Tantangan Kualitas Hidup
Kita menghadapi krisis perkotaan yang semakin nyata. Polusi udara, banjir, sampah plastik sekali pakai, dan kemacetan parah adalah dampak langsung dari perencanaan kota yang buruk dan ketergantungan pada kendaraan pribadi.
36
dari 100 ribu kematian di Jakarta dikaitkan dengan polusi PM2.5.
56,7
persen dari total populasi Indonesia tinggal di daerah perkotaan.
38
TPA terbakar sepanjang Juni – Oktober 2023 di berbagai daerah di Indonesia.
Tua Di Jalan, Terbiasa Menghirup Asap Kendaraan
Di kota, pemandangan polusi, macet, dan banjir barangkali sudah dianggap wajar terjadi. Sejumlah kota di Indonesia bahkan tidak memiliki akses transportasi umum yang memadai, sehingga warganya harus menggunakan kendaraan pribadi yang berimbas pada tingginya tingkat kemacetan dan polusi. Lebih dari itu, masalah perkotaan juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental warganya.
Padahal kita semua berhak atas lingkungan kota yang bersih dan sehat untuk masa depan yang lebih baik. Pemerintah kota yang baik adalah pemerintah kota yang mengupayakan solusi yang adil atas masalah perkotaan yang sudah ada, tanpa menambah masalah baru. Karena kota adalah garda terdepan dalam memerangi krisis iklim.
Apa yang Greenpeace Lakukan
Greenpeace berkomitmen untuk melindungi lingkungan melalui aksi nyata dan advokasi, termasuk di wilayah perkotaan. Mimpi besar kota yang berkelanjutan kami lakukan lewat gugatan polusi udara Jakarta yang telah memutuskan bahwa pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab atas udara kotor di Jakarta, serta riset Transformasi Transportasi Jakarta dan riset Keadilan Iklim untuk Jakarta Berketahanan yang bisa menjadi acuan perubahan kebijakan.
Bergabunglah dengan kami untuk mewujudkan perubahan positif di perkotaan.
Pelajari Kampanye Perkotaan Lebih Lanjut
Polusi Udara
Kota Berkeadilan Iklim
