Greenpeace Internasional melakukan investigasi baru yang menelaah lebih dalam penggunaan bahan kimia berbahaya beracun pada produk fashion , melanjutkan investigasi sebelumnya yang dilakukan di China dan Meksiko. Laporan terbaru ini merupakan rangkaian kerja kampanye Detox, yang mengungkap bagaimana industri manufaktur tekstil adalah penyumbang besar pencemaran air di negara-negara belahan bumi selatan (global south).

 

Laporan di Update pada 26 April 2013

Penelitian kali ini berfokus pada pabrik tekstil berskala besar di Indonesia, dimana kami menemukan adanya banyak varian bahan-bahan berbahaya dibuang langsung ke Sungai Citarum. Perusahaan yang bertanggung jawab adalah PT Gistex, yang berlokasi dekat Bandung, Jawa Barat – kawasan dimana industri tekstil modern Indonesia terkonsentrasi—
sekitar 60% dari total produsen berlokasi di daerah aliran Sungai Citarum. Pabrik ini dalam operasinya melakukan penenunan polyester dan proses basah seperti pewarnaan, pencetakan dan penyempurnaan polyester.

Greenpeace melakukan sampling air limbah yang dibuang dari Pabrik PT Gistex di tiga titik pembuangan (outfall ) pada bulan Mei 2012. Dari sampel itu teridentifikasi beragam bahan kimia, banyak diantaranya mengandung unsur berbahaya. Ada yang merupakan toksik bagi kehidupan akuatik dan bersifat persisten, yang artinya mereka akan bertahan untuk waktu lama setelah dilepaskan ke lingkungan.

Investigasi Greenpeace Internasional mengungkap bahwa beberapa merek fashion internasional pernah memiliki hubungan bisnis dengan paling tidak satu bagian dar PT. Gistex Group, perusahaan yang terasosiasi dengan pabrik yang mencemari (PT. Gistex Textile Division) di Indonesia.  Untuk membantu mengatasi masalah pencemaran bahan-bahan kimia berbahaya, keterbukaan informasi antara pemasok/supplier dan merek – juga usaha merangkul partisipasi pemasok melalui inventaris penggunaan bahan berbahaya – sangat penting. Kebijakan perusahaan dan pemerintah untuk eliminasi pembuangan bahan berbahaya, beracun dan pencarian alternatif subtitusi yang lebih aman, harus ditegakkan. 

Gap Inc. gagal merespon pada waktunya atas permintaan kami untuk berkomentar mengenai hubungan bisnis dengan PT Gistex Group (dan/atau perusahaan yang dikendalikan/ dikontrolnya). Gap merespon 6 minggu kemudian, setelah tenggat waktu yang ditentukan dan tenggat waktu produksi laporan ini. Sehingga, komunikasi dengan Gap tidak dapat disertakan dalam laporan ini.  Dalam email tertanggal 10 April 2013, Gap menyatakan tidak membeli bahan dari PT Gistex Textile Division, namun mengkonfirmasi adanya hubungan bisnis dengan PT. Gistex Group.  Lebih lanjut tentang rincian korespondensi antara Greenpeace, PT Gistex Group dan merek-merek yang tercantum dalam laporan Indonesia diarsipkan Greenpeace Internasional.

Unduh Laporan Teknis yang menyertainya, disusun oleh Greenpeace Research Laboratories.

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013