Mari kita tengok kembali tahun 2016 yang penuh dengan kejutan. Figur kontroversial Donald J. Trump, secara mengejutkan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Selain Donald Trump, masih ada banyak sekali kejutan dan momen-momen penting selama tahun 2016 yang mungkin tidak kita tahu atau tidak kita sadari. Salah satunya: tahun 2016 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat di Bumi. Hal yang mungkin tidak terlalu kita sadari, saat Indonesia sedang mengalami kemarau basah karena fenomena La Nina.
Bagai kampanye lingkungan, tahun 2016 juga merupakan tahun yang penuh semangat. Meski tantangan persoalan lingkungan semakin berat, tahun lalu kita membuktikan bahwa dengan bersama-sama kita mampu menciptakan kemenangan untuk Bumi. Berikut adalah beberapa momen spesial kampanye lingkungan di Indonesia.
1. Kemenangan gugatan Koalisi Melawan Limbah
Koalisi Melawan Limbah yang terdiri dari Greenpeace, Walhi Jawa Barat, Pawapeling dan LBH Bandung menggugat  Bupati Sumedang yang telah menerbitkan Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) untuk PT Kahatex, PT Insan Sandang dan PT Five Star. Gugatan Koalisi Melawan Limbah dikabulkan saat sidang di Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) Bandung pada Selasa 24 Mei 2016. Tiga perusahaan tekstil besar di Indonesia itu telah lama membuang limbahnya ke Sungai Cikijing, anak Sungai Citarum, yang disebut-sebut sebagai sungai paling tercemar di Dunia.

2. Aksi 12 jam, 12 aktivis untuk Iklim
Butuh keberanian kita semua untuk menghentikan laju perubahan iklim. Keberanian pemerintah melalui kewenangannya untuk melakukan revolusi energi.  Karenanya, 15 Mei 2016, sejumlah aktivis koalisi Break Free yang terdiri dari Greenpeace, WALHI dan JATAM, melakukan aksi damai dengan menaiki crane pelabuhan batubara untuk menghentikan aktivitas bongkar muat batubara di pembangkit listrik batubara (PLTU) Cirebon. Keberanian warga negara menyuarakan haknya akan energy listrik yang tidak merusak lingkungan. Demi masa depan planet ini.

3. Belajar sambil bermain di Festival Laut
Untuk kedua kalinya Greenpeace mengadakan kegiatan Festival Laut di Taman Kridaloka Senayan. Festival ini bertujuan untuk membawa kesadaran masyarakat tentang  laut sehat dan perikanan yang berkelanjutan. Persoalan perikanan yang berkelanjutan ini juga terkait dengan praktek perbudakan yang terjadi di kapal-kapal pencari ikan yang sering mempekerjakan buruh tanpa perlindungan dan sering berada di bawah ancaman.

 


4. Kemenangan Gugatan Keterbukaan Informasi Kehutanan
Pada sidang di Komisi Informasi Pusat, Greenpeace Indonesia telah memenangkan gugatan yang dilayangkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Putusan tersebut diumumkan pada Senin 24 Oktober 2016. Kemenangan Greenpeace Indonesia di Komisi Informasi Pusat adalah bukti bahwa keterbukaan informasi merupakan langkah penting untuk masa depan hutan Indonesia. Dengan dibukanya data shape file,  publik dapat ikut berpartisipasi aktif melindungi hutan Indonesia.

5. Pembatalan pendanaan PLTU Batubara
Dua Bank Eropa, Societe Generale dan Credit Agricole membatalkan rencana untuk mendanai proyek PLTU batubara di Indonesia. Keputusan ini diambil dua bank tersebut karena mereka telah menyepakati rencana aksi untuk menahan laju kenaikan suhu global 2 derajat yang tertuang dalam kesepakatan Paris yang disepakati pada COP 21. Societe Generale dan Credit Agricole bergabung dalam daftar lembaga pendanaan dunia yang sudah memutuskan untuk berhenti mendanai proyek energi kotor batubara.

6. Terbentuknya Tim Cegah Api
Tim Cegah Api Greenpeace Indonesia adalah sebuah perwujudan tekad dan keberanian untuk melakukan hal yang benar di tengah situasi yang penuh tantangan seperti kebakaran hutan yang terus menerus terulang setiap tahun selama hampir 20 tahun di Indonesia. Mereka terdiri dari anak-anak muda yang seumur hidupnya tinggal di daerah yan terdampak langsung oleh kebakaran hutan, inilah yang menggerakan mereka untuk berjuang dalam mencegah dan memadamkan kebakaran agar hutan Indonesia terus terjaga. Tim ini dibentuk untuk memastikan hutan tanpa api dengan melakukan tindakan pencegahan kebakaran sejak dini.

 

7. Aksi Belenggu Semen Kartini Kendeng
Pada tanggal 12 April 2016 Ibu-Ibu Kendeng beraksi dengan membelenggu dirinya menggunakan semen di depan Istana Negara, setelah membunyikan lesung tanda bahaya setahun sebelumnya di lokasi yang sama.  Mereka telah lebih dari dua tahun mendirikan tenda perlawanan di Rembang, sama sekali bukan gerakan pertama bagi perempuan untuk memperjuangkan lingkungan. Ibu-Ibu Kendeng mungkin belum pernah mendengar istilah ekofeminisme, tetapi apa yang kesembilan perempuan inspiratif tersebut lakukan bisa jadi merupakan salah satu contoh gerakan ekofeminis paling solid yang pernah terjadi di Indonesia.

8. SK Pengakuan Hutan Adat
Tahun 2016 ditutup dengan kabar yang membahagiakan. Untuk pertama kalinya Pemerintah secara resmi mengakui hak atas hutan adat. Upacara Peresmian Pengakuan Hutan Adat, dilaksanakan di Istana Negara pada Jumat, 30 Desember 2016. Presiden menyerahkan surat keputusan (SK) pengakuan hutan adat kepada sembilan komunitas masyarakat hukum adat. Adapun total wilayah yang diserahkan presiden kepada sembilan komunitas hukum adat seluas 13.122,3 hektare.

Foto: http://presidenri.go.id/wp-content/uploads/2016/12/hutan-adat-6-847×477.jpg
Demikian delapan momen spesial kampanye lingkungan di Indonesia tahun 2016 menurut kami. Tentu momen-momen spesial kampanye lingkungan di Indonesia tidak hanya ini saja, masih ada banyak lagi. Apa momen spesial kampanye lingkungan di Indonesia menurutmu? silakan bagi pendapatmu di kolom komentar.

 

Ditulis oleh Tim Editorial Greenpeace Indonesia