dalam tubuh Departemen ESDM.
Reaksi pemerintah atas krisis energi yang berlangsung sekarang
misalnya dengan memberlakukan pemadaman listrik bergilir sama
sekali bukan jalan keluar yang berkelanjutan. Indonesia dapat lebih
berkembang apabila segera memanfaatkan sumber energi terbarukan
dengan maksimal," Sonki Prasetya menyimpulkan.
Greenpeace menyerukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
untuk:
- Menerapkan target yang mengikat bagi pemanfaatkan sumber daya
energi terbarukan,
- Menetapkan kebijakan serta insentif fiskal untuk menarik
investasi di bidang teknologi energi terbarukan yang menguntungkan
dan memungkinkan untuk diterapkan;
- Peraturan yang jelas dan tegas perihal implementasi proyek
energi terbarukan guna mengurangi birokrasi dan interpretasi ambigu
dari peraturan yang ada.
Greenpeace adalah organisasi kampanye yang independen, yang
menggunakan konfrontasi kreatif dan tanpa kekerasan untuk
mengungkap masalah lingkungan hidup, dan mendorong solusi yang
diperlukan untuk masa depan yang hijau dan damai.