Sejumlah bencana alam yang terkait hidrometeorologi terjadi di Indonesia di awal Januari 2021. Sebut saja longsor Sumedang, banjir Kalsel, banjir bandang Gunung Mas, Puncak, naiknya air laut Makassar, dan sederet bencana lainnya. Bencana, salah siapa? Apakah ini memang takdir, atau justru kita manusia tanpa sadar telah berinvestasi dalam merusak alam sehingga menyebabkan terjadinya bencana. Lihat pilihan berita bulan ini selengkapnya.
Banjir Kalimantan Selatan

BNPB menegaskan sepanjang awal tahun Januari 2021 terdapat 263 bencana di Indonesia. 98% diantaranya terkait dengan hidrometeorologi termasuk banjir di Kalimantan Selatan, longsor di Sumedang, dan banjir bandang di kawasan puncak Gunung Mas. Bencana-bencana tersebut ditengarai karena masifnya pembukaan lahan di kawasan hulu, sehingga menyebabkan lahan tak mampu lagi menampung atau menyerap debit air akibat curah hujan yang terlalu tinggi. Baca di sini.
Apa yang menyebabkan banjir di Kalimantan Selatan begitu dahsyat? Pemerintah menyatakan karena curah hujan yang terlalu tinggi lebih dari biasanya. Namun, menurut beberapa pengamat lingkungan bukan hanya itu. Simak penjelasannya.
Kembalinya Paris Agreement

Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS ke 46, menaruh harapan kepada masyarakat global bahwa pasca mundur AS dari pakta iklim, Joe Biden akan mengambil langkah sebaliknya. Hal tersebut terwujud, begitu ia selesai dilantik, ia kembali meratifikasi kesepakatan paris, sebagai langkah pertama yang menyatakan bahwa negara adidaya tersebut serius dalam menangani perubahan iklim. Lihat berita selengkapnya.
Tanggung-jawab produsen plastik

Masalah sampah plastik memang ga pernah habis untuk dibahas. Sifatnya yang sulit terurai, mungkin sudah saatnya nih mengatasi masalah dari sumbernya. Para produsen diminta untuk lebih bertanggung jawab terhadap kemasan dan mengelola sampahnya. Cek beritanya di sini.
Panel surya makin populer

Sebuah survei publik yang dilakukan Tropical Renewable Energy Center Universitas Indonesia (TREC UI) mengungkapkan bahwa banyak warga kota yang berminat terhadap pemasangan panel surya atap. Survei publik tersebut diluncurkan dalam sebuah laporan yang bekerjasama dengan Greenpeace Indonesia, tentang PLTS atap sebagai solusi Jakarta bebas emisi dan polusi. Simak selengkapnya di sini.
Rahma Shofiana adalah juru kampanye media Greenpeace Indonesia.