Kabar Terbaru dari Kami
Bumi kita sedang menghadapi krisis iklim dan butuh keseriusan untuk menjadikannya kembali hijau dan damai. Mari memulai perubahan nyata bersama Greenpeace diawali dengan membaca kabar terbaru dari siaran pers, artikel, riset dan publikasi, kemenangan Greenpeace, dan siniar.

-
Putusan Gugatan Energy Transfer: Potret Buruk SLAPP yang Mengancam Perjuangan Iklim
Gugatan SLAPP yang diajukan oleh Energy Transfer di North Dakota, serta putusan pengadilan yang menghukum Greenpeace sebesar 660 juta dollar, adalah hal yang sangat berbahaya bagi demokrasi, kebebasan sipil, dan kelestarian lingkungan.
-
Jejak Kerja Paksa Awak Kapal Indonesia di Kapal Taiwan dalam Produk Tuna Kalengan: Laporan Investigasi Greenpeace dan SBMI
Laporan terbaru Greenpeace Asia Tenggara-Indonesia dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), “Netting Profits, Risking Lives: The Unresolved Human and Environmental Exploitation at Sea”, mengungkap dugaan praktik kerja paksa dan eksploitasi finansial yang dialami para awak kapal perikanan (AKP) migran Indonesia di kapal ikan jarak jauh berbendera Taiwan.
-
Laporan Greenpeace MENA tentang Keuangan Islam Menunjukkan: Hanya 5% Aset Keuangan Islam Dapat Menghasilkan $400 Miliar untuk Energi Terbarukan pada 2030
Temuan laporan ini menunjukkan bahwa dengan mengalokasikan hanya 5% dari aset senilai $4,5 triliun sektor keuangan Islam untuk proyek energi terbarukan, dapat terhimpun dana sebesar $400 miliar untuk pembiayaan iklim.
-
Penyelamatan Lingkungan dan Penanggulangan Krisis Iklim Harus Menjadi Agenda Prioritas Kepala Daerah Jakarta
Meskipun mengambil sikap netral, tidak memilih dan tidak menyatakan dukungan kepada salah satu paslon tertentu, Greenpeace Indonesia menilai PILKADA sebagai saat yang tepat untuk memasukkan agenda penyelamatan lingkungan dan penanggulangan krisis iklim sebagai salah satu agenda politik para paslon.
-
Tuntut Keadilan Sosial dan Lingkungan, Warga Sampaikan Pesan untuk Calon Pemimpin Jakarta
Pulau Pari merupakan salah satu pulau yang terletak di gugusan Kepulauan Seribu dan hanya berjarak 35 km dari daratan Jakarta. Masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil kerap kali terpinggirkan dari hingar bingar bagaimana sebuah kota dikelola.
-
Isu Ketahanan Iklim Kota Penting Harus Dibahas dalam Agenda Pilkada Jakarta
Pimpinan Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta menerima kunjungan Greenpeace Indonesia di kantor KPUD Jakarta. Tujuan kunjungan ini antara lain untuk memberikan masukan agar isu krisis dan ketahanan iklim menjadi agenda dalam kampanye Pilkada Jakarta.
-
Greenpeace Desak Keadilan Iklim untuk Jakarta Berketahanan
Laporan ini menyoroti bagaimana situasi krisis iklim di Jakarta mulai dari proses pembuatan kebijakan sampai kepada implementasinya. Bukan hanya soal lingkungan, laporan ini juga menyoroti persoalan yang lebih mendalam: keadilan kota atau urban justice.
-
Greenpeace Ajak Berpikir Ulang Makna Pembangunan dan Kesejahteraan Melalui Instalasi Seni
Jakarta, 20 September 2024 – Greenpeace Indonesia melalui pameran instalasi seni mengajak masyarakat menemukan makna kesejahteraan yang tidak hanya bergantung pada numerasi pertumbuhan ekonomi semata. Gembar-gembor pertumbuhan ekonomi selalu digaungkan…
-
‘Indonesia is Not For Sale’, Seruan Masyarakat Sipil dan Warga Korban IKN di HUT RI ke-79
Penajam Paser Utara, Kaltim, 17 Agustus 2024—Tak jauh dari lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), sejumlah organisasi masyarakat sipil dan warga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menggelar serangkaian kegiatan untuk…
-
ULAMA DAN PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA: INTEGRASI ISU PERUBAHAN IKLIM DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Di era yang penuh dengan tantangan lingkungan yang tiada duanya, dan seruan mendesak untuk melakukan upaya terpadu dalam memerangi perubahan iklim, peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan planet kita semakin mengemuka.
-
Transisi ke Ekonomi Hijau yang Inklusif dan Berkeadilan Jawaban terhadap Krisis Iklim dan Sosial Saat Ini
Sektor ekonomi memiliki peran penting dalam mengatasi dan mencegah dampak lanjutan dari krisis iklim. Aktivitas ekonomi yang lebih ramah lingkungan bisa menjadi jawaban atas berbagai bencana hidrometeorologi yang ditimbulkan akibat krisis iklim saat ini.
-
Film “Before You Eat” Dirilis Global, Greenpeace Indonesia: Babak Baru Perjuangan Keadilan di Industri Perikanan
Momen peringatan Hari Buruh Internasional tanggal 1 Mei dan Hari Tuna Sedunia tanggal 2 Mei tahun ini sekaligus menjadi momen penting bagi Greenpeace Indonesia untuk mendukung publikasi film dokumenter “Before You Eat” Director’s Cut yang diproduksi oleh Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
-
Hukum Para Pemilik Kapal, Perketat Pengawasan di Pelabuhan, Ratifikasi ILO K-188
Greenpeace Indonesia mengapresiasi keberanian dan langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berhasil menangkap kapal ikan Indonesia yang diduga melakukan praktik patgulipat dengan kapal ikan asing berupa alih muatan (transhipment) ikan ilegal di laut, penyelundupan bahan bakar minyak (BBM), dan perbudakan terhadap awak kapal perikanan.
-
Aksi Damai Jelang Hari Nelayan Nasional di Tiga Kota, Masyarakat Sipil Desak Presiden Ratifikasi Konvensi ILO 188
Jakarta, 3 April 2024 – Sebuah miniatur kapal sepanjang tiga meter berwarna biru dan corong hitam dengan nama KM Derita Nelayan terlihat berada di depan Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda), Jakarta, pada Rabu (3/4/2024) pagi. Di depan kapal itu, terlihat pula seorang yang melakukan aksi teatrikal sebagai awak kapal yang terjerat di dalam jaring kapal.…
-
Warga Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Menang,MK Menolak Gugatan PT Gema Kreasi Perdana untuk Merevisi UU PWP3K
Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak Uji Materi (Judicial Review) Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (UU PWP3K) No. 27 tahun 2007 jo No. 1 Tahun 2014, yang terdaftar dalam perkara Nomor 35/PUU-XXI/2023.
-
Perjuangan Masyarakat Awyu Pertahankan Hutan Adat dari Perusahaan Sawit: Dikalahkan di Tingkat Banding, Kini Ajukan Kasasi
Pejuang lingkungan hidup dari suku Awyu tak berhenti mencari keadilan demi mempertahankan hutan adatnya dari perusahaan sawit. Hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, Hendrikus Woro dan kuasa hukumnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
-
Ahli: Upaya Penghapusan Pelaut Migran dari UU PPMI adalah Kemunduran serta Melenceng dari Semangat dan Amanat Konstitusi
Status pelaut migran, baik awak buah kapal niaga (ABK Niaga) dan awak kapal perikanan (AKP) Indonesia, yang bekerja di luar negeri dan di atas kapal niaga dan ikan berbendera asing, sebagai buruh migran dalam UU tersebut harus dipertahankan dan sebagai bentuk kemajuan dan komitmen tanggung jawab negara dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
-
TAPMI: Pelaut Migran adalah Pekerja Migran
Kami berpendapat bahwa ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c UU No. 18/2017 telah sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 (“UUD 1945”) dan telah memberikan kepastian dan pelindungan hukum bagi awak kapal niaga migran dan awak kapal perikanan migran sebagai Pekerja Migran Indonesia.
-
Seruan Masyarakat Sipil di Pemilu 2024: Pilih Pulih dari Krisis Iklim dan Hancurnya Demokrasi dan HAM
Pemilu 2024 berlangsung di tengah situasi yang tak mudah; krisis iklim makin genting mengancam hidup warga, ruang demokrasi kian menyempit, serta ketidakpastian masa depan untuk generasi muda–misalnya menyangkut akses pendidikan dan lapangan pekerjaan.
-
Sejauh Mata Memandang dan Greenpeace Indonesia Menggugah Kesadaran terhadap Krisis Pangan lewat Pameran “Kedai Kita”
Sebagai jenama tekstil dengan komitmen untuk lebih bertanggung jawab dan mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan merawat Bumi, Sejauh Mata Memandang (SMM) berkolaborasi dengan Greenpeace Indonesia dan didukung oleh Plaza Indonesia, dalam menghadirkan pameran bertajuk “Kedai Kita”.
-
Laporan Greenpeace terbaru: Unilever menjual 1.700 plastik sachet yang mencemari lingkungan setiap detiknya
Investigasi lapangan terbaru yang dilakukan oleh Greenpeace Asia Tenggara dan Greenpeace Inggris mengungkap gambaran mengejutkan tentang pencemaran plastik sachet Dove di pantai dan perairan Filipina dan Indonesia.
-
Sembilan Organisasi Pelaut & Masyarakat Sipil Ajukan Permohonan Pihak Terkait JR UU Pelindungan Pekerja Migran ke MK
Sembilan perwakilan organisasi pelaut dan organisasi masyarakat sipil mengajukan permohonan sebagai Pihak Terkait atas pengujian (judicial review) materiil Undang-Undang No. 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) di Mahkamah Konstitusi (MK), yang terdaftar dalam perkara nomor: 127/PUU-XXI/2023.
-
Konferensi Tiga Basin di Brazzaville Dapat Membuka Pintu Masa Depan Alternatif
Perlindungan hutan primer dan restorasi hutan alam yang terdegradasi harus menjadi prioritas dalam Konferensi Tingkat Tinggi Tiga Basin di Republik Kongo, yang menandai inisiatif yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bertujuan untuk menciptakan aliansi global yang berkomitmen untuk merevitalisasi 250 juta hektar lahan.
-
Jajak Pendapat Greenpeace, Penduduk Kota di Belahan Bumi Selatan Masih Berharap Kota Besar Menjadi Kota Impian Mereka
Greenpeace Internasional mengeluarkan Jajak Pendapat yang dilakukan di tujuh kota besar di belahan bumi selatan. Hasil jajak pendapat menunjukkan rata-rata kurang dari separuh populasi penduduk merasa aman dari kejadian cuaca ekstrem.
-
Dari Hutan Desa Pertama di Papua, Anak Muda Adat Serukan Penyelamatan Hutan
Selama tiga hari, peserta Forest Defender Camp mengikuti serangkaian diskusi, lokakarya, hingga belajar melakukan pemetaan partisipatif wilayah adat. Mereka bermalam di dalam hutan desa milik masyarakat adat Knasaimos, di rumah-rumah pondok yang dibangun dari kayu dan beratap anyaman daun sagu.
-
Selamatkan Karimunjawa Dari Limbah Tambak dan Tongkang Batu Bara
Masih dalam rangkaian Global Climate Strike, masyarakat Karimunjawa bersama Greenpeace Indonesia serta berbagai komunitas melakukan aksi membentangkan spanduk berukuran 5×15 meter bertuliskan Save Karimunjawa di tengah laut dengan menggunakan kayak.
-
Parfum Inovatif Untuk Kelestarian Lingkungan
Greenpeace Indonesia meluncurkan sebuah produk parfum inovatif “Our Earth” yang terinspirasi dari bau berbagai jenis pencemaran. Koleksi eksklusif parfum Our Earth ini dibuat 100 persen dari bahan-bahan alami. Selama proses pembuatannya tidak ada sedikit pun tindakan yang merusak
-
Tiga Tuntutan untuk Masa Depan Bebas Plastik
Ada tiga tuntutan yang didesakkan oleh inisiator dan kolaborator Pawai Bebas Plastik 2023 untuk menjawab persoalan polusi plastik dan mewujudkan masa depan belas plastik. Pertama, mendorong pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong praktik guna ulang sebagai solusi.
-
Greenpeace Tolak Terlibat dalam Tim Kajian untuk PP 26/2023
Greenpeace Indonesia menolak terlibat dalam tim kajian yang akan dibentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut
-
Ekspor Pasir Laut Diizinkan Setelah 20 Tahun Dilarang, Greenpeace: “Greenwashing Ala Pemerintah”
Ini adalah greenwashing ala pemerintah. Pemerintah kembali bermain dengan narasi yang seakan mengedepankan semangat pemulihan lingkungan dan keberlanjutan, tetapi nyatanya malah menggelar karpet merah untuk kepentingan bisnis dan oligarki
-
Festival Suara Jernih Papua, Memahami dan Menyuarakan Papua Lewat Seni dan Budaya
Jakarta, 17 Maret 2023. Greenpeace berkolaborasi dengan Papua Itu Kita–forum solidaritas Papua yang berfokus pada HAM serta pusat informasi dan kajian–menggelar Festival Ranipa – Suara Jernih Papua. Acara ini bertujuan…
-
Soroti Peran Indonesia dalam Perlindungan Laut Global, Aktivis Greenpeace Desak Komitmen Pemerintah
Peran Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sangat vital dalam upaya mewujudkan target 30×30 ini. Dan tahun 2030 tinggal tujuh tahun lagi. Apabila target ini tidak tercapai, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang mengalami dampak kerusakan lingkungan paling parah.
-
“Ungkapan Sayang” Pemerintah untuk Awak Kapal Perikanan Migran Indonesia
Dalam sejumlah kesempatan, terungkap sinyal komitmen untuk pembenahan tata kelola pelindungan AKP migran Indonesia. Greenpeace Indonesia dan sejumlah organisasi memandang momentum ini penting menjadi dorongan bagi pemerintah yang hingga kini dinilai belum maksimal dalam melindungi hak para AKP migran.
-
Aktivis Greenpeace Menaiki dan Menempati Platform Shell Dengan Membawa Pesan: ‘HENTIKAN PENGEBORAN. MULAILAH MEMBAYAR.’
Amsterdam, Belanda – Aktivis Greenpeace dari Argentina, Turki, AS, dan Inggris telah menaiki kapal yang dikontrak Shell di Samudra Atlantik dengan spanduk bertuliskan pesan: “Hentikan Pengeboran. Mulai Membayar”.
-
Jokowi dan PM Malaysia Sepakat Perangi ‘Diskriminasi’ Kelapa Sawit, Komitmen Hentikan Deforestasi Patut Dipertanyakan
Jakarta, 11 Januari 2022. Presiden Joko Widodo sebaiknya menjelaskan maksud pernyataan ‘memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit’ yang disampaikan seusai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor pada…
-
CBD COP15 Berakhir, Indonesia Mesti Percepat Pengakuan Masyarakat Adat
Greenpeace Indonesia menyambut kesepakatan final Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB ke-15 atau CBD COP15 di Montreal, Kanada, yang secara eksplisit mengakui peran penting masyarakat adat sebagai penjaga keanekaragaman hayati. Ini mencakup pengakuan terhadap hak, wilayah, pengetahuan, serta pentingnya pelibatan masyarakat adat dalam pengambilan keputusan.
-
Kekayaan Alam Melimpah, Kutukan atau Anugerah bagi Tanah Papua?
Seringkali keberlimpahan sumber daya alam memberikan kutukan, sehingga kesejahteraan ekonomi tidak merata. Greenpeace Indonesia berkolaborasi dengan INDEF melakukan penelitian tentang kutukan sumber daya alam di Tanah Papua, yang diluncurkan pada hari ini.
-
Delegasi Indonesia Bertemu Sinar Mas di COP15 Kanada, Tapi Abaikan Masyarakat Adat
Delegasi pemerintah Indonesia yang hadir dalam Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB atau CBD COP15 di Montreal, Kanada, diketahui bertemu dengan petinggi Sinar Mas, salah satu konglomerat dan produsen minyak sawit terbesar di Indonesia.
-
Wujudkan Jakarta Kota Berkelanjutan, Kendalikan Emisi Transportasi
Dalam upaya mendukung target bebas emisi DKI Jakarta di tahun 2050, tim peneliti Greenpeace Indonesia dan Resilience Development Initiative meluncurkan penelitian bertajuk “Transformasi Transportasi Jakarta: Mengkaji Ulang Target Emisi Nol Sektor Transportasi Tahun 2050”.
-
Surat Terbuka: Posisi Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia Terhadap Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global
Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia memberi suara untuk seruan COP 15 di Montreal untuk menyepakati target yang ketat dan mengikat untuk memastikan perlindungan setidaknya 30% dari tanah dan laut pada tahun 2030 (“tiga puluh tiga puluh”) bersamaan dengan pengakuan eksplisit terhadap Masyarakat Adat.
-
Pidato Wapres di COP27 Masih Diwarnai Solusi Palsu Atasi Krisis Iklim
Pidato Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, menunjukkan bahwa pemerintah masih terjebak dalam sederet solusi palsu yang belum menjawab masalah krisis iklim.
-
Pemerintah Indonesia Hanya Memberi Makan Krisis Iklim Lewat Food Estate
Puluhan aktivis Greenpeace, LBH Palangkaraya, Save Our Borneo, dan WALHI Kalimantan Tengah, membentangkan spanduk raksasa bertuliskan “Food Estate Feeding Climate Crisis” di area proyek food estate garapan Kementerian Pertahanan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Aksi yang digelar bertepatan dengan pertemuan COP 27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, ini mengirimkan pesan bahwa proyek food estate hanya memperburuk…
-
Greenpeace Indonesia lakukan audit merek pertama di Mataram, dorong tanggung jawab produsen terhadap sampah plastik
Kegiatan audit merek sampah kemasan plastik di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebagai upaya untuk mendorong tanggung jawab produsen secara luas (EPR, Extended Producer Responsibility) terkait manajemen pembuangan produk pasca-konsumsi.
-
Youth Festival, Merawat Semangat Sumpah Pemuda dengan Membangun Ulang Indonesia Tanpa Oligarki
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Greenpeace mengadakan gelaran Youth Festival. Tujuan dari Youth Festival ini adalah untuk memberikan edukasi politik lingkungan dan menyediakan ruang diskusi bersama kepada anak muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.
-
Hak Masyarakat Adat dan Transparansi Perlu Hadir Dalam Perjanjian Hutan Indonesia-Norwegia
Perjanjian kemitraan iklim antara pemerintah Indonesia dan Norwegia gagal menyoroti beberapa masalah penting, seperti transparansi dan pelindungan hak masyarakat adat, yang sangat berdampak pada upaya penghentian deforestasi di Indonesia.
-
Masyarakat Sipil Rayakan Ulang Tahun Kemenangan Gugatan Warga Negara atas Hak Udara Bersih di Balai Kota DKI Jakarta
Jakarta, 16 September 2022 – Memperingati satu tahun kemenangan gugatan warga negara atas hak udara bersih yang jatuh pada hari ini, Jumat, 16 September 2022, Koalisi IBUKOTA melakukan perayaan berbentuk…
-
Komitmen Setengah Hati Tidak Mampu Melindungi Hak Masyarakat Adat di Lembah Grime Nawa
Hingar bingar pencabutan sejumlah izin di bidang sumber daya alam, oleh Presiden Joko Widodo awal tahun 2022 terkesan sandiwara belaka dan rawan dimanipulasi karena tidak diikuti dengan penegakan hukum yang tegas oleh pemerintah pusat.
-
90 Persen Warga Jakarta Hirup Polusi Udara Berbahaya dan Tidak Menyadarinya
Fakta ini terungkap dari laporan yang dikeluarkan Greenpeace India hari ini. Laporan bertajuk “Udara Berbeda di Langit yang Sama: Riset Mengenai Ketidakadilan Udara (Different Air Under One Sky: The Inequity Air Research)” menginvestigasi polusi udara di delapan negara dan meneliti akses masyarakat terhadap stasiun monitoring kualitas udara.
-
Dari Danau Toba, Aktivis Perempuan Desak W20 Lindungi Hak Hak Perempuan Adat
Perempuan adat di tanah Sumatera Utara dan hampir seluruh wilayah Indonesia telah lama menjadi korban akibat ketimpangan struktural dan pembangunan eksploitatif yang tidak memperhatikan aspek gender. Berbagai program pembangunan telah menimbulkan konflik sosial serta kehancuran lingkungan hidup yang kemudian mengesampingkan dan bahkan melanggar hak-hak perempuan.
-
Menteri LHK Harus Menindaklanjuti Pelanggaran Hukum Lingkungan Hidup Perusahaan Sawit di Papua
Penyelidik Greenpeace Indonesia hari ini menghadirkan bukti baru bahwa sebuah perusahaan kelapa sawit di provinsi Papua melanjutkan pembukaan hutan dan operasi lainnya yang bertentangan dengan perintah Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan pejabat investasi lokal
-
PP Penempatan dan Pelindungan ABK Terbit, Tiga Mantan ABK Perikanan Cabut Gugatan di PTUN Jakarta
Tiga mantan Anak Buah Kapal (ABK) migran yang pernah bekerja di kapal penangkap ikan berbendera asing secara resmi mencabut gugatan yang akhir Mei lalu didaftarkan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
-
Masyarakat Sipil Menggugat Menteri Perdagangan dan Jokowi atas Kegagalan Negara Menjamin Pasokan dan Stabilisasi Harga Minyak Goreng
Tim Advokasi Kebutuhan Pokok Rakyat mengajukan gugatan Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan atas polemik minyak goreng yang terjadi saat ini. Gugatan ini ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia dan Menteri Perdagangan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
-
Dorong Perbaikan Pelindungan ABK Perikanan, Puluhan Organisasi Masyarakat Sipil Rancang Peta Jalan Ratifikasi Konvensi ILO 188
Di tengah karut marut tata kelola perekrutan dan penempatan Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia untuk bekerja di kapal ikan asing, puluhan ribu anak bangsa yang menjadi ABK terus berada di bawah bayang-bayang ancaman praktik kerja paksa dan perdagangan manusia.
-
Polemik Minyak Goreng: Segera Evaluasi Menyeluruh Industri Sawit dari Hulu hingga Hilir
Pada akhir tahun 2021 lalu telah terjadi kelangkaan dan lonjakan harga minyak goreng di Indonesia. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia, namun sayangnya tidak berdaulat dalam mencukupi kebutuhan domestik CPO sebagai bahan baku minyak goreng.
-
Peringatan Hari Perempuan Internasional, Greenpeace Membawa Pesan Perempuan Berjuang Melawan Oligarki dan Krisis Iklim
Secara sadar ataupun tidak, bias membuat perempuan sulit untuk maju. Mengetahui adanya bias saja tidak cukup, perlu tindakan yang signifikan untuk mencapai kesetaraan. Break the bias memiliki harapan agar perempuan di seluruh dunia bebas dari bias, diskriminasi, maupun stereotipe.
-
Dinilai Memberi Karpet Merah bagi Korporasi Asing, KORAL Tolak Rencana Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur Versi KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Permen-KP yang memudahkan kapal-kapal eks-asing dan kapal ikan asing diberi izin atau lisensi termasuk dimigrasikan menjadi kapal ikan berbendera Indonesia, bebas berkeliaran dan mengeruk kekayaan laut Indonesia.
-
ABK Terjaring Perbudakan, Siapa Pelanggar HAM?
Tahun demi tahun, kabar mengenai ABK Indonesia yang mengalami perbudakan selama bekerja di kapal hingga jenazah ABK dilarung ke laut tanpa persetujuan keluarga mewarnai pemberitaan di media massa. Namun, selalu saja perhatian kita berangsur surut seiring berjalannya waktu.
-
Amicus Curiae: Majelis hakim PTUN Jayapura Wajib Memperhatikan Sikap Masyarakat dan Memenuhi Keadilan yang Disuarakan Masyarakat
Masyarakat adat Moi, sepakat mendukung Bupati Sorong, menolak kehadiran perusahaan kelapa sawit dan meminta PTUN Jayapura mempertimbangkan keputusan masyarakat sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat adat.
-
Masyarakat Adat Papua di Kabupaten Sorong Selatan Menekankan Perlunya Keterlibatan Masyarakat dalam Proses dan Penyusunan Kebijakan Daerah
Setelah Bupati Sorong Selatan mencabut izin-izin usaha perusahaan perkebunan kelapa sawit berlokasi di beberapa distrik, masyarakat adat menuntut pemerintah mengembalikan dan mengakui hak dan klaim masyarakat adat sebagai pemilik dan penguasa tanah dan hutan adat tersebut.
-
COP26 Glasgow Tidak Berbuah Manis
Sangat disayangkan belum ada peta jalan yang jelas demi mencapai target 1,5 derajat Celcius. Jakarta, 15 November 2021. Konferensi iklim COP26 yang baru saja usai ternyata tidak melahirkan kesepakatan ambisius mengingat COP adalah konferensi iklim tertinggi yang dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, dan COP 26 seharusnya menjadi momentum krusial dan ujian bagi kemanusiaan.
-
Tanggapan Greenpeace Indonesia terhadap Isi Pidato Presiden Joko Widodo di Konferensi COP 26 Glasgow
Greenpeace Indonesia menyayangkan isi pidato Presiden Joko Widodo dalam perhelatan COP 26 di Glasgow, Senin (1/11) waktu setempat, yang tidak memperlihatkan komitmen serius dan ambisius yang merupakan inisiatif pemerintah sendiri.
-
Perdagangan Karbon adalah Solusi Palsu Mengatasi Krisis Iklim
Negara-negara dan komunitas global seharusnya tidak lagi berkutat pada mekanisme pasar, tetapi harus serius membicarakan mekanisme dukungan yang berbeda terhadap berbagai inisiatif dan praktek Masyarakat Adat dalam menjaga, melindungi, dan mengelola wilayah adat dan sumberdaya yang telah berkontribusi langsung pada penurunan emisi dan peningkatan stok karbon.
-
COP26: Sebuah Ujian bagi Kemanusiaan, Saatnya Bertindak
Glasgow perlu melihat komitmen nyata, ambisi nyata, dan tindakan nyata karena ketiga hal itu masih terlihat jauh dari harapan menjelang konferensi. Meskipun dua minggu ke depan akan terjadi banyak dinamika, belum terlambat bagi para pemimpin dunia untuk menyetujui rencana aksi yang detail dan transformasional.
-
Hasil Sidang Adat Malamoi Menolak Kehadiran Perusahaan Sawit di Wilayah Mereka
“Kami tidak mau ada kelapa sawit dan kami mendukung bupati Sorong. Kami juga mendesak sumpah adat untuk buat bambu tui (bambu pamali) supaya tidak ada yang berani kasih tanah untuk perusahaan kelapa sawit,” Pieter Koso, wakil ketua Dewan Adat Konhir.
-
Perlindungan ABK Masih Lemah, 24 Organisasi Sipil Desak Negara Anggota ASEAN Ratifikasi Konvensi ILO 188
Sebuah laporan yang disusun dan didukung oleh 24 organisasi sipil di kawasan Asia Tenggara menyebut bahwa badan-badan sektoral tersebut belum mengakui “ABK migran” sebagai “buruh migran” dan belum berkoordinasi dengan baik untuk menyelesaikan masalah para ABK.
-
Pemerintah Harus Melanjutkan Moratorium Sawit dan Menghentikan Izin Baru
Meski pemerintah pusat belum membuka hasil evaluasi moratorium sawit secara menyeluruh kepada publik, realitasnya Greenpeace justru menemukan sekitar 1,5 juta hektar tutupan hutan alam masih diproyeksikan untuk kepentingan konsesi perkebunan sawit.
-
Perjuangkan Hak ABK Indonesia, Serikat Pekerja di Indonesia Dukung Petisi Desak Pemerintah AS Hentikan Impor dari Perusahaan Bermasalah
Empat organisasi masyarakat sipil Indonesia memberikan dukungan untuk sebuah petisi yang diinisiasi oleh Greenpeace Amerika Serikat yang ditujukan pada Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS.
-
Tanggapan: Greenpeace Indonesia Mendesak Target dan Kerja Sama yang Lebih Ambisius Setelah Perjanjian Indonesia dan Norwegia Berakhir
Pada tanggal 10 September 2021 ini, pemerintah Indonesia mengakhiri kerjasama REDD+ bersama Norwegia. Greenpeace Indonesia menilai bahwa aksi ini menunjukkan kehancuran kerjasama dan komitmen di antara kedua pemerintah untuk mengambil aksi yang serius melawan krisis iklim.
-
Lewat Aksi Damai, Konsumen Mengirimkan Sembilan Pesan kepada Sembilan Pelaku E-Commerce
Bertepatan dengan kegiatan pesta diskon 9.9 (9 September), sejumlah perwakilan gerakan Pawai Bebas Plastik melakukan aksi damai di Gedung Tokopedia dengan menampilkan sembilan pesan untuk sembilan pelaku e-commerce dan marketplace.
-
Langkah Ambisius Diperlukan Segera Demi Mencegah Berbagai Dampak Buruk Krisis Iklim
Demi menekan dampak krisis iklim yang lebih buruk di masa mendatang, Pemerintah Indonesia harus melakukan berbagai langkah ambisius dalam kebijakan energi dan kehutanan. Karena tren emisi gas rumah kaca dari dua sektor tersebut terus meningkat cukup signifikan.
-
Mendorong E-Commerce Bergerak Aktif Mewujudkan Larangan Plastik Sekali Pakai
Sebanyak lebih dari 100 kolaborator yang tergabung dalam Pawai Bebas Plastik 2021 mendorong pelaku usaha perdagangan elektronik (e-commerce) dan wadah belanja daring (marketplace) untuk benar-benar mewujudkan gaya hidup tanpa plastik sekali pakai di tengah masyarakat. Pasalnya, frekuensi berbelanja secara daring kini semakin tinggi, sebagai salah satu dampak pandemi Covid-19.
-
Penahanan Upah dan Kekerasan di Tempat Kerja: Kasus Terbanyak yang Dialami ABK Indonesia
Laporan “Forced Labour at Sea: The Case of Indonesian Migrant Fishers” menyoroti komplain yang dilaporkan ABK Indonesia kepada SBMI dalam periode Mei 2019 hingga Juni 2020 (13 bulan) untuk mengungkap pola dan jenis kerja paksa yang masih terjadi di kapal penangkap ikan jarak jauh.
-
Greenpeace Mendesak Pemerintah Evaluasi Deforestasi Terencana di Tanah Papua
Sejumlah aktivis Greenpeace Indonesia melakukan aksi di halaman kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan menggunakan alat peraga pohon dan asap buatan yang menggambarkan kerusakan hutan Tanah Papua, akibat pembukaan hutan untuk kepentingan perkebunan pada Kamis (8/4) siang.
-
Deforestasi Terencana Mengancam Tanah Adat dan Lanskap Hutan di Tanah Papua
Laporan ini mengungkap dugaan pelanggaran sistematis perizinan perkebunan dan pelepasan kawasan hutan di provinsi Papua dalam rentang 2011-2019. Hampir satu juta hektare hutan di Provinsi Papua telah dilepaskan dari kawasan hutan sejak tahun 2000 atau hampir dua kali luas pulau Bali.
-
Keluar dari Ekonomi Ekstraktif, Menuju Hijau dan Inklusif
Jakarta, 18 Maret 2021. Keberpihakan kebijakan dan ketergantungan ekonomi pada sektor ekstraktif berpotensi besar mengakselerasi kerusakan alam dan krisis iklim. Dari sisi regulasi, menguatnya keberpihakan kepada industri ekstraktif semakin terlihat
-
Regulasi Tegas Dari Pemerintah Bisa Mendorong Produsen Tinggalkan Plastik Sekali Pakai
Hampir 70% responden dalam survei menyatakan bersedia beralih ke menggunakan produk dengan sistem isi ulang (refill) dan guna kembali (reuse). Hal ini tentunya harus direspons dengan baik oleh produsen. Apalagi toko dengan sistem curah (bulk store) kini mulai banyak hadir di sejumlah kota besar.
-
Polusi Udara PM2.5 Menyebabkan Kematian 160.000 jiwa di 5 Kota Terbesar Dunia pada tahun 2020
Bernapas seharusnya tidak mematikan. Fakta bahwa kualitas udara yang buruk merenggut sekitar 160.000 nyawa di lima kota terbesar saja sudah seharusnya membuat kita berhenti sejenak, terutama di tahun ketika banyak kota menurun tingkat polusinya karena aktivitas ekonomi berkurang.
-
CIMB Hentikan Pendanaan Batu Bara, Saatnya Maybank dan RHB Mengikuti
Organisasi lingkungan menyambut baik pernyataan CIMB bahwa mereka berencana untuk hentikan pendanaan untuk tambang batu bara dan pembangkit listrik tenaga batu bara baru di tahun 2021, dan benar-benar lepas dari batu bara di tahun 2040.
-
Kebijakan Setahun Terakhir Menteri KKP Edhy Prabowo Sarat Kepentingan Oligarki
Jakarta, 26 November 2020. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus dugaan korupsi dalam ekspor benur. Hal ini menjadi pertanda…
-
Publik Menunggu Tindak Lanjut atas Dugaan Pembakaran Lahan di Papua
Jakarta, 14 November 2020 – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menanggapi temuan Greenpeace International dan Forensic Architecture terkait dugaan Korindo telah melakukan pembakaran hutan untuk membuka perkebunan kelapa sawit.…
-
Investigasi Greenpeace International Menemukan Pembakaran Disengaja Untuk Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit di Papua
Kolaborasi investigasi inovatif Greenpeace International dan Forensic Architecture mengungkap kegiatan Korindo, sebuah perusahaan perkebunan milik konglomerat Indonesia-Korea yang telah membakar lahan untuk kepentingan ekspansi perkebunan di Papua
-
Analisis Greenpeace: Hutan dan Lahan Gambut Setara 8 Kali Luas Pulau Bali Terbakar dalam 5 Tahun Terakhir
Jakarta, 22 Oktober 2020. Laporan terbaru Greenpeace Asia Tenggara ‘Karhutla Dalam Lima Tahun Terakhir’ mengungkap kegagalan total pemerintah Indonesia dalam melindungi hutan dan lahan gambut dari pembakaran. Terungkap sekitar 4,4…
-
Para Pebisnis Tambang dan Energi Kotor di Balik Omnibus Law:
Koalisi mencoba menelusuri siapa saja aktor penting mulai dari Satgas Omnibus Law hingga Pimpinan DPR RI yang memiliki hubungan dengan bisnis tambang dan energi kotor untuk menemukan jawaban siapa sesungguhnya yang diuntungkan dari regulasi ini.
-
Emir Moeis Tidak Cukup, KPK Harus Tuntut Korporasi yang Terlibat Korupsi PLTU Tarahan
JAKARTA, 17 September 2020 – Delapan tahun setelah Emir Moeis divonis bersalah, kajian terbaru mengungkap adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus korupsi tender proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap batu…
-
Mencegah Lobi-Lobi Solusi Palsu dari Pelaku Industri
Kantong berbahan dasar tanaman pangan digadang-gadang bisa masuk dalam kategori Kantong Belanja Ramah Lingkungan dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 142 Tahun 2019. Padahal digunakannya kantong ini sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai merupakan solusi palsu.
-
Peringkat Pengalengan Tuna Greenpeace 2020: Desakan Bagi Industri Pengalengan Tuna Untuk Menghapuskan Perbudakan Modern
Berdasarkan laporan Peringkat Pengalengan Tuna Asia Tenggara 2020: Keberlanjutan dan Keadilan di Laut Lepas, hanya 20 persen merek tuna besar di Asia Tenggara yang memiliki kebijakan untuk mengatasi perbudakan modern di laut.
-
Koalisi Masyarakat KORAL: Bebaskan Nelayan dan Aktivis yang Menolak Tambang Pasir di Spermonde
Makassar, 14 Agustus 2020. Polair Polda Sulawesi Selatan menjemput paksa Manre nelayan Kodingareng dan Slamet Riyadi aktivis WALHI Sulsel tanpa alasan di Dermaga Kayu Bangkoa, Makassar. Penangkapan itu diduga terkait…
-
Respons Greenpeace terhadap pernyataan Asia Pulp & Paper yang membantah pembukaan lahan gambut
“Greenpeace telah memberikan bukti jelas [1] yang menunjukkan Asia Pulp and Paper (APP) membangun kanal baru di lahan gambut [2] serta merusak vegetasi alami yang bertentangan dengan komitmen mereka sendiri.…
-
Sejak Menjabat Komitmen Presiden Jokowi Melindungi Gambut Tidak Pernah 100 Persen
Jakarta, 20 Juli 2020. Presiden Joko Widodo masih gagal melakukan pemulihan gambut secara signifikan sesuai janji Jokowi di awal periode pertamanya. Rencana pembubaran Badan Restorasi Gambut (BRG) menimbulkan pertanyaan soal…
-
Greenpeace Menemukan Perusakan Lahan Gambut dan Memicu Kebakaran Hutan oleh Asia Pulp and Paper
15 Juli 2020, Jakarta. Indonesia memasuki rawan kebakaran hutan dan lahan, Greenpeace Asia Tenggara mengungkapkan bahwa Asia Pulp and Paper (APP), perusahaan pulp dan kertas terbesar di dunia, yang dimiliki…
-
Gugatan Pencemaran Udara “Satu Tahun Digantung Negara”
Dengan jalan persidangan yang lambat hingga satu tahun dan minimnya respons positif dari ketujuh tergugat tersebut, Koalisi Ibukota kembali mengingatkan kepada pemerintah untuk menunjukkan sikap serius dalam memberikan hak sehat untuk warga negara.
-
Klaim Menko Mahfud MD Soal Karhutla Berhasil Diminimalisir Keliru, Pemerintah Perlu Cek Realitas
Jakarta, 25 Juni 2020. Greenpeace Indonesia menilai klaim Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) beberapa tahun terakhir tidak besar,…
-
Lebih dari 115 Ahli Kesehatan Menyatakan Konsep Penggunaan Kembali (Reuse) Aman Dilakukan Selama Pandemi Covid-19
Lebih dari 115 ahli kesehatan dari delapan belas negara menandatangani pernyataan untuk meyakinkan para peritel dan konsumen bahwa konsep penggunaan kembali (reuse) aman dilakukan selama pandemi Covid-19.
-
Dana Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19 Sebesar Rp 2,78 Triliun Dialokasikan Untuk Industri Biodiesel
Jakarta, 17 Juni 2020. Pemerintah menghadiahkan industri biofuel sebesar Rp 2,78 triliun dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai dampak dari pandemi Covid-19. [1]. Insentif akan dikelola melalui Badan Pengelola…
-
Koalisi Masyarakat Sipil: Hentikan Proyek Cetak Sawah/Food Estate di Lahan Gambut Kalimantan Tengah, Jangan Menciptakan Malapetaka Baru!
Jakarta, 13 Juni 2020. Dalam pekan-pekan terakhir lagu lama negara diulang lagi dalam rencana “cetak sawah di lahan gambut”. Sekali lagi rakyat disuguhi janji kosong pemenuhan pangan dengan cetak sawah…
-
Tindakan Nyata Dari Salah Satu Jaringan Supermarket Terbesar di Korea Selatan Bisa Menjadi Contoh Bagi Peritel Lainnya
Lotte Mart, salah satu jaringan supermarket terbesar di Korea Selatan, berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebesar 50% pada 2025, menjadikannya jaringan supermarket pertama di Asia yang membuat komitmen seperti itu.
-
Kehilangan Hutan Indonesia Masih Terjadi di Kawasan Dilindungi, Moratorium Hutan Perlu Diperkuat
Jakarta, 8 Juni 2020. Deforestasi di areal moratorium belum menunjukan angka penurunan yang berarti. Pemerintah keliru mengklaim kebijakan moratorium hutan dan lahan gambut (kini penghentian permanen) telah efektif menekan deforestasi.…
-
Langkah Coca-Cola Amatil Indonesia Tidak Sejalan Dengan Visinya
Pengumuman terbaru Coca-Cola Amatil Indonesia dengan Dynapack Asia yakni akan membangun fasilitas daur ulang untuk menghasilkan Polyethylene Terephthalate (PET) bukanlah langkah progresif dari sebuah perusahaan skala global dalam menanggulangi krisis sampah plastik di Indonesia.
-
ABK Korban Eksploitasi Terus Bertambah, Sindikat Bisnis Kotor Perdagangan Orang di Sektor Perikanan Harus Segera Ditindak
Pengungkapan eksploitasi terhadap salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Ikan asal Indonesia patut menjadi alarm terakhir bagi pemerintah untuk segera bertindak nyata dan lebih berani mengungkap sindikat bisnis kotor perdagangan orang di sektor perikanan.
-
Ekosistem dan Kehidupan Masyarakat Pesisir Kian Terpinggirkan
Semakin besarnya porsi wewenang pemerintah pusat dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil seperti yang termuat dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja (Omnibus Law) berpotensi menimbulkan ancaman terhadap ekosistem pesisir seperti kawasan mangrove, dan ruang hidup masyarakat di kawasan tersebut.
-
SBMI dan Greenpeace Sikapi Kemenko Marves Terkait Penguatan Kebijakan Perlindungan ABK Indonesia
SBMI dan Greenpeace menyambut baik langkah Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi untuk mendorong percepatan harmonisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Perlindungan Awak Kapal Niaga dan Awak Kapal Perikanan. Namun……
-
Presiden Jokowi Jangan Ulangi Kesalahan Orde Baru, Stop Ide Konversi Lahan Gambut Menjadi Sawah
Jakarta, 5 Mei 2020. Usulan Presiden Joko Widodo untuk mengalihfungsikan lahan gambut di Kalimantan Tengah menjadi areal persawahan mendapat dukungan Badan Restorasi Gambut (BRG). Padahal, Kalimantan Tengah merupakan salah satu…
-
Laju Deforestasi Tinggi di Hutan Alam, Presiden Jokowi Harus Evaluasi Kinerja KLHK
Jakarta, 24 April 2020. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis laporan terbaru terkait deforestasi tahun 2019 yang mengklaim tren deforestasi di Indonesia relatif rendah dan stabil. KLHK menyebut deforestasi…
-
Pengunduran Diri Wilmar International dari Keanggotaan HCSA Menandai Kegagalan Perusahaan dalam Komitmen Mengakhiri Deforestasi
Jakarta, 3 April 2020, Wilmar International, perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di dunia, telah mengambil langkah mundur dalam mengimplementasikan komitmennya untuk menghilangkan deforestasi dari rantai pasokan komoditasnya, dengan menyatakan keluar…
-
Segera Tetapkan Darurat Kesehatan Masyarakat!
Negara harus mengumumkan secara gamblang, aksesibel, dan akuntabel tentang seluruh rencana penanggulangan Covid-19 kepada warga. Warga berhak tahu bagaimana Negara akan membawa kita semua keluar dari krisis ini, apa yang akan kita lalui ke depan, berapa lama, dan apa saja dampaknya bagi warga. Keterbukaan informasi itu dapat menumbuhkan dan menjaga kepercayaan masyarakat kepada Negara.
-
SBMI Ungkap Enam Perusahaan Diduga Terkait Eksploitasi Pekerja Migran Indonesia di Kapal Ikan Asing
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengungkap enam perusahaan yang diduga terkait eksploitasi Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di atas kapal ikan asing, sebuah hasil investigasi bersama yang dilakukan oleh SBMI berkolaborasi dengan Greenpeace Indonesia.
-
Koalisi Masyarakat Sipil Khawatir Pembukaan Lahan Hutan Berdalih Investasi Terjadi di Tanah Papua
Sorong, 5 Maret 2020. Pemerintah telah mencanangkan investasi besar-besaran di Tanah Papua, roadmap (peta jalan) dipaparkan dalam rangkaian acara Pertemuan Tingkat Tinggi Investasi Hijau pada 25-27 Februari silam di Sorong,…
-
Memperkuat Tata Kelola Laut dan Perikanan Indonesia untuk Keberlanjutan
KORAL sebuah koalisi yang terdiri dari 9 (sembilan) Organisasi Masyarakat Sipil, lahir untuk mengingatkan agar para pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan dan menjalankan prinsip demokrasi partisipatoris.
-
Tidak Ambisius dan Tidak Melibatkan Masyarakat, Updated Nationally Determined Contributions (NDCs) Indonesia 2020 Hanya Akan Memperburuk Bencana Krisis Iklim
Keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak menaikkan target NDCs yang rencananya akan diserahkan kepada Sekretariat United Nations Framework Convention of Climate Change (UNFCCC) pada Maret mendatang sangat mengecewakan
-
Tanggapan Greenpeace Indonesia terhadap Rencana Pemerintah Indonesia Memungut Cukai terhadap Produk Plastik
Jakarta, 19 Februari 2020. Dalam rapat kerja antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia hari ini, disepakati untuk mengenakan cukai pada produk-produk plastik.…
-
Patung Es Penguin Mencair di Luar Gedung-Gedung Pemerintah Sebagai Desakan Mewujudkan Perjanjian Laut Internasional
Relawan Greenpeace Indonesia di tujuh kota melakukan aksi damai di depan kantor pemerintahan dan ikon kota, untuk mendorong pemerintah secara aktif ikut serta dalam mewujudkan terbentuknya Perjanjian Laut Internasional (Global Ocean Treaty)
-
Bebaskan Editor Mongabay Phil Jacboson
Menanggapi penangkapan Editor Mongabay Philip Jacobson ditangkap di Indonesia, Kepala Global kampanye hutan Indonesia Greenpeace Asia Tenggara, Kiki Taufik mengatakan: Greenpeace Indonesia mengecam penahanan editor Mongabay Philip Jacobson. Penangkapannya merupakan…
-
Greenpeace: Penerbitan Peta Konsesi RSPO Tidak Lengkap, Tanpa Data Indonesia
Jakarta, 13 Desember 2019 – “Terlalu sedikit, sangat terlambat” kata Annisa Rahmawati, Jurukampanye Hutan Greenpeace Indonesia, menanggapi pengumuman RSPO yang telah menerbitkan peta konsesi kelapa sawit anggotanya di Semenanjung Malaysia…
-
Anak Buah Kapal Ikan Asal Asia Tenggara Mengalami “Perbudakan Modern”
Sebanyak 13 kapal penangkap ikan berbendera asing diduga melakukan penindasan terhadap anak buah kapal (ABK) asal Asia Tenggara. Berdasarkan tingkat keparahannya, perlakuan-perlakuan yang diterima para ABK tersebut bisa digolongkan sebagai “perbudakan modern”.
-
Sejumlah Perusahaan Merek Besar Tersangkut Persoalan Emisi Karbon Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia
Jakarta, 5 Desember 2019 Analisis Greenpeace Internasional mengungkap beberapa perusahaan merek ternama dunia telah memicu perubahan iklim karena masih membeli komoditas minyak sawit dari pemasok yang terkait dengan kebakaran hutan.…
-
“Kami diminta untuk tidak pergi ke hutan lagi” – Investigasi Greenpeace mengekspos pelanggaran HAM oleh Halcyon Agri
Yaoundé, 25 November 2019 – Menyusul laporan Ruinous Rubber tahun lalu, yang mengungkap pembukaan hutan baru di Kongo Basin yang paling mengerikan untuk keperluan industri pertanian, Greenpeace Afrika merilis sebuah…
-
Pernyataan Bersama LSM tentang Kegagalan RSPO untuk Memenuhi Tuntutan Krisis Iklim Global
Bangkok – Sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), sistem sertifikasi minyak kelapa sawit terbesar di dunia yang mengadakan pertemuan tahunan ke-17 di Bangkok, dunia berada di tengah-tengah keadaan…
-
Perusahaan Merek ternama Membeli Minyak Sawit Yang Terkait Masalah Karhutla
Perusahaan merek ternama seperti Unilever, Mondelez, Nestle, dan Procter & Gamble (P&G), dan pedagang minyak kelapa sawit termasuk Wilmar membeli minyak kelapa sawit dari produsen yang terkait dengan ribuan titik panas api di Indonesia tahun ini, berdasarkan analisis terbaru oleh Greenpeace Internasional. Perusahaan-perusahaan tersebut bahkan membeli minyak sawit dari perusahaan yang konsesinya sedang disidik terkait…
-
KTT ASEAN Kesempatan Para Pemimpin Menghentikan Masalah Kabut Asap Karhutla Lintas Batas
Greenpeace Indonesia menemukan setidaknya terdapat empat grup perusahaan yang berkantor di Malaysia dan Singapura terkait dengan kebakaran hutan yang menyebarkan kabut asap di kawasan Asia Tenggara. Mereka adalah IOI, Genting, Kuala Lumpur Kepong dan Bumitama. Meskipun sebagian besar kebakaran hutan terjadi di Indonesia, mengatasi masalah ini bukan hanya tanggung jawab Indonesia.
-
Komisi Informasi Pusat: Informasi Hak Guna Usaha Papua dan Papua Barat sifatnya terbuka untuk publik
Jakarta, 14 Oktober 2019. Majelis Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) memutuskan informasi Hak Guna Usaha (HGU) di Provinsi Papua dan Papua Barat sebagai informasi publik yang bersifat terbuka. KIP memerintahkan…
-
Usut Tuntas Kematian Aktivis Golfrid Siregar, Hadirkan Negara untuk Lindungi Pembela HAM
Jakarta 10 Oktober 2019 -Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) mendesak negara agar melakukan investigasi yang segera, terbuka, efektif, dan independen terkait dengan kematian pejuang lingkungan hidup…
-
Sejumlah lahan milik perusahaan kelapa sawit dan bubur kertas yang terbakar luas belum mendapat hukuman saat karhutla kembali membara
Saat krisis kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sedang berlangsung, tidak ada sanksi yang signifikan baik perdata maupun sanksi administratif diberikan kepada sepuluh perusahaan kelapa sawit terbakar terbesar dari 2015 hingga 2018.
-
Masyarakat Sipil Desak Pertamina Segera Buka Data Lengkap Sumur YYA-1 dan Kondisi Blok ONWJ
Sampai saat ini Pertamina masih berupaya mematikan sumur petaka tersebut secara permanen. Dalam aksi ini, KORMAS juga meminta Pertamina untuk jujur dan segera membuka informasi mengenai kondisi sumur-sumur lain dan kelayakan operasional yang dijalankan Pertamina Hulu Energi (PHE) di Blok Offshore North West Java (ONWJ).
-
Tanggapan Greenpeace Indonesia Terhadap Rencana Pemindahan Ibukota Indonesia ke Kalimantan Timur
Rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur jika tanpa menjadikan perlindungan lingkungan sebagai pertimbangan utama, dikhawatirkan hanya akan menciptakan berbagai masalah-masalah lingkungan di ibu kota baru nanti, seperti yang terjadi di Jakarta saat ini.
-
PLTU Batu Bara yang Didanai Jepang di Luar Negeri Berpotensi Meracuni Udara 13-40 Kali Lebih Buruk daripada PLTU Batu Bara di Jepang
Standar ganda ini mengakibatkan PLTU batu bara yang didanai Jepang mengeluarkan hingga 13 kali lebih banyak NOx, SO2 33 kali lebih banyak dan debu 40 kali lebih banyak.
-
Catatan Greenpeace Untuk Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara
Kami mengapresiasi instruksi Gubernur yang dikeluarkan bertepatan dengan sidang perdana gugatan warga, Ini menunjukkan respons dari Gubernur DKI Jakarta mengenai polusi udara setelah mendapatkan banyak perhatian publik dan warganet.
-
Laporan Greenpeace Terbaru Memperingatkan ‘Dampak yang Tidak Dapat Dipulihkan’ dari Penambangan Laut Dalam
Lautan dunia berpotensi menghadapi kerusakan yang parah dan tidak dapat dipulihkan, sebagai risiko penambangan laut dalam. demikian ringkasan pesan laporan berjudul “In Deep Water,” yang dirilis oleh Greenpeace International.
-
50 Juta Hektar Hutan Dunia Hancur, Sementara Sektor Minyak Sawit di Indonesia Tidak Direformasi
Pada tahun 2020, diperkirakan 50 juta hektar hutan – area seluas Spanyol terancam dihancurkan untuk komoditas pertanian meski banyak perusahaan telah berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi dalam kurun waktu sepuluh tahun, menurut laporan dari Greenpeace International. Sektor minyak sawit adalah pendorong utama deforestasi di Asia Tenggara, dimana 14.5 juta hektar hutan dihancurkan untuk komoditas antara tahun…
-
Ramadan Menjadi Momentum Untuk Mengakhiri Ketergantungan Plastik Sekali Pakai
Greenpeace Indonesia bersama Nahdlatul Ulama menggelar kegiatan diskusi Ramadan Ramah Lingkungan bertajuk “Pantang Plastik di Bulan Puasa” di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia sebagai rangkaian kampanye #PantangPlastik yang diluncurkan oleh Greenpeace Indonesia pada bulan Ramadan tahun lalu.
-
Pelarangan Buka HGU Sawit ke Publik Melawan Putusan Mahkamah Agung dan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
Jakarta, Kamis 9 Mei 2018. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Advokasi Data Hak Guna Usaha (HGU) mengecam kebijakan Menko Perekonomian Darmin Nasution yang melarang informasi dan data kebun kelapa sawit dibuka…
-
Melawan Putusan MA, Pemerintah Larang Informasi HGU Kelapa Sawit Dibuka ke Publik
Pemerintah melarang informasi dan data kebun kelapa sawit dibuka ke publik dengan alasan melindungi kepentingan sektor kelapa sawit yang bernilai strategis terhadap ketahanan ekonomi nasional. Himbauan pemerintah tersebut bertentangan dengan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) serta putusan Mahkamah Agung yang telah memutuskan data HGU kelapa sawit terbuka untuk publik.
-
Hilangnya Keanekaragaman Hayati: Kebutuhan Mendesak Melindungi Hutan dan Laut serta Perubahan Pola Makan
Sebuah laporan penilaian global tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) memperingatkan bahwa 1 juta spesies dalam resiko kepunahan, yang bisa terjadi kapan pun dalam sejarah manusia.
-
Nestle Mengakui Daur Ulang Tidak Cukup untuk Mengatasi Krisis Polusi Plastik
Nestle baru saja mengumumkan rencana untuk mempercepat tindakannya mengatasi polusi plastik, termasuk membuat kemasannya dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat digunakan kembali (reusable) pada tahun 2025 dan beralih ke kertas sekali pakai dan alternatif lain.
-
Putusan Komisi Informasi Pusat: Sepakat Mediasi, KLHK Membuka Pintu untuk Greenpeace Telusuri Informasi Jual-Beli Lahan Sawit Ilegal
Sesuai kesepakatan mediasi mewajibkan KLHK memfasilitasi Greenpeace untuk mengkonfirmasi secara langsung data tersebut dengan mantan pejabat KLHK yaitu Prof. San Afri Awang dan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.
-
Pemberian Izin Lokasi Reklamasi di Teluk Benoa, Kebijakan Memunggungi Laut dan Tidak Peka Sosial-Lingkungan
Greenpeace Indonesia menyesalkan sikap dan kebijakan terkini Kementerian Kelautan dan Perikanan yang kembali mengeluarkan Izin Lokasi Reklamasi di Teluk Benoa untuk kepentingan PT. Tirta Wahana Bali Internasional.
-
Enam Aktivis Greenpeace Ditangkap Saat Beraksi Menduduki Kapal Bermuatan Minyak Sawit Kotor Wilmar Menuju Eropa
Kapal Stolt Tenacity, yang membawa muatan minyak sawit kotor dari Indonesia ke Eropa dinaiki dengan aman dan damai oleh sejumlah relawan Greenpeace yang berasal dari beberapa negara, termasuk Indonesia.
-
Perusahaan Biskuit Oreo Masih Menggunakan Minyak Sawit yang Berasal dari Perusakan Habitat Orang Utan di Indonesia
Pemasok minyak sawit untuk makanan ringan raksasa Mondelez telah terkait perusakan hampir 25.000 hektar habitat orangutan di Indonesia hanya dalam dua tahun, berdasarkan analisis pemetaan terbaru.
-
Seni Jalanan Karya 20 Seniman di Berbagai Kota Besar Dunia, Sebagai Pesan untuk Mengakhiri Deforestasi Akibat Kelapa Sawit
Para seniman menggunakan dinding kota sebagai kanvas mereka, mencuri perhatian publik soal adanya kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia dan Papua Nugini oleh perkebunan kelapa sawit.
-
Coca-Cola, Nestlé, Danone, Mars, Pepsi, dan Unilever Menandatangani Komitmen Plastik Global Tetapi Masih Belum Memprioritaskan Pengurangan
Meskipun unsur-unsur Komitmen Global EMF bergerak ke arah yang benar, masalahnya adalah bahwa perusahaan diberi fleksibilitas untuk terus mengutamakan daur ulang ketimbang pengurangan.
-
Greenpeace dan CoalSwarm Menunjukkan Penghapusan Batu bara Global untuk Penurunan 1,5° C adalah Sesuatu yang Realistis dan Dapat Dicapai
Mengakhiri pembangkit listrik batubara secara global pada tahun 2050, dengan pengurangan dua pertiga pada tahun 2030 – seperti yang direkomendasikan oleh laporan IPCC terbaru – adalah sesuatu yang realistis.
-
Kegiatan Bersih-bersih dan Audit Merek Global Menemukan Coca-Cola, PepsiCo, dan Nestlé Sebagai Pencemar Plastik Terburuk di Seluruh Dunia
Lebih dari 187.000 kemasan sampah plastik diaudit, mengidentifikasi ribuan merek yang kemasannya masih bergantung pada plastik sekali pakai lalu mencemari lautan dan saluran air secara global.
-
Greenpeace Indonesia: Konferensi ICBE Harus Memastikan Komitmen Pembangunan yang Sejalan dengan Semangat Konservasi Hutan Tropis di Tanah Papua
Perlindungan keanekaragaman hayati di Tanah Papua mendapat perhatian serius masyarakat global sebagai benteng terakhir hutan tropis di Indonesia dan dunia yang masih perawan, belum tergerus oleh industri yang merusak.
-
Aktivis Greenpeace dan Personel Grup Band Musik Boomerang Mengokupasi Kilang Minyak Sawit dari Hasil Perusakan Hutan
Dua puluh tiga aktivis Greenpeace bersama empat personel grup band musik Boomerang hari ini melakukan aksi damai dengan menduduki kapal penyuplai minyak sawit dan tangki timbun milik Wilmar.
-
Greenpeace: Ini Waktunya Mengeluarkan Larangan Deforestasi Kelapa Sawit, Bukan Hanya Moratorium
Moratorium sawit ini merupakan langkah maju tetapi kurang bertaring karena pembekuan hanya sementara, menyisakan jutaan hektar hutan yang tidak terlindungi serta tidak ada sanksi bagi pihak yang melanggar.
-
Investigasi Greenpeace Memaparkan Bagaimana Perusahaan Merek-merek Terbesar Dunia Masih Terkait dengan Perusakan Hutan di Indonesia
Penyelidikan terbaru Greenpeace International mengungkapkan sejumlah perusahaan pemasok minyak sawit telah menghancurkan area hutan hampir dua kali ukuran Singapura dalam waktu kurang dari tiga tahun.
-
Koalisi Masyarakat Sipil: Upaya Kasasi akan Merugikan Masyarakat, Pemerintah Diminta Menjalankan Putusan Pengadilan Demi Korban Asap Kebakaran Hutan
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat meminta Presiden Joko Widodo mencabut upaya kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Palangkaraya yang menyatakan pemerintah telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah pada tahun 2015.
-
Setahun Lebih Pemerintah Mengabaikan Putusan Mahkamah Agung, Koalisi Masyarakat Sipil Menganugerahkan Trofi kepada ATR/BPN sebagai Lembaga yang Tidak Transparan
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keterbukaan Informasi menganugerahkan trofi kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) sebagai lembaga negara yang paling tertutup
-
Hutan Seluas Dua Kali Lipat Ukuran Kota Paris Dihancurkan Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar Dunia
Hasil investigasi Greenpeace Internasional terbaru mengungkap keterlibatan Wilmar International, perusahaan minyak sawit terbesar dunia yang masih terlibat praktik pengrusakan hutan di Indonesia meski telah berkomitmen mengakhiri deforestasi sekitar lima tahun lalu.
-
“Cerita dari Ruang Bersih” Mengungkap Kisah Kotor Industri Elektronik
Film dokumenter dari Korea Selatan tentang pekerja elektronik yang sekarat dan penolakan industri untuk mengungkapkan bahan kimia beracun yang menyebabkan mereka sakit ditayangkan di 20 negara dengan produksi dan penggunaan elektronik yang terus meningkat
-
Memperingati Hari Citarum Tahun ke Tiga “Masa Depan Bersih Hak Kita Semua”
Sejak puluhan tahun lalu sumber-sumber aliran air di DAS Citarum terus menerus dicemari hingga berada di ambang batas sangat berbahaya. Dalam momentum peringatan Hari Citarum yang ke tiga ini, Koalisi Melawan Limbah menyatakan “Masa depan bersih hak kita semua”.
-
Greenpeace Putuskan Hubungan Setelah APP/Sinar Mas Terkait Kembali Praktik Deforestasi
Penelusuran Greenpeace Internasional melalui analisis pemetaan terbaru mengungkapkan hampir 8.000 hektar hutan dan lahan gambut telah ditebangi di dua konsesi yang terkait dengan APP dan perusahaan induknya Sinar Mas sejak 2013.
-
Greenpeace Mengungkap Harga Batu Bara Sebenarnya di Konferensi Industri Batu Bara di Bali
Coaltrans, ajang industri batubara besar global dimulai, kurang dari seminggu setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa sembilan dari sepuluh orang di dunia menghirup udara yang terkontaminasi polutan dalam level yang berbahaya.
-
Kapal Rainbow Warrior Tiba di Jakarta, Mendukung Energi Bersih untuk Udara Bersih Bagi Warga Ibukota
Setelah hampir dua bulan berlayar dari Indonesia bagian timur, kapal legendaris Greenpeace Rainbow Warrior akhirnya tiba di ibukota Jakarta untuk mendorong pemerintah agar segera mengatasi permasalahan lingkungan perkotaan secara tuntas.
-
Jelang Peringatan Hari Bumi, Lebih Dari 1 Juta Orang Menuntut Korporasi Mengurangi Plastik Sekali Pakai
Pada peringatan Hari Bumi – yang jatuh pada tanggal 22 April – kali ini, lebih dari satu juta orang menuntut agar perusahaan-perusahaan besar dunia mengurangi produksi plastik sekali pakai mereka.
-
Upaya Pemerintah Menurunkan Ketimpangan Penguasaan Hutan Belum Sepenuhnya Memihak Masyarakat
Jika mencermati angka pelepasan lahan, TORA ini lebih mengutamakan kepentingan pembangunan perkebunan skala besar ketimbang keberpihakan terhadap petani gurem atau petani yang tak memiliki tanah dan masyarakat adat.
-
Perusahaan Ritel Inggris Menghentikan Penggunaan Bahan Baku Minyak Sawit Pada Produknya, Akibat Sistem Bisnis Kelapa Sawit Masih Merusak Hutan
Ini bukanlah perang dagang minyak kedelai atau minyak bunga matahari dengan sawit seperti yang kerap didengungkan oleh berbagai pihak yang mencoba menutupi realita kerusakan hutan akibat sawit, dan menikmati keuntungan dari perusakan tersebut. Andai saja sejak awal para produsen minyak kelapa sawit transparan, menetapkan standar kuat dan beritikad baik mereformasi diri, risiko kehilangan pasar dunia…
-
Laporan baru: Selama dua tahun berturut-turut tren pembangunan pembangkit listrik batubara anjlok di seluruh dunia
Tidak hanya kesehatan masyarakat yang dikorbankan, tetapi Indonesia kehilangan kesempatan besar untuk membangun sebuah bentuk energi ekonomi baru dari besarnya investasi yang ditanamkan untuk industri energi solar dan bayu dari institusi finansial dunia.
-
Sejumlah Merek Global Masih Enggan Transparan Soal Rantai Pasok Sawit
Pada tahun 2010, merek-merek barang konsumen tersebut berjanji untuk menghapuskan deforestasi dari produksi minyak kelapa sawit dan komoditas utama lainnya pada tahun 2020. Tetapi ada bukti-bukti yang makin jelas bahwa mereka akan gagal memenuhi tenggat waktu tersebut, dengan konsekuensi berbahaya bagi iklim.
-
Debu Kotor Batu Bara Masih Menyelimuti RUPTL 2018-2027
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyetujui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2018-2027 (RUPTL), yang merupakan rencana pembangunan listrik untuk 10 tahun PT. PLN (Persero).RUPTL baru menunjukkan ada 56.024 MW pembangkit listrik yang perlu dibangun, atau berkurang sejumlah 21.849 MW dibandingkan dengan RUPTL lama untuk menyesuaikan penurunan permintaan listrik.
-
Kapal Greenpeace Rainbow Warrior Berlayar ke Papua Mendukung Hutan Adat
Manokwari, 12 Maret 2018. Kapal legendaris Greenpeace Rainbow Warrior hari ini kembali berlayar ke Indonesia dengan menjadikan Bumi Cendrawasih sebagai pintu masuk utamanya. Pelayaran kali ini mengusung tema tur “Jelajah Harmoni Nusantara” yang bertujuan untuk menggali inspirasi dan menggaungkan aksi nyata penyelamatan lingkungan oleh masyarakat dalam mengembalikan keseimbangan di alam Nusantara kita. Pada tur kali…
-
Kedatangan Rainbow Warrior Merajut Asa untuk Memulihkan Alam Indonesia
Kapal Greenpeace Rainbow Warrior akan berlayar di perairan Indonesia selama 2 bulan. Ini akan menjadi perjalanan terlama yang pernah dilakukan oleh Rainbow Warrior, dibandingkan dengan pelayaran-pelayaran sebelumnya di perairan Indonesia.
-
Asian Games Jangan Sampai Kalah dengan Kabut Asap
Greenpeace Indonesia kembali mengingatkan pemerintah akan bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa mengancam kegiatan Asian Games 2018, yang akan berlangsung di Palembang, pertengahan Agustus mendatang. Pasalnya, bulan Agustus berada dalam periode musim kemarau.
-
Tanggapan Revisi Permen 21 2008
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini sedang melakukan rancangan PermenLH 21/2008 yang mengatur Baku Mutu Emisi (BME) PLTU Batubara di Indonesia. Emisi dari PLTU Batubara telah terbukti mengandung berbagai macam polutan yang membahayakan kesehatan manusia, tidak hanya bagi penduduk yang bermukim di sekitar PLTU Batubara, tetapi polutan berbahaya ini akan terbawa angin sejauh…
-
Koalisi internasional meminta bank-bank Singapura untuk mengakhiri pendanaan batubara
Ini adalah bencana bagi iklim dan polusi, juga bagi reputasi DBS. Agar DBS dapat hidup sesuai dengan retorikanya sebagai bank yang berkomitmen pada masa depan yang sehat di wilayah kita, maka mereka harus menghentikan pendanaan batubaranya dan beralih pada investasi di energi bersih.
-
Inpres Moratorium Izin Perkebunan Sawit Harus Memuat Dua Hal Ini
Tentunya izin yang bermasalah harus dicabut, dan kawasan hutan harus dilindungi. Areal kawasan pangan yang semakin berkurang menjadi ancaman nyata bagi ketahanan pangan negara ini. Tentu kita tidak menginginkan kejadian luar biasa gizi buruk seperti di Asmat terjadi di wilayah lainnya.
-
Peruntukan Pengelolaan Dana Sawit Untuk Subsidi Biofuel Tidak Tepat
Dana tersebut seharusnya fokus digunakan untuk penelitian, pengembangan dan peremajaan supaya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas perkebunan sawit yang sudah ada, sehingga tidak perlu ada lagi pembukaan lahan sawit di lahan gambut atau di kawasan hutan.
-
Sengatan Kerugian Proyek PLTU-PLTU Batu Bara yang Merugikan Uang Rakyat
Koalisi Break Free From Coal Indonesia meluncurkan analisis singkat potensi kerugian ekonomi negara yang akan sangat besar apabila proyek-proyek raksasa PLTU batubara di pulau Jawa dan Bali tetap dilanjutkan dan mulai beroperasi.
-
Upaya Pengaktifan Izin Tambang PT MMP, Bukti Pemerintah Kangkangi Hukum
Upaya Kemenko Perekonomian untuk mengaktifkan kembali tambang bijih besi PT Mikgro Metal Perdana (MMP) di Pulau Bangka, Sulawesi Utara, merupakan bentuk pembangkangan atas putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Hal ini terbukti dengan diadakannya pertemuan hari ini di Kantor Kementerian Hukum dan HAM oleh Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi untuk membahas…
-
Greenpeace Desak Perlindungan Tuna yang Lebih Kuat di WCPFC
Manila, 1 Desember 2017. Di tengah pertemuan tahunan Komisi Perikanan Pasifik Barat-Tengah (Western and Central Pacific Fisheries Commission-WCPFC) ke-14 di Manila, Greenpeace mendesak lembaga pengelolaan regional tersebut harus menyepakati aturan konservasi dan pengelolaan yang bisa memastikan pulihnya populasi ikan tuna yang selama ini dieksploitasi.
-
Hutan Indonesia Masih dalam Ancaman Industri Kelapa Sawit
Industri minyak sawit merupakan penyebab utama deforestasi di Indonesia. Tiga tahun setelah sejumlah pedagang minyak sawit terbesar di dunia mengadopsi kebijakan ‘nol deforestasi’, Greenpeace International memeriksa 11 pedagang untuk melihat berapa banyak kemajuan yang telah mereka lakukan.
-
Presiden Jokowi Seharusnya Menyadari Deforestasi Masih Terjadi di Bisnis Sawit
Jakarta, 16 November 2017. Greenpeace Indonesia menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Uni Eropa di Manila, Filipina, Selasa (14/11) lalu. Sebab apa yang dilakukan oleh Uni Eropa (UE) masuk akal, yakni meminta agar produk sawit yang masuk ke wilayahnya diproduksi dengan cara yang memerhatikan…
-
Tanggapan Greenpeace Indonesia Mengenai Rencana PLN dan Kementerian ESDM Untuk Menyeragamkan Daya Listrik Rumah Tangga
Jakarta, 15 November 2017. Greenpeace Indonesia memprotes keras keinginan PT PLN (Persero) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menaikkan dan menyeragamkan daya listrik rumah tangga menjadi 5500 VA. Kenaikan daya listrik ini selain akan meningkatkan tagihan listrik bulanan masyarakat, secara tidak langsung akan memicu pemborosan listrik. Hal ini justru tidak akan mengedukasi…
-
Belum Tampak Kemajuan Nyata Indonesia Sejak Kesepakatan Paris
Jakarta, 15 November 2017. Dua tahun telah berlalu sejak Kesepakatan Paris terjadi. Pertemuan para kepala negara minggu ini di Bonn, Jerman, seharusnya sudah menunjukkan perkembangan nyata dari usaha tiap negara untuk memenuhi batas maksimum pemanasan bumi yaitu kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius.
-
Keberlangsungan Hidup Spesies Baru Orangutan Terancam
Jakarta, 3 November 2017. Peneliti mengumumkan penemuan sebuah spesies baru orangutan di Sumatera Utara. Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) [1] adalah sebuah tambahan spesies baru di kelompok kecil ‘great apes’ dalam kurun waktu satu abad terakhir, bergabung bersama orangutan Sumatera, orangutan Kalimantan, manusia, gorila, bonobo, dan simpanse. [1]
-
Pengadangan Tim Utusan Presiden di Pulau Bangka, Negara Jangan Takluk Menghadapi Korporasi Tambang!
Jakarta, 2 November 2017. Pasca pencabutan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) PT Mikgro Metal Perdana (MMP) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, pada 23 Maret 2017 lalu, pihak perusahaan tambang tetap membangkang, tidak mematuhi Keputusan Menteri ESDM Nomor 1361K/30/MEM/2017 yang mencabut IUP OP PT MMP. Pencabutan IUP Operasi Produksi PT…
-
Mengatasi Polusi Udara dengan Pembatasan Kendaraan Bermotor Tidaklah Cukup
Jakarta 1 November 2017. Rencana pemerintah membatasi kendaraan bermotor untuk mengatasi masalah polusi udara pada masa Asian Games 2018 dinilai Greenpeace sebagai langkah yang tidak akan membuat udara Jakarta kembali sehat dalam seketika.
-
RAPP Harus Taat Aturan Agar Bencana Asap Tak Terulang Kembali
Jakarta, 24 Oktober 2017. Greenpeace Indonesia menyayangkan sikap PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang tidak menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah untuk melindungi lahan gambut [1]. Padahal aturan tersebut ada untuk mencegah bencana ekologis tahunan. Hingga kini, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perusahaan masih menjalankan kegiatan operasionalnya. [2]
-
Jakarta Dikepung Emisi Batubara
Jakarta, 24 Oktober 2017. Jakarta akan menjadi ibukota negara yang dikelilingi PLTU batubara baru terbanyak di dunia dalam radius 100 km dibandingkan dengan ibukota lainnya, sebut Greenpeace dalam sebuah peluncuran laporan terbaru berjudul “Pembunuhan Senyap di Jakarta”. Keberadaan PLTU batubara di sekitar Jakarta tersebut diperkirakan dapat menyebabkan 10.600 kematian dini dan 2.800 kelahiran dengan berat…
-
23 Negara dan Negara Bagian Akan Meninggalkan Industri Batubara Dengan Kapital Senilai 432 juta USD
Hong Kong/ Jakarta, 18 Oktober 2017 – Lebih dari seperempat dari 1.675 perusahaan yang memiliki atau mengembangkan kapasitas pembangkit batubara sejak tahun 2010 telah sepenuhnya meninggalkan bisnis pembangkit listrik batubara, menurut penelitian baru dari CoalSwarm dan Greenpeace. Ini mewakili hampir 370 pembangkit listrik berbahan bakar batubara besar – cukup untuk daya sekitar enam kali negara…
-
Koalisi Break Free From Coal Desak Presiden Jokowi Menghapus PLTU Batubara dari Revisi Proyek Setrum 35.000 Megawatt
Jakarta, 9 Oktober 2017. Koalisi Break Free from Coal menyambut keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan target proyek listrik 35.000 megawatt. Kendati demikian koalisi menilai Presiden harus segera mengambil langkah-langkah untuk melakukan revisi rencana tersebut khususnya terkait pembangkit tenaga listrik yang berasal dari energi batubara (PLTU-B) dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, kesehatan, sosial dan ekonomi.
-
Keberanian Pemerintah Menegakkan Aturan Tanggung Jawab Produsen Jadi Faktor Penentu Mengatasi Pencemaran dan Mengurangi Timbulan Sampah Plastik
Jakarta, 8 Oktober 2017. Greenpeace Indonesia bersama dengan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) hari ini menyampaikan hasil audit sampah plastik dari berbagai lokasi di Indonesia, diantaranya hasil bersih pantai pada pertengahan September lalu di Pulau Bokor, Kepulauan Seribu, Jakarta. Kegiatan bersih pantai tersebut merupakan bagian dari gerakan global #BreakFreeFromPlastic, dan bertujuan untuk memberikan penyadartahuan kepada…
-
Pemerintah dan Parlemen, Saatnya Perkuat Standar Polusi Udara Kita!
Jakarta, 5 Oktober 2016. Pada pertemuan perdana AirQualityAsia dengan Kaukus Ekonomi Hijau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Gedung Nusantara DPR-RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyoroti berbagai ancaman polusi udara mulai dari kesehatan, meningkatnya biaya ekonomi, hujan asam, hingga kerusakan pada bangunan.
-
Polusi Udara Ancam Kesehatan Masyarakat
Jakarta, 28 September 2017. Sejumlah aktivis Greenpeace hari ini menyampaikan pesan melalui aksi di depan Kementerian Kesehatan, menyuarakan tentang bahaya polusi udara. Dengan mengenakan baju menyerupai anatomi tubuh manusia, lengkap dengan paru-paru hitam akibat terpapar PM 2.5, partikel polutan yang paling berbahaya, para aktivis juga memegang papan yang bertuliskan #JakartaUnderPollution.
-
Krisis Keuangan PLN, Pembangunan PLTU Batubara Baru di Jawa-Bali Berpotensi Menghancurkan Keuangan Negara!
Kondisi keuangan PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang terus disoroti oleh berbagai pihak belakangan ini telah meningkatkan kekhawatiran Kementerian Keuangan. Surat Menteri Keuangan bertanggal 19 September 2017, S-781/MK.08/2017 yang ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri BUMN itu mengungkapkan kondisi finansial dan resiko gagal bayar dari hutang-hutang yang dimiliki PT. PLN ini…
-
Keterbukaan Informasi Publik Masih Sekadar Wacana
Jakarta, 27 September 2017. Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewujudkan pemerintahan yang terbuka masih belum terealisasi. Pernyataan Jokowi dalam situs opengovindonesia.org yakni ‘Kami akan membuat pemerintahan selalu hadir dengan tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya’ tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Produk hukum yakni Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan…
-
Tidak Ada Konsistensi Dalam Melindungi Gambut
JAKARTA, 25 September 2017. Seiring dengan berlangsungnya pertemuan tahunan Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) di Kalimantan, Greenpeace Indonesia ingin mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk memegang teguh komitmen-komitmen mengatasi deforestasi yang sudah disampaikan kepada masyarakat internasional dan mengimplementasikannya di lapangan dengan benar.
-
Pemerintah Belum Cukup Melindungi Hutan dan Gambut
JAKARTA, 12 September 2017. Usaha pemerintah harus lebih keras dalam melindungi hutan dan lahan gambut. Sejauh ini, pemerintah memang telah memperpanjang moratorium hutan dan lahan gambut melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang penundaan dan penyempurnaan tata kelola pemberian izin baru hutan alam primer dan lahan gambut. Tapi perpanjang moratorium ini diragukan efektivitasnya
-
Penanam kelapa sawit terbesar di dunia dipaksa untuk memperbaiki lebih dari 1.000 hektar hutan hujan
Jakarta, 30 Agustus 2017 – Di bawah tekanan kuat dari para pelanggan dan masyarakat sipil, perusahaan kelapa sawit Malaysia FELDA Global Ventures (FGV) telah berjanji untuk memperbaiki lebih dari 1.000 hektar hutan gambut di Kalimantan Barat, Indonesia. [1] Ini adalah pertama kalinya perusahaan kelapa sawit dipaksa memperbaiki hutan hujan dan lahan gambut, agar tetap bisa…
-
Pemerintah Tidak Serius Melindungi Orangutan!
Jakarta, 22 Agustus 2017. Jumlah orangutan di Indonesia terus menurun. Dari estimasi terbaru dalam laporan Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) Orangutan Indonesia Tahun 2016 yang diluncurkan hari ini, dinyatakan kepadatan populasi orangutan di daratan Kalimantan (termasuk Sabah dan Sarawak) menurun dari 0,45-0,76 individu/km2 (PHVA 2004) menjadi 0,13-0,47 individu/km2.
-
Masyarakat Pesisir Labuan Menuntut Pemulihan Ekosistem Laut yang Rusak
Pandeglang-Banten, 7 Agustus 2017. Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara 2 Labuan berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar dan warga setempat. Pihak PLTU sempat berjanji akan memulihkan ekosistem laut khususnya di mulut muara, tapi hingga kini hal tersebut belum terealisasi. Alhasil, nelayan beserta warga pun mengadakan aksi di sekitar PLTU dan kantor Syahbandar Labuan pada…
-
Kualitas Udara Jabodetabek Jauh Melebihi Standar WHO Selama Semester Pertama
Jakarta, 30 Juli 2017 – Berdasarkan pemantauan kualitas udara yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia sejak Januari hingga Juni di 21 lokasi [1], kualitas udara di Jabodetabek terindikasi telah memasuki level tidak sehat. Temuan ini serupa dengan hasil pemantauan udara yang juga dilakukan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Angka PM2.5 harian di sejumlah lokasi…
-
Greenpeace: Kebakaran dan Kabut Asap Meningkat: Ujian bagi Komitmen Presiden untuk Perlindungan Hutan dan Gambut
JAKARTA, 28 Juli 2017 – Komitmen perlindungan hutan dan gambut Presiden Joko Widodo kini tengah diuji dengan kembali maraknya kebakaran hutan dari Sabang hingga Merauke. Titik api bermunculan di lahan gambut milik konsesi perusahaan, bahkan sepertiga dari titik api pada bulan Juli ini terjadi di wilayah moratorium yang seharusnya dilindungi.
-
Greenpeace: Mendorong Bisnis daripada Perlindungan Hutan adalah Pilihan Buruk bagi Indonesia
JAKARTA, 25 JULI 2017 – Instruksi presiden (INPRES) baru atas penundaan dan penyempurnaan tata kelola pemberian izin baru di hutan primer dan gambut menunjukkan tidak adanya perbaikan terhadap upaya penegakan hukum untuk melindungi hutan dan hal ini tidak akan memperkuat komitmen iklim Indonesia.
-
Thai Union Berjanji Seafood yang Lebih Berkelanjutan, Bertanggung Jawab Secara Sosial
BANGKOK, 11 JULI 2017 – Thai Union Group PCL telah berjanji untuk menghentikan praktik penangkapan ikan tidak ramah lingkungan dan penangkapan berlebih, serta meningkatkan kesejahteraan ratusan ribu pekerja yang bekerja di sepanjang rantai pasok perusahaan.
-
Surat Greenpeace untuk Presiden Joko Widodo
Jakarta, 20 Juni 2017
-
Greenpeace Indonesia Sesalkan Langkah Mundur Trump
Jakarta, 7 Juni 2017 – Greenpeace Indonesia hari ini melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, memprotes mundurnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris seperti yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump minggu lalu.
-
19 Tahun Reformasi, Keterbukaan Informasi Belum Terwujud
JAKARTA, 28 Mei 2017 – Hampir dua dekade setelah reformasi, Pemerintah Indonesia belum bersungguh-sungguh dalam keterbukaan informasi publik. Menutup akses informasi bagi publik bukan saja mencoreng Indonesia sebagai negara demokrasi, namun juga harga yang ditanggung masyarakat jauh lebih besar.
-
Enam Tahun Moratorium, Berapa Luas Hutan Terlindungi?
Siaran Pers Bersama
-
Dukung Nelayan Tolak PLTU, Koalisi LSM Aksi di Lepas Pantai Batang
Sebuah alat berat yang beroperasi di perairan Roban Timur, Batang, hari ini diduduki oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam koalisi Break Free yaitu Greenpeace, Walhi, dan Jatam, meminta agar proyek pembangunan PLTU Batang dihentikan.
-
Dorong KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Batubara
Bersama-sama masyarakat terdampak industri batubara, koalisi masyarakat sipil yang berasal dari Greenpeace, WALHI, JATAM, 350.org Indonesia, dan Yayasan Auriga Nusantara melakukan aksi massa untuk mendesak pemerintah agar lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil khususnya batubara.
-
Hutan Desa Pertama di Papua Satu Dekade Berjuang Melindungi Hutan dari Tekanan Deforestasi
Masyarakat Kampung Manggroholo dan Sira, Papua Barat berhasil memperoleh izin pengelolaan Hutan Desa. Ini adalah harapan baru bagi perlindungan surga kekayaan hayati dunia yang kini penghancurannya telah terlihat akibat ekspansi perkebunan sawit dan bubur kertas.
-
Keputusan Ini Membawa Kegelapan pada Masa Depan Hutan dan Menutup Akses Publik
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN) menerima banding yang diajukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) atas sengketa informasi terhadap Greenpeace Indonesia. Keputusan ini memupuskan harapan atas keterbukaan pemerintah Presiden Joko Widodo dalam mengelola hutan Indonesia.
-
Memantau Kualitas Udara Melalui Aplikasi UdaraKita
Greenpeace meluncurkan sebuah aplikasi UdaraKita yang berisi informasi kualitas udara di Jakarta. Aplikasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara berdasarkan perhitungan jumlah konsentrasi PM 2.5, salah satu polutan udara yang diketahui paling berbahaya.
-
50.000 Nyawa dalam Setahun dapat Terselamatkan jika Pembangunan PLTU Batu Bara Baru di Asia Tenggara, Korea, Taiwan dan Jepang Dibatalkan
Sekitar 50.000 nyawa bisa diselamatkan setiap tahun hingga 2030 jika tidak ada PLTU batubara baru dibangun di Asia Tenggara, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan, menurut hasil penelitian terbaru dari para peneliti di Universitas Harvard dan Greenpeace Internasional.
-
Pembangkangan Sipil: Mengapa Aksi Langsung Diperlukan untuk Membuat Perubahan
Meskipun rakyat mungkin tidak memiliki uang dan kekuatan kelembagaan, mereka mungkin memiliki: (1) kebenaran moral, keadilan; (2) satu sama lain, kekuatan jumlah; (3) kreativitas; (4) kekayaan nyata dari komunitas yang berbagi; (5) kepemimpinan moral yang sejati; (6) komitmen untuk bekerja demi kebenaran moral tanpa keuntungan pribadi; dan (7) mereka memiliki kekuatan untuk menceritakan kisah mereka.
-
Perdagangan karbon tidak akan menyelamatkan planet ini, saatnya untuk solusi iklim yang nyata
Perdagangan ‘kredit kompensasi karbon’ tidak akan menghentikan emisi memasuki atmosfer yang semakin menghangatkan dunia kita – pasar karbon hanyalah kedok untuk menghentikan emisi tersebut muncul di buku catatan pencemar.
-
COP16: Menanti Komitmen Nyata untuk Masyarakat Adat dan Keanekaragaman Hayati
Sebagai salah satu negara yang menjadi rumah bagi lebih dari 2.000 komunitas masyarakat adat dan berbagai spesies endemik terbanyak, pemerintah perlu mendukung akses langsung bagi masyarakat adat dan lokal terhadap pendanaan perlindungan keanekaragaman hayati.
-
Jakarta: Dari Kota Impian Menjadi Kota yang Sulit Ditinggali
Dahulu dihormati sebagai pusat kemegahan, Jakarta kini menjadi saksi bisu dari penderitaan yang merayap perlahan namun pasti. Permukaan air laut yang naik, polusi menyengat, dan kekurangan ruang terbuka hijau telah menjadikan Jakarta sebagai kota yang bukan lagi tempat ideal untuk ditinggali. Inilah realitas ketidaknyamanan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap warga Jakarta, menghadapi realitas…
-
Polusi Udara, Ancaman Genting Tak Kasat Mata
Berdasarkan laporan dari World Air Quality Report (2023), Indonesia menempati peringkat pertama yang memiliki kualitas udara terburuk di Asia Tenggara pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa masalah polusi udara merupakan tantangan serius yang perlu segera ditangani di Indonesia. Salah satu yang menjadi sumber polutan udara di Indonesia adalah PLTU batu bara.
-
Koalisi Masyarakat Sipil SETARA Luncurkan Laporan “Kebohongan Hijau” berisi Temuan Pelanggaran Sosial dan Ekologis pada Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara
Bulungan, Kaltara, 15 Juli 2024– Koalisi Masyarakat Sipil SETARA (Selamatkan Kalimantan Utara) yang terdiri dari NUGAL Institute, Perkumpulan Lingkar Hutan Lestari (PLHL), Greenpeace Indonesia, Celios, EN, dan JATAM Kaltim bersama…
-
Dicari: Research & Investigation Data Management Specialist
Jabatan ini akan fokus pada pengelolaan database termasuk tetapi tidak terbatas pada Kerja paksa, Perdagangan manusia dan penangkapan ikan IUU bersama dengan mitra kampanye dan koalisi dan mengembangkan metode baru untuk pengumpulan dan penyimpanan data yang lebih efektif.
-
Keuangan Islam Terpadu untuk Aksi Iklim
Krisis iklim adalah ancaman besar yang sudah terjadi, mendorong kita kepada bencana kelaparan dan kemanusiaan. Kita harus secara aktif berhenti bergantung pada sumber energi yang mencemari sambil secara bersamaan mempercepat transisi menuju sumber daya terbarukan.
-
Agar menjadi perjanjian untuk semua, Global Plastic Treaty harus mengurangi produksi plastik
Apakah kamu pernah melihat pemungutan suara yang didukung oleh 80% suara? Kejadian seperti ini langka, meskipun bukan tidak mungkin. Hasil yang luar biasa ini menunjukan dukungan yang besar terhadap tindakan…
-
(Re-advertise) Job Vacancy: Middle Donor Outreach
Middle Donor Outreach is tasked with fully supporting Greenpeace Indonesia’s Fundraising team with a focus on developing the mid-value supporters channel in Indonesia, as well as maintaining relationships with supporters who support the organization’s independent environmental programs.
-
Berani Berubah: Menjadi Warga Urban Berkelanjutan dengan Transportasi Umum
Dengan hadirnya opsi transportasi umum seperti Transjakarta, KRL, LRT, dan MRT, diharapkan masyarakat dapat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi. Tersedianya opsi ini memiliki beberapa keuntungan, dan berikut adalah alasan mengapa kita harus lebih sering menggunakan transportasi umum!
-
Petualangan Rasa: 5 Rekomendasi Tempat Kuliner Terbaik di Jakarta yang Ramah Diakses dengan Transportasi Umum!
Jakarta telah berkembang pesat, dan salah satu hal yang luar biasa dari perkembangan ini adalah sistem transportasi umum yang semakin baik. Nah, bagaimana jika kita menggabungkan petualangan kuliner yang menarik dengan penggunaan transportasi umum yang nyaman?
-
Belajar Menjaga Bumi dari Petualangan Ajaib dalam Film Anime
Di balik gemerlapnya dunia anime, tersembunyi pesan-pesan mendalam yang mampu menyentuh hati dan membangunkan kesadaran akan pentingnya kepedulian lingkungan. Studio Ghibli, maestro di dunia animasi, telah menciptakan karya-karya luar biasa yang menyemai semangat, cinta dan kepedulian terhadap bumi.
-
Catatan Diplomasi: Mendesak Dua Kementerian Benahi Pelindungan Awak Kapal Ikan
Bersama koalisi masyarakat sipil yang tergabung dengan nama Tim 9, pertengahan Agustus 2023 lalu Greenpeace Indonesia mendatangi dua kementerian yang punya mandat dalam urusan tata kelola kelautan dan perikanan, serta pelindungan pekerja perikanan baik lokal dan migran Indonesia.
-
Bahaya Polusi Udara Semakin Nyata, Kapan Pemerintah Serius Mengatasinya?
Di balik gemerlapnya kehidupan urban, Jakarta menghadapi ancaman yang semakin meningkat yang meracuni langit-langitnya: polusi udara. Setiap hari, warga Jakarta tak terhindarkan menghirup udara yang tercemar, yang dapat mengancam kesehatan mereka.
-
Tertipu dan Terjegal Sistem: Hikayat Syamsul dan ‘Neraka’ di Laut Argentina
Tiap tanggal 30 Juli, dunia memperingati Hari Menentang Perdagangan Orang Sedunia. Hari yang tepat untuk kembali berterima kasih pada orang-orang yang bekerja di sepanjang rantai pangan, salah satunya industri makanan laut, yang beberapa di antaranya menjadi korban perdagangan orang.
-
Barbie vs Oppenheimer: dua alam semesta yang berlawanan secara diametris yang mengingatkan kita pada dua ancaman eksistensial
Barbieheinmer, bagi komunitas Greenpeace, kedua film ini menggemakan kampanye masa lalu dan sekarang melawan ancaman yang sangat nyata: penggundulan hutan, polusi plastik, dan pemusnahan nuklir.
-
Kebijakan Ekspor Pasir: Keuntungan Singkat, Kerusakan Lingkungan Abadi
Pasir laut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Pasir tersebut adalah habitat bagi berbagai spesies hewan dan tanaman, serta menjadi penyangga alami yang melindungi garis pantai dari abrasi. Dengan ekspor pasir laut yang tak terkendali, kita berisiko kehilangan ekosistem yang sangat berharga dan memicu kerusakan ekologis yang tak dapat diperbaiki.
-
Menuju Pertanian Berkelanjutan di Tengah Gempuran Krisis Iklim
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih turut menjadi salah satu faktor penyebab penurunan kualitas lingkungan. Sehingga, sektor pertanian diharuskan melakukan tindakan adaptasi dan mitigasi terhadap kondisi krisis iklim dalam mempertahankan produktivitas pertanian.
-
Koalisi Cerdas Bermobilitas Luncurkan Peta Bersepeda di Hari Sepeda Sedunia
Jakarta, 3 Juni 2023. Memperingati Hari Sepeda Sedunia, Greenpeace Indonesia bersama dengan B2W Indonesia, ITDP Indonesia, Parkir Sepeda Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki, Peta Bersepeda, bersama dengan komunitas sepeda lainya, melakukan…
-
Transportasi Berkeadilan, Juru(s) Selamat Mobilitas Masyarakat Kita
Transportasi umum adalah kebutuhan dasar masyarakat dan diwujudkan oleh pemerintah dari hasil memungut pajak masyarakatnya. Pemerintah pun sadar akan hal ini dan dalam beberapa waktu belakangan mulai melirik isu transportasi publik. Namun sayangnya, banyak proyek pemerintah dalam hal transportasi publik yang dirasa masih tidak tepat sasaran.
-
Ruang Terbuka Hijau: Wisata Alternatif Pelepas Penat di Jakarta!
Di tengah padatnya aktivitas di Jakarta, ada banyak opsi yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan penat di akhir pekan. Jikalau opsi untuk berlibur ke luar kota tidak memungkinkan untuk dilakukan, kamu bisa coba untuk sejenak berlibur di ruang terbuka hijau (RTH) yang tersebar di Jakarta.
-
Obrolan Lingkungan Pilihan Akhir Tahun
Untuk bisa melawan krisis iklim, kita butuh semua orang untuk mengambil peran. Kamu, adalah salah satu kunci untuk bisa melawan krisis iklim, karena hal-hal yang kamu lakukan baik kecil atau besar ikut menentukan masa depan. Berikut kami pilihkan tiga podcast #NgobrolLingkungan yang bisa menjadi inspirasi untuk memulai aksimu melindungi lingkungan dan masa depan.
-
Tidak ada tingkat polusi yang aman: Aksi Greenpeace melawan udara kotor pada tahun 2022
Seiring dengan gerakan global yang berkembang, Greenpeace mencari penerapan solusi untuk mengatasi polusi udara dan untuk mengurangi risikonya terhadap kesehatan masyarakat, lingkungan dan ekonomi. Tidak peduli siapapun kamu atau di mana kamu tinggal, udara bersih merupakan hak semua orang.
-
Mengenal Empat Wakil Masyarakat Adat di COP15, Siapa Saja Mereka?
Pada 3-17 Desember 2022, sejumlah perwakilan masyarakat adat dari berbagai penjuru dunia datang ke Konferensi Keanekaragaman Hayati atau CBD COP15 yang digelar di Montreal, Kanada. Mereka berbagi kisah serta harapan agar para pemimpin dunia berkomitmen menyelamatkan hutan yang tersisa.
-
Kita Semua Memiliki Hak atas Lingkungan Hidup
Setiap tanggal 10 Desember, seluruh dunia memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM). Kabar baik datang dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). Setelah sebelumnya pada November 2021 lalu, Komisi HAM telah menyetujui resolusi hak atas lingkungan hidup yang bersih, sehat dan berkelanjutan.
-
Mengapa para Pemimpin Dunia Harus Mengambil Langkah untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati di CBD COP15
Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) COP15, yang sedang diadakan di Montreal pada bulan Desember ini adalah upaya terbaik kita untuk melindungi keanekaragaman hayati secara global dan menghentikan krisis hilangnya keanekaragaman hayati dan kepunahan massal yang mengancam semua kehidupan di bumi.
-
Demokrasi Indonesia Melemah, Krisis Iklim Makin Parah
KTT G20 seakan menjadi forum rahasia milik elit sangat tertutup, rakyat biasa tak boleh bicara. Padahal keputusan yang akan diambil dalam forum G20 akan mempengaruhi masyarakat kecil yang selama ini terus menjadi korban dan menanggung segala bentuk dari dampak buruknya.
-
Apa yang perlu kamu ketahui tentang COP 27
COP27 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-27, akan berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir yang dimulai pada 6 hingga 18 November 2022. Pemerintah dunia di COP27 harus berhenti mencoba menyelesaikan krisis menggunakan sistem lama yang usang dan rusak yang terus didominasi oleh solusi palsu dan janji kosong.
-
Bertahan dari Krisis Iklim, Bertahan dengan Banjir dan Macet Jakarta
Terjebak berjam-jam di tengah kemacetan, sulit mendapatkan transportasi online, sehingga membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk pulang menuju rumah, adalah derita yang dirasakan warga Ibukota Jakarta beberapa hari belakangan ini akibat banjir dan hujan ekstrem.
-
Aksi Nyata: Bagaimana Kolektif Masyarakat Melawan Karhutla
Fenomena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti sudah menjadi rutinitas tahunan. Setiap musim kemarau, diperparah dengan kondisi krisis iklim yang menyebabkan perubahan cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan kekeringan, masifnya kebakaran hutan menjadi ancaman serius.
-
Menjadi Relawan Itu Panggilan Kemanusiaan
Kebakaran hutan dan lahan adalah masalah yang sangat membuat khawatir. Sebagai seorang relawan tugas kami adalah mencegah memadamkan dan mencegah kebakaran, tapi itu hanya kerja jangka pendek. Saya sangat ingin pemerintah benar-benar serius bekerja melindungi hutan, agar bencana asap tak menjadi event tahunan.
-
Yang Hilang dari Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi
Presiden menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sidang tahunan MPR-RI. Tentu saja isinya didominasi klaim keberhasilan. Selain itu, Presiden juga menyampaikan kekuatan besar Indonesia dalam hal bonus demografi dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hanya saja ada banyak hal penting lain yang luput disebut.
-
RKUHP dari Rumah ke Rumah
Memaksakan RKUHP disahkan di rumah rakyat hari ini adalah bukti bahwa negara ini belum mengambil pelajaran dari perpisahan sebelumnya. Jika ujungnya masih menghancurkan gerakan iklim, masihkah layak dicatat dalam sejarah? RKUHP masih perlu berkunjung ke banyak rumah lain yakni rumah rakyat yang merindukan keadilan iklim
-
Ilmuwan: Solusi untuk menjaga iklim yang aman di Bumi berada di semua sektor!
Wawancara dengan Reyes Tirado, seorang ilmuwan senior pakar pertanian dan perubahan iklim di Laboratorium Riset Greenpeace Universitas Exeter tentang laporan baru oleh Kelompok Kerja III dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tentang pangan dan hutan sebagai solusi iklim. Wawancara ini dilakukan oleh Christine Gebeneter, ia merupakan ahli strategi komunikasi senior dengan Greenpeace CEE.
-
Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di Indonesia
Gerakan Pawai Bebas Plastik akan melakukan pawai kembali secara offline pada tanggal 24 Juli 2022 dengan membawa pesan mendorong tanggung jawab produsen FMCG atas sampah saset yang mencemari lingkungan di Indonesia dan bersikap terbuka atas rencana pengurangan sampahnya kepada publik.
-
Memberi Makan Industri Ternak Eropa Sambil Merusak Alam: Alasan Greenpeace Menghadang Kapal Pembawa Kedelai Brasil ke Belanda
Relawan Greenpeace dari enam belas negara dan pemimpin adat dari Brasil ikut serta dalam protes damai yang dilakukan oleh Greenpeace Belanda di gerbang laut di IJmuiden, Amsterdam. Aktivis dari seluruh Eropa menghadang kapal besar yang tiba dengan 60 juta kilo kedelai dari Brasil.
-
Harapan yang mengapung: Kapal Greenpeace Esperanza pensiun setelah dua dekade, tetapi cahayanya terus bersinar
Esperanza, akan selalu menjadi simbol harapan, ia yang lahir dari dukungan jutaan orang di seluruh dunia dan diawaki oleh mereka yang mempertaruhkan keselamatan dan hidup mereka untuk melawan rintangan yang mustahil demi perlindungan lingkungan kita bersama.
-
Look up! Peringatan Lain dari Para Peneliti Iklim IPCC Segera Hadir
Pada 28 Februari mendatang, bagian kedua dari empat bagian penilaian IPCC terbaru akan diterbitkan. Laporan ini akan melanjutkan laporan sebelumnya: berfokus pada dampak dari Krisis Iklim pada kehidupan manusia, tempat tinggal kita, mata pencaharian, dan ekosistem tempat kita bergantung.
-
Lagu Hits Terbaik Greenpeace: 50 Tahun Bekerja Sama dengan Musisi Ikonik Dunia
Greenpeace memiliki sejarah yang panjang dalam bekerja sama dengan musisi-musisi ikonik dan membuat acara-acara musik yang mengagumkan untuk menyebarluaskan isu mengenai hal-hal apa saja yang terjadi pada lingkungan kita.
-
Menemukan Kembali Asal Greenpeace 50 Tahun Kemudian
Aksi pertama Greenpeace mencegah uji coba nuklir dilakukan oleh lima pria, Ben Metcalfe, Jim Bohlen, Irving Stowe, Bob Hunter dan Paul Cote. Akan tetapi, lima puluh tahun kemudian, terkuak bahwa tidak hanya lima orang ini saja yang berperan dalam pendirian Greenpeace, tetapi juga oleh empat wanita, Dorothy Metcalfe, Mary Bohlen, Dorothy Stowe dan Zoe Hunter,…
-
Kisah Direct Dialogue Campaigner Greenpeace Indonesia: Mempertahankan Independensi Meskipun Dilanda Pandemi
Pada awalnya tim DDC kebingungan apa yang bisa dilakukan untuk tetap menghasilkan dana bagi penyelamatan lingkungan saat aktivitas di luar ruangan terbatas. Namun, kerusakan lingkungan terus berlangsung bahkan saat pandemi. Kami terus berjuang dan melakukan inovasi dalam cara kami berkampanye.
-
Implementasi Sistem Isi Ulang dan Guna Kembali: Solusi di Tengah Krisis Plastik yang Melanda
Isu plastik kemasan masih terus jadi momok menakutkan. Berdasarkan laporan Greenpeace Indonesia (2021), plastik kemasan menjadi kategori sampah plastik yang paling banyak dihasilkan (digunakan oleh seluruh masyarakat yang menjadi subjek…
-
Komitmen VS Realisasi
Dampak krisis iklim semakin dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan curah hujan yang ekstrim, kekeringan, kenaikan muka air laut, serta menurunnya kualitas lingkungan, telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat, terutama bagi yang memiliki kerentanan tinggi. Bagaimana komitmen Indonesia versus realisasinya terhadap perubahan iklim?
-
Foto Pilihan: Melihat Kembali 2020
Melihat ke belakang, dunia akan mengingat 2020 sebagai tahun yang “mengganggu kehidupan kita saat ini”: sebagian besar dari kita dikurung selama berbulan-bulan dan melakukan segalanya dari rumah, tidak dapat melihat dan bersama teman dan orang-orang tercinta, semua orang mengenakan masker..
-
Berita bulan ini: Sarat Oligarki, Menteri Kelautan dan Perikanan Tersangka KPK
Siapkan dirimu, musim penghujan tiba. Pandemi belum berakhir, warga Jakarta sudah harus siaga akan banjir. Pasalnya musim penghujan telah tiba, dan tahun ini diprediksi curah hujan akan lebih tinggi dari…
-
Upaya Sistematis Pemerintah Melanggengkan Energi Kotor Batu Bara Melalui Perombakan Sejumlah Undang-Undang di Masa Pandemi
Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) telah bermasalah sejak awal pembahasan. Tidak hanya menutup diri dari aspirasi masyarakat, muatan omnibus law telah mengebiri sejumlah aturan terkait…
-
RUU Cipta Kerja Melemahkan Aturan Perlindungan Lingkungan Hidup
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Joko Widodo menyebutkan lima prioritas kerja pemerintah selama periode 2019-2024, yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan infrastruktur, pemangkasan kendala regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.…
-
Bebaskan Laut Kita dari Jerat Plastik
Plastik sekali-pakai menghasilkan masalah polusi yang semakin mendesak, terutama untuk lautan kita. Penyu dan paus terjerat oleh limbah plastik dan mikroplastik memasuki tubuh hewan laut yang kita konsumsi. Kita perlu mengambil peran masing-masing untuk menyelesaikan masalah ini.
-
75 Tahun Indonesia Merdeka, Saatnya Atur Ulang Arah Ekonomi Dengan Pembangunan Ramah Lingkungan
Tanggapan Greenpeace Indonesia Terhadap Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo
-
Jaga Hutan, Selamatkan Harimau
Harimau merupakan hewan endemik Indonesia – sebenarnya, ada tiga spesies berbeda: harimau Bali, harimau Jawa dan harimau Sumatra. Sayangnya, sekarang hanya harimau Sumatra yang tersisa. Harimau berada dalam bahaya serius. Habitat hutan mereka dihancurkan oleh perusahaan kelapa sawit yang rakus demi keuntungan cepat.
-
Kota masa depan kita pasca-COVID
Bayangkan sebuah kota dengan sedikit atau bahkan tanpa mobil tetapi dengan transportasi umum antar moda yang efisien, banyak ruang untuk sepeda, pejalan kaki, dan anak-anak untuk bermain dengan aman di jalanan. Bayangkan sebuah kota di mana setiap taman, balkon atau atap adalah taman kota untuk menanam makanan nabati yang sehat untuk semua, disajikan di kantin…
-
8 Film Wajib Tonton Saat Isolasi Diri di Rumah
Selain cerita-cerita luar biasa yang didukung visual yang indah, film-film ini membuat kita belajar lebih banyak mengenai Bumi yang menakjubkan dan mengerti kenapa sangat penting bagi kita untuk terus berjuang untuk masa depan yang adil dan aman bagi semua makhluk.
-
Apa Hubungannya Kerusakan Hutan, Krisis Iklim dengan Potensi Wabah Penyakit Baru Menular?
Baru-baru ini media melaporkan seekor kucing di Belgia terpapar Corona dari pemiliknya yang merupakan pasien Covid-19, meski otoritas setempat menyebut kasus kontaminasi dari hewan peliharaan ini perlu diuji secara seksama,…
-
Kenapa Kita Harus Peduli dari mana Makanan Laut yang Terhidang di Depan Kita Berasal?
Di belakang industri seafood yang menguntungkan, ada banyak praktik bisnis yang kotor, yang kental dengan praktik perbudakan modern, perusakan lingkungan, kolusi dengan pemerintah, dan belum lagi ancaman terhadap nelayan skala kecil dan keluarga mereka.
-
Berita bulan ini: Dibalik ramainya tagar #ReformasiDikorupsi dan #PukulMundurKrisisIklim
Sejumlah demonstrasi digelar oleh mahasiswa seluruh Indonesia di berbagai kota besar menuntut pemerintah dan DPR membatalkan dan menunda sejumlah UU yang tidak pro rakyat dan melemahkan demokrasi di Indonesia. Selain itu, ada juga nih aksi Pukul Mundur Krisis Iklim, yang diinisiasi oleh anak muda yang resah akan masa depan mereka akibat perubahan iklim.
-
Alasan Kami Muak dengan Janji Palsu untuk Melindungi Hutan
Indonesia memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia dengan keanekaragaman hayati terbanyak di dunia, tetapi kita juga menjadi salah satu dari lima penghasil karbon terbesar di dunia, sebagian besar disebabkan oleh penebangan dan pembakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di hutan kita.
-
Berita bulan ini: Kebakaran hutan dan pertanda darurat iklim
Di berbagai kawasan hutan di seluruh dunia sedang terbakar tak terkecuali Amazon dan Kalimantan. Belum lagi ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil yang sering berujung pada tragedi tumpahan minyak seperti yang terjadi di Karawang, menuntun kita lebih jauh pada keadaan darurat iklim.
-
Foto bulan ini: Peralihan Musim
Seperti biasa, ketika kemarau panjang tiba, berbagai masalah lingkungan juga akan terjadi, seperti bahaya kebakaran hutan, polusi udara yang meningkat, dan musibah-musibah lainnya. Greenpeace Indonesia di awal kemarau ini memulai berbagai aktivitas diantaranya adalah dimulainya pelatihan untuk para relawan Tim Cegah Api Greenpeace untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan
-
Kisah Inspiratif Anak-Anak Pecinta Lingkungan
Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berguna bagi banyak orang. Nah, disinilah pentingnya dukungan keluarga dimana anak dapat belajar memahami persoalan dan mencari solusinya. Contohnya adalah persoalan tentang lingkungan, setiap hari anak-anak dihadapkan dengan masalah lingkungan, seperti polusi udara, laut yang kotor, sampah dan masih banyak lagi.
-
Liburan Sambil Belajar Lingkungan
Jangankan libur akhir pekan, libur panjang sekolah dan kuliah pasti bosen banget dong kalau diem aja di rumah? pasti banyak dari kalian yang pengen liburan, tapi bingung mau ngajak liburan bareng keluarga atau teman yang bermanfaat itu ke mana? Jangan khawatir, saya punya beberapa destinasi pilihan yang unik
-
Foto bulan ini: Juni untuk iklim yang lebih baik
Eksploitasi alam secara besar-besaran dan perusakan lingkungan diduga sebagai penyebab parahnya banjir dan juga berubahnya iklim. Beberapa negara di dunia yang peduli dengan perubahan iklim kini mulai menyatakan darurat iklim dan berusaha memulai perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan yang lebih memperhatikan lingkungan.
-
Berita bulan ini: Anomali cuaca dan buruknya kualitas udara Jakarta
Libur lebaran telah usai, namun kami telah mencatat sejumlah peristiwa yang terjadi selama bulan Juni, dan telah kami rangkum dalam berita pilihan bulan ini. Berita bulan ini bervariasi dari anomali cuaca yang mengakibatkan bencana iklim di sejumlah daerah bahkan dunia, hingga buruknya kualitas udara Jakarta, dan krisis sampah plastik.
-
Kualitas Udara Jakarta Terus Memburuk, Warga Akan Gugat Presiden, Menteri hingga Gubernur
Jakarta, 18 Juni 2019. Kualitas udara Ibukota Jakarta kian memburuk, ini terlihat ketika selama libur lebaran kualitas udara Jakarta masih terpantau berbahaya. Berkurangnya kendaraan karena aktivitas mudik dan libur perkantoran…
-
Hari Orangutan Sedunia: Klaim Pemerintah Soal Peningkatan Jumlah Orangutan Dibantah Ilmuwan
Dalam laporan terbaru KLHK, ‘Keadaan Hutan Indonesia 2018’, menyebutkan jumlah orang utan telah meningkat, bertentangan dengan temuan tim ilmuwan yang mempublikasikan penelitian / tinjauan sejawat mereka pada bulan Maret.
-
Harmoni Hutan dengan Masyarakat di Tanah Papua
Nama kampung Manggroholo dan Sira mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Pertama kalinya di Tanah Papua, kedua kampung ini pada Maret 2017, mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD).
-
“Pak Lurah, Ada Api Besar di Laut”
Waktu menunjukkan angka 3:30 pagi ketika Ride, Lurah Desa Margasari, terbangun.
-
Mencegah dan Memadamkan Demi Hutan Tanpa Api
Masih jelas di ingatan kita krisis kebakaran hutan tahun 2015 – krisis terparah yang pernah terjadi di Indonesia bahkan dunia dalam konteks emisi dan perubahan iklim. Bencana telah membakar sekitar 2,6 juta hektar hutan dan lahan gambut, di Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan 103.000 jiwa alami kematian dini, dan meningkatkan risiko kepunahan Orangutan…
-
Batubara dan Hilangnya Sokongan Finansial Global
Dukungan bank-bank internasional untuk industri batubara terus menurun. Lebih dari 30 bank internasional di seluruh dunia telah memberi isyarat untuk berkomitmen mengurangi bahkan sepenuhnya menghentikan pemberian pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan batubara. Penurunan pinjaman ke industri batubara ini akan menjadi tantangan terbesar bagi perekonomian Indonesia yang masih mengandalkan batubara sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi.
-
#OurVoicesAreVital
Saya masih ingat bagaimana korporasi dan merek-merek besar mulai dari KFC, KitKat, Uniliver sampai HSBC memutuskan untuk memperbaiki dan menguatkan komitmen mereka untuk melindungi hutan, karena desakan dari ratusan ribu…
-
Apa arti 10 tahun penggunaan ponsel pintar bagi bumi?
Tak bisa disangkal, ponsel pintar telah mengubah hidup kita –dan dunia- dalam waktu yang sangat singkat. 10 tahun yang lalu, kita masih mengambil gambar dengan kamera, menggunakan peta untuk merencanakan rute, dan mengirim sms untuk menjaga hubungan komunikasi dengan teman dan keluarga.
-
Perihal HSBC dan hutan Indonesia
Pagi ini di halaman depan gedung World Trade Center saat tengah melakukan aksi bersama teman-teman aktivis, saya berjumpa dengan seorang Bapak. Setelah menolak kartu pos yang saya berikan, dengan dahi berkerut Bapak itu menyampaikan keberatannya diikuti serbuan pertanyaan. Kenapa HSBC? Saya tidak perlu waktu lama untuk menjelaskan.
-
Terungkap! HSBC Ada di Balik Krisis Deforestasi Indonesia
Laporan Greenpeace Internasional mengungkapkan bahwa HSBC – salah satu bank terbesar di dunia – adalah dalang dibalik pendanaan untuk perusahaan kelapa sawit yang melakukan perusakan hutan. Saat ini nasabahnya mulai tersadar bahwa kartu bank yang ada di saku mereka memiliki andil dalam perusakan hutan yang juga menyebabkan Orangutan terancam punah.
-
KLHK Ajukan Banding, Upaya Perlindungan Hutan Indonesia Kembali Tercekal
November 2016 merupakan kemenangan manis bagi masa depan hutan Indonesia. Setelah perjalanan panjang, Komisi Informasi Pusat (KIP) akhirnya memutuskan untuk mengabulkan gugatan Greenpeace Indonesia terhadap Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) atas permohonan untuk keterbukaan informasi pengelolaan hutan Indonesia terhadap publik.
-
KLHK Ajukan Banding, Upaya Perlindungan Hutan Indonesia Kembali Tercekal
November 2016 merupakan kemenangan manis bagi masa depan hutan Indonesia. Setelah perjalanan panjang, Komisi Informasi Pusat (KIP) akhirnya memutuskan untuk mengabulkan gugatan Greenpeace Indonesia terhadap Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK).
-
Delapan momen spesial tahun 2016!
Mari kita tengok kembali tahun 2016 yang penuh dengan kejutan. Figur kontroversial Donald J. Trump, secara mengejutkan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Selain Donald Trump, masih ada banyak sekali kejutan dan momen-momen penting selama tahun 2016 yang mungkin tidak kita tahu atau tidak kita sadari. Salah satunya: tahun 2016 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat…
-
“Black Friday”? Ambil nafas dan rehat dulu, bumi sudah tak sanggup lagi menangungnya!
Black Friday dan Cyber Monday diperkirakan akan menghasilkan miliaran dolar pejualan pakaian dan produk lainnya. Tetapi musim belanja ini juga menghasilkan jumlah sampah yang sangat besar. Ini kabar buruk bagi lingkungan.
-
Dulu Takut Asap, Kini Saya Cari Sumbernya
Nama saya Lara. Lengkapnya Larasati Wido Matovani. Lahir di kota pelabuhan Dumai, Provinsi Riau, 25 tahun lalu. Di usia lima tahun, sebagaimana diceritakan orangtua saya, bahwa langit Kota Dumai waktu itu memerah. Berminggu-minggu sinar matahari tertutup kabut asap. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Yang saya ingat waktu itu ibu meminta saya untuk tidak keluar…
-
Apakah 4,3 juta Samsung Galaxy Note 7 akan berakhir di tempat sampah?
Saat ini Samsung sedang mempertimbangkan untuk membuang 4,3 juta ponsel Galaxy Note 7 baru menyusul terjadinya hampir 100 kasus meledak di seluruh dunia. Jumlah ini setara dengan hampir 730,000 kg teknologi dengan spesifikasi tinggi! Samsung telah membuat keputusan yang tepat dengan menarik ponselnya dari peredaran untuk menghindari lebih banyak insiden atau orang terluka karenanya, pertanyaannya…
-
Rencana kami: Cegah dan Padamkan Api.
Tepat setahun yang lalu, api kebakaran hutan melahap jutaan hektar hutan di Sumatera dan Kalimantan serta membuat ribuan orang sesak nafas. Segala upaya pemadaman dilakukan tapi selama berbulan-bulan api tak juga bisa ditahan, bukan cuma kerugian milyaran tapi yang paling menyedihkan adalah banyaknya korban.
-
Bukannya Tegas, IOI Malah Ajak Pemasoknya untuk Berdiskusi
Tujuh jam Greenpeace menutup pintu gerbang dan memblokade pelabuhan milik IOI Loders Croklaan, di Rotterdam, Belanda. Sebanyak lebih dari 300 ribu orang di seluruh dunia telah mengirimkan email yang meminta perusahaan asal Malaysia ini berhenti menghancurkan hutan Indonesia. Tapi IOI tetap bergeming.
-
IOI, Berhenti Rusak Hutan Gambut Indonesia
Di saat hampir semua warga Rotterdam terlelap, Saya, Adi Prabowo (21) dan Nilus (42) bersama puluhan aktivis Greenpeace bergerak cepat menyelinap masuk ke Pelabuhan Rotterdam, Belanda. Suhu dingin 8 derajat celsius, baru ini pertama kali saya rasakan. Tapi misi ini tak boleh gagal: memblokade masuknya minyak sawit kotor ke kilang IOI, salah satu perusahaan sawit…
-
IOI, Perusahaan Sawit Perusak, Terlalu Mudah Dilepaskan RSPO
Perusahaan kelapa sawit besar, yang sertifikasi berkelanjutannya ditangguhkan karena telah melanggar aturan yang dirancang untuk mencegah kerusakan hutan dan lahan gambut, kini telah mendapatkan kembali sertifikasi tersebut. Keputusan mengejutkan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang mencabut penangguhan, sama saja mengirimkan pesan bahwa tidak masalah bagi perusahaan kelapa sawit untuk terus merusak hutan demi…
-
Asap “hilangkan” 91 ribu jiwa, tanggung jawab siapa?
Awal pekan ini saya terguncang dengan hasil penelitian yang dirilis dalam Jurnal Environmental Research Letters (ERL) dengan judul “Dampak Kesehatan Masyarakat akibat Asap di Ekuatorial Asia pada September – Oktober 2015” Studi itu menyebutkan perkiraan sebanyak 100.300 jiwa orang meninggal lebih awal selama musim asap besar tahun 2015 lalu, dimana 91.600 jiwa di antaranya di…
-
Kita dan Bumi
Saya kira kita saat ini berada pada sebuah persimpangan jalan dalam kebersamaan kita denganbumi. Kita bisa membiarkan bumi rusak secara permanen, atau dengan kesungguhan hati kita mengambil keputusan radikal untuk memperbaiki semua kerusakan yang terjadi, dan merawat yang ‘tersisa’ dari bumi untuk kehidupan selanjutnya.
-
Petani Sawit Mandiri Juga Mampu Menghasilkan Minyak Sawit yang Bebas Deforestasi dan Berkelanjutan
Ruangan ballroom Hotel Red Top mulai terisi banyak orang. Banyak perwakilan petani sawit yang sudah datang jauh-jauh dari Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Mereka datang untuk menghadiri acara Peluncuran Standard Operasional Prosedur (SOP) Perkebunan Sawit Rakyat Bebas Deforestasi. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut aktivitas bersama antara Greenpeace dan SPKS yang dibentuk dari awal tahun ini,…
-
Yuk Dukung Kemerdekaan Hiu, Siripnya Tidak Diekspor!
Indonesia adalah surga bagi keragaman jenis hiu. Lebih dari 118 jenis hiu tersebar dan dapat dijumpai di perairan Nusantara. Sayangnya, jenis hiu yang banyak ini terancam musnah oleh ancaman yang serius, eksploitasi berlebih oleh manusia. Ancaman dari manusia tersebut turut menobatkan Indonesia menjadi negara penangkap hiu terbesar di dunia yang mencapai 13% dari total tangkapan…
-
Damn the Dam: Ancaman dari Satu Mega Bendungan Terhadap Amazon dan Mereka yang Tinggal di Sana
Sungai Tapajós – yang berada di jantung Amazon – yang merupakan rumah bagi ribuan orang dan keanekaragaman hayati yang tak tertandingi oleh daerah lain. Sebuah sumber kehidupan yang bermanfaat bagi mereka yang tinggal di sana. Namun semua itu dapat berubah jika proyek mega-bendungan yang diusulkan dijalankan.
-
Energi Terbarukan, Solusi Nyata untuk Indonesia
Tidak ada yang tidak mungkin untuk pengembangan energi terbarukan yang aman dan bersih di Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi sumber daya alam seperti tenaga matahari yang luar biasa berlimpah. Potensi energi terbarukan, energi bersih yang relatif lebih ramah lingkungan, harus dapat diwujudkan.
-
Industri Pertambangan Bawa Dampak Sosial dan Lingkungan Negatif, Greenpeace dan Celios Dorong Prabowo-Gibran Beralih ke Ekonomi Hijau
Industri pertambangan yang digadang sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia ternyata belum mampu menciptakan efek positif terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di desa sekitar
-
Saat Korporasi ‘Pura-pura Buka Data’ Siapa Penerima Cuan Mereka Sesungguhnya
Sudah lima tahun pemerintah memiliki peraturan presiden tentang penerima manfaat atau beneficial owner, yakni Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Korporasi Korporasi dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. Di satu sisi, ini aturan yang penting untuk mendorong keterbukaan informasi oleh korporasi…
-
REKOMENDASI UNTUK AKSELERASI PETA JALAN Ratifikasi Konvensi Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan, 2007 (K-188)
Rekomendasi peta jalan ratifikasi Konvensi ILO 188 ini dibuat untuk memetakan dan memberi masukan kepada pemangku kebijakan mengenai sejauh mana peraturan-peraturan, praktik- praktik, dan regulasi yang ada sudah sesuai dengan norma pelindungan K-188.
-
Membongkar Darurat Iklim: Bagaimana Perusahaan-Perusahaan Barang Konsumen Menggenjot Produksi Plastik Perusahaan Minyak Besar
Perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang bahan bakar fosil seperti Aramco, Total, Exxon, dan Shell dilaporkan melakukan investasi besar-besaran dalam produksi petrokimia dan plastik.
-
Membara: Dampak Kesehatan dari Kebakaran Hutan di Indonesia dan Implikasinya bagi Pandemi Covid-19
Saat Indonesia bersiap menghadapi musim kebakaran hutan dan lahan tahun 2020, sebuah kajian data yang tepat pada waktunya tentang dampaknya terhadap masyarakat yang terdampak asap kebakaran menunjukkan bahwa para pemegang kekuasaan saat ini ataupun sebelumnya secara konsisten dan masif terus meremehkan dampak karhutla terhadap kesehatan manusia.
-
Menanti Peraturan Turunan UU Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Dari sisi hukum, pelindungan terhadap pelaut awak kapal dan pelaut perikanan yang bekerja atau dipekerjakan di luar negeri hanya dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI).
-
Briefer – Krisis Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia: Perusahaan Kelapa Sawit dan Bubur Kertas dengan Area Kebakaran Terbesar Tak Tersentuh Hukum
Dari hasil analisis Greenpeace, 3.403.000 hektar (ha) lahan terbakar antara tahun 2015 sampai dengan 2018 di Indonesia, menurut hasil analisis burn scar (bekas terbakar) dari data resmi pemerintah. Pada tahun 2015 saja, lebih dari 2.600.000 ha lahan mengalami kebakaran.
-
Greenpeace menghentikan keterlibatan dengan Wilmar-Unilever-Mondelez karena lemahnya komitmen mereka dalam menghentikan deforestasi dari rantai pasok
Pada 22 Agustus 2019, Greenpeace mundur dari keterlibatan dengan Wilmar, Unilever, dan Mondelez dalam hal mendirikan platform pemantauan deforestasi, karena terjadi kegagalan mereka berulangkali dalam menindaklanjuti komitmen mereka untuk ‘nol…
-
Briefer – Indonesia: Deforestasi Meningkat di Area-Area yang dilindungi oleh Moratorium
Pemerintah Indonesia menyatakan pada bulan Juni 2019 bahwa Moratorium Hutan dan Lahan Gambut tentang pemberian izin baru pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, kegiatan penebangan dan pertambangan, yang diberlakukan.
-
Data KLHK Menunjukkan Pencemaran Udara Tahunan Jakarta Dua Kali Lebih Buruk dari Baku Mutu Udara yang Ditetapkan Pemerintah
Dari data KLHK terungkap bawa selama tahun 2018 terdapat 34 hari dimana kualitas udara tergolong “Baik”, 122 hari dimana kualitas udara tergolong “Sedang”, semantara 196 hari di saat kualitas udara tergolong “Tidak Sehat”.
-
Perusakan IOI Masalah Mendesak
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menangguhkan keanggotaan perusahaan kelapa sawit Malaysia IOI pada Maret 2016 atas pelanggaran prinsip-prinsip RSPO. Sejak penangguhan, IOI telah kehilangan banyak pelanggan terbesar. Mereka menanggapi dengan melayangkan gugatan terhadap RSPO, yang mana mereka merupakan anggota pendiri. Namun, IOI menarik gugatan empat hari menjelang pertemuan puncak RSPO di Eropa dan sekarang…
-
Desa Terkepung Tambang Batu bara: Kisah Investasi Banpu
LATAR BELAKANG: Greenpeace mengungkapkan fakta bahwa aktivitas pertambangan batubara di Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan perusakan bentang alam dan mengganggu kualitas air tanah. Pemerintah lokal bahkan tanpa sadar mendukung perusakan tersebut. Bahkan saat ini 75% luas wilayah Kalimantan Timur sudah menjadi konsesi pertambangan batubara.
-
Peringkat Industri Pengalengan Tuna di Indonesia dan Filipina Tahun 2015
Konsumen memilih produk tuna dalam kaleng berdasarkan merek atau label dan cenderung akan mengaitkan produk tersebut dengan reputasi perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk tersebut. Sayangnya, kebanyakan merek memberikan informasi yang sangat sedikit kepada para konsumen tentang jenis dan bagaimana ikan tersebut ditangkap dan berasal.
-
Nol Deforestasi dalam Praktik: Pendekatan Stok Karbon Tinggi
Hutan tropis tidak hanya menyimpan nilai karbon yang cukup tinggi, tetapi juga memiliki nilai keanekaragaman hayati yang penting, terutama bagi jutaan masyarakat adat dan lokal yang kehidupannya sangat bergantung pada hutan. Banyak perusahaan yang saat ini sedang mengalihfungsikan hutan tropis menjadi perkebunan untuk komoditas seperti kelapa sawit dan kertas mengalami tekanan dari konsumennya untuk membuktikan…
-
Kartu Merah untuk Merk-Merk Perlengkapan Olahraga
Hamburg/Jakarta, 19 Mei 2014 – Merchandise sepakbola yang diproduksi oleh adidas, Nike dan Puma, menjelang Piala Dunia 2014 di Brasil ternyata mengandung bahan kimia berbahaya menurut hasil investigasi terbaru oleh Greenpeace. Sebanyak 33 buah merchandise termasuk sepatu bola, sarung tangan kiper dan bola resmi Piala Dunia ‘Brazuca’ diuji untuk kandungan beragam zat.
-
Bagaimana pertambangan batubara melukai perekonomian Indonesia
Selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah mengalami pertumbuhan luar biasa di sektor pertambangan batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan meningkatnya produksi dan ekspor batu bara sebesar lima kali lipat antara tahun 2000 dan 2012. Meskipun pertumbuhannya meningkat sangat pesat, sektor batubara menyumbang hanya 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan prospek pertumbuhan di…
-
Laporan ‘Sebuah Dongeng Mengenai Monster di Lemari Pakaianmu’
Investigasi terbaru yang dilakukan Greenpeace International mengungkap keberadaan bahan-bahan kimia berbahaya dalam pakaian yang dibeli dari 12 merek global, mulai dari raksasa fast fashion seperti Primark, hingga merek busana olahraga seperti adidas dan label mewah seperti Burberry.
-
APP Progress Review
Pada awal 2013, Asia Pulp & Paper (APP) telah mengumumkan kebijakan terbaru yang disebut Kebijakan Konservasi Hutan. Kebijakan tersebut mencakup penangguhan segera terhadap seluruh kegiatan perambahan hutan oleh pemasok, juga komitmen untuk tidak lagi mengembangkan usaha perkebunan di wilayah berhutan. Pemasok APP sendiri mengidentifikasi hutan alam melalui definisi Stok Karbon Tinggi yang ditentukan oleh The…
-
Izin Untuk Memusnahkan
Saat ini hanya sekitar 400 ekor harimau diperkirakan tersisa di hutan-hutan hujan Sumatra – yang berkurang secara pesat – seperempat juta hektar tiap tahunnya. Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan kayu pulp/HTI (Hutan Tanaman Industri) adalah penyebab hampir dua pertiga kerusakan habitat harimau dalam kurun waktu antara 2009 sampai 2011, periode paling akhir dimana data resmi…
-
MENUJU NOL | Bagaimana Greenpeace Menghentikan Deforestasi di Indonesia 2003–2013 dan selanjutnya
Ini adalah cerita mengenai kampanye Greenpeace untuk menghentikan perusakan hutan hujan Indonesia. Ini adalah cerita jutaan manusia dan satu pilihan: selamatkan atau hilang. Ini adalah cerita mengenai apa yang anda bantu kami capai melalui dukungan aktif dan donasi anda.
-
Bank Dunia Mempercepat Pengembangan Batubara di Indonesia
Pada bulan Juli, Kelompok Bank Dunia menerbitkan Kertas Arahan Sektor Energi (Energy Directions Paper), dimana Bank Dunia berjanji untuk membatasi pinjaman untuk batubara hanya untuk keadaan-keadaan khusus – atau hanya kepada negara-negara tanpa alternatif yang memungkinkan selain batubara. Agar janji ini dapat dipenuhi, Bank Dunia harus segera menghentikan dukungan aktifnya terhadap pengembangan batubara besar-besaran di…
-
Laut Indonesia Dalam Krisis
Dengan 17.504 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia1. Garis pantainya mencapai 95.181 kilometer persegi, terpanjang di dunia setelah Kanada, Amerika Serikat dan Rusia. Enam puluh lima persen dari total 467 kabupaten/kota yang ada di Indonesia berada di pesisir2. Pada 2010 populasi penduduk Indonesia mencapai lebih dari 237 juta orang3, dimana lebih dari 80%…
-
Visi Bersama Kelautan Indonesia 2025
Mewujudkan Laut Indonesia yang Terpulihkan, Sehat dan Terlindungi. Lautan Indonesia yang 100% terbebas dari praktek perikanan ilegal dan merusak, dan masyarakat lokal nelayan, pesisir dan kepulauan nusantara yang berdaulat, bersahaja dan sejahtera dalam pengelolaan sumberdaya kelautan yang berkelanjutan!
-
Down to Zero
Melalui paparan foto-foto dan karya seni, “Down to Zero” menceritakan kisah dari kampanye kami untuk menghentikan pengrusakan hutan hujan Indonesia dan apa yang telah Anda lakukan untuk pencapaian ini.
-
Toxic Threads: Meracuni Surga
Greenpeace Internasional melakukan investigasi baru yang menelaah lebih dalam penggunaan bahan kimia berbahaya beracun pada produk fashion , melanjutkan investigasi sebelumnya yang dilakukan di China dan Meksiko. Laporan terbaru ini merupakan rangkaian kerja kampanye Detox, yang mengungkap bagaimana industri manufaktur tekstil adalah penyumbang besar pencemaran air di negara-negara belahan bumi selatan (global south).
-
Surat Niat Indonesia-Norwegia Untuk Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi dan Degradasi Hutan
Ringkasan Eksekutif:
-
The Indonesia – Norway Agreement to reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation
Executive Summary: This paper assesses progress against the Indonesia-Norway Letter of Intent (LoI) on ‘Cooperation on reducing greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation (REDD+)’, signed on 26 May 2010. After more than two years of action and effort by Indonesia’s government and institutions, this Greenpeace assessment includes an analysis of the LoI’s performance…
-
Bahan Beracun Lepas Kendali
Sebuah Potret Pencemaran Bahan Kimia Berbahaya dan beracun di badan sungai serta beberapa titik pembuangan industri tak bertuan, Studi Kasus Sungai Citarum.
-
Laporan Keterkaitan Perusahaan Sawit India Dalam Kerusakan Hutan Indonesia
JAKARTA, 19 JUNI 2012 – Investigasi terbaru Greenpeace India mengungkapkan berbagai perusahaan di India, pengimpor terbesar kelapa sawit dunia diketahui berbisnis dengan pemasok yang tidak bertanggungjawab yang menghancurkan hutan hujan dan gambut Indonesia.
-
KFC Report
KFC adalah salah satu merek makanan cepat saji paling menonjol di seluruh dunia. Perusahaan induknya Yum! Brands Inc., perusahaan yang berbasis di Louisville, Kentucky, AS mengklaim sebagai perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia dan tahun lalu melaporkan pendapatan lebih dari USD12 milyar.
-
Surat Terbuka Greenpeace pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tentang Rainbow Warrior
Rainbow Warrior adalah kapal laut pengkampanye lingkungan secara damai. Kapal ini telah berlayar selama 21 tahun dan mempunyai reputasi sebagai bagian penting dari kampanye penyelamatan lingkungan kami yang telah berkunjung ke semua kawasan di dunia.
-
Ringkasan Laporan ‘Bagaimana Sinar Mas Meluluhkan Bumi’
Laporan Investigasi terbaru dari Greenpeace ‘Bagaimana Sinar Mas Meluluhkan Bumi’. Memperlihatkan bagaimana perusahaan ternama seperti Walmart, Auchan dan KFC turut menyumbang dalam pecepatan perubahan iklim, kepunahan satwa sepert macan sumatra dan orang-utan
-
Tertangkap basah : Eksploitasi minyak kelapa sawit oleh Nestlé
Nestlé menggunakan minyak kelapa sawit dari Indonesia yang berasal dari penghancuran hutan dan lahan gambut, dalam produk seperti Kit Kat, ikut mendorong kepunahan orangutan dan mempercepat perubahan iklim. Laporan ini memaparkan bagaimana Nestlé membeli minyak kelapa sawit dari pemasok yang menghancurkan hutan seperti Sinar Mas. Sinar Mas, Produsen minyak kelapa sawit terbesar, yang terus membabat…
-
KEGIATAN ILEGAL PERUSAKAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT: SINAR MAS – APA YANG TELAH KALIAN LAKUKAN?
Sinar Mas Grup secara ilegal telah membabat hutan dan lahan gambut di Kalimantan. Perusahaan ini sendiri sudah cukup terkenal akan keterlibatannya dalam pembukaan ilegal hutan melalui anak perusahaan kertasnya, Asia Pulp and Paper (APP).
-
Hutan Tropis Indonesia dan Krisis Iklim
Melindungi hutan berarti menghentikan perubahan iklim. Penghancuran dan degradasi hutan berpengaruh besar terhadap perubahan iklim dalam dua hal. Pertama, perambahan dan pembakaran hutan melepaskan karbon dioksida ke atmosfir. Kedua, kerusakan hutan akan mengurangi area hutan yang menyerap karbon dioksida. Kedua peran ini sangat penting karena jika kita menghancurkan hutan tropis yang tersisa, maka kita telah…
-
Jokowi dan PM Malaysia Sepakat Perangi ‘Diskriminasi’ Kelapa Sawit, Komitmen Hentikan Deforestasi Patut Dipertanyakan
Jakarta, 11 Januari 2022. Presiden Joko Widodo sebaiknya menjelaskan maksud pernyataan ‘memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit’ yang disampaikan seusai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor pada…
-
Tanggapan Greenpeace Indonesia terhadap Rencana Pemerintah Indonesia Memungut Cukai terhadap Produk Plastik
Jakarta, 19 Februari 2020. Dalam rapat kerja antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia hari ini, disepakati untuk mengenakan cukai pada produk-produk plastik.…
-
Masyarakat Sipil Rayakan Ulang Tahun Kemenangan Gugatan Warga Negara atas Hak Udara Bersih di Balai Kota DKI Jakarta
Jakarta, 16 September 2022 – Memperingati satu tahun kemenangan gugatan warga negara atas hak udara bersih yang jatuh pada hari ini, Jumat, 16 September 2022, Koalisi IBUKOTA melakukan perayaan berbentuk…