Para Pendiri
Terdapat lelucon bahwa di bar manapun di Vancouver, Kanada, Anda bisa duduk di samping seseorang yang mengaku sebagai pendiri Greenpeace. Nyatanya, Greenpeace tidak memiliki satu pendiri tunggal: nama, gagasan, semangat, dan strategi Greenpeace berasal dari berbagai sumber terpisah.
Namun, terdapat beberapa individu yang sangat berperan penting. Berikut adalah empat di antaranya.

Bob Hunter (1941 – 2005)

Bob Hunter, seorang visioner dan pendongeng magis, memberikan keajaiban yang tak lekang oleh waktu bagi Greenpeace. Sejak hari pertama, sang jurnalis berambut panjang dan berjanggut ini memperkenalkan gagasan-gagasan yang berani dan mendobrak berbagai batasan, yang terinspirasi oleh mitos suku Indian Cree tentang “Warriors of the Rainbow” (Prajurit Pelangi).
Kreativitas, ketajaman strategi, dan insting jurnalistik Hunter berhasil membentuk gaya aksi Greenpeace secara global yang otentik. Terkesan dengan teori media, Hunter mempelopori “media mindbombs” — gambar dan audio yang berusaha menarik perhatian dunia global dan mengubah persepsi melalui liputan media. Bahkan setelah kepergiannya akibat kanker prostat tahun 2005, semangat keberanian dan kecerdasan media Hunter tetap berperan sentral dalam menjalankan misi-misi Greenpeace.
David McTaggart (1932 – 2001)

David McTaggart terkenal sebagai pribadi yang pragmatis, didorong dan terkenal kejam. McTaggart mengadopsi etos para pendiri Greenpeace yang berjiwa bebas dan menerjemahkannya ke dalam sebuah organisasi internasional. Merespons iklan koran yang dipasang oleh sebuah organisasi yang baru dibentuk bernama Greenpeace, sang mantan pengusaha berdarah Kanada tersebut segera menamai perahu layarnya “Greenpeace III” dan berlayar untuk menghadapi uji coba senjata nuklir Perancis.
Jiwa pengusahanya berhasil memperluas dukungan di Eropa dan mengawali pembentukan Greenpeace Internasional tahun 1979. Di bawah kepemimpinannya, Greenpeace berkembang menjadi pergerakan global dengan tiga perahu dan 50 kampanye hingga tahun 1985. Warisan McTaggart masih membawa pengaruh terhadap pendekatan Greenpeace saat ini dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Beliau meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil di Itali pada 23 Maret 2001.
Dorothy (1920 – 2010) and Irving Stowe (1915 – 1974)

Dorothy dan Irving Stowe, dua pegiat perdamaian dan aktivis, tidak ragu untuk mendukung pelayaran ke zona uji nuklir. Toleransi serta pengalaman mereka mempersatukan Komite Don’t Make A Wave, yang kemudian menjadi Greenpeace.
Menyelenggarakan pertemuan di meja dapurnya, Stowe memberikan gagasan-gagasan kunci, termasuk “pemberian kesaksian” (bearing witness) sebagai bentuk perlawanan pasif. Terinspirasi oleh Gandhi, keduanya percaya akan kekuatan warga negara yang bertindak dengan integritas dan keberanian. Etos tersebut masih konsisten membentuk Greenpeace hari ini. Irving meninggal karena kanker pankreas tahun 1974 di usia 59 tahun, dan Dorothy, setelah mengabdikan hidupnya pada aktivisme, meninggal tahun 2010 di usia 89 tahun.
Ingin tahu lebih banyak tentang kami?

Kampanye
