Lagi-lagi datang kabar menyedihkan dari hutan Indonesia, Kolaborasi investigasi inovatif Greenpeace International dan Forensic Architecture mengungkap perusahaan kelapa sawit asal Korea Selatan – anak perusahaan dari Korindo Group – diduga melakukan pembakaran untuk pembersihan lahan secara sengaja. Korindo membabat sekitar 57 ribu hektar hutan Papua sejak tahun 2001.

Korindo kemudian menampik laporan tersebut, mereka berdalih masyarakat sekitar yang memburu tikus tanah sebagai penyebab munculnya titik api di lahan konsesi perusahaan. Fakta yang diungkap dalam laporan menunjukkan hal berbeda, bahwa arah, pola, dan kecepatan api sesuai dengan arah dan pola pembukaan lahan di area konsesi.
Dampak kebakaran kian dirasakan warga sekitar. Hutan yang seharusnya dijaga, tempat masyarakat adat bergantung hidup habis oleh eksploitasi investor. Laporan praktek pembakaran disengaja ini memicu perbincangan di media sosial, dari banyak pihak yang bersikap salah satu yang menarik adalah: K-Popers.
Solidaritas K-Popers Hentikan Kerusakan Hutan Papua
Pernahkan kalian menilai generasi Z pecinta oppa-oppa Korea apatis terhadap isu sosial bahkan lingkungan? Atau kalian termasuk salah satu diantara sekian K-Popers Indonesia? dan membenarkannya? Nyatanya penilaian tersebut salah. Pesan solidaritas dari para K-Popers telah menggugah perhatian publik beberapa hari ini. Jumat (13/11), tagar ribuan akun “ava Korea” menyuarakan #SavePapuaForest ,#SaveHutanPapua dan #SaveHutanIndonesia secara masif dan bertengger di media sosial.
Meski menggemari boyband atau girlband asal Korea Selatan, mereka peduli terhadap negaranya yang sedang dijajah oleh investor nakal yang secara kebetulan juga berasal dari Korea. Percakapan di media sosial terlihat jelas bagaimana para pecinta K-Pop ini turut aktif mengecam persebaran titik api di hutan Papua. Aksi kepedulian lingkungan dilakukan para K-Popers dengan turut membagikan video dan artikel jurnalis Ayomi Amindomi dari BBC Indonesia dan hasil investigasi Greenpeace Internasional terkait ekspansi perkebunan kelapa sawit di Papua.
K-Popers Bersatu Tak Bisa Dikalahkan
Kekuatan K-Popers tak bisa lagi dianggap remeh. Sebelum ini, mereka juga turut bersuara dan ikut berunjuk rasa, menentang pengesahan UU Cipta Kerja. Dalam isu #BlackLiveMatters, penggemar boyband BTS yang dikenal dengan sebutan “Army” juga berhasil melakukan penggalangan dana yang nominalnya sama dengan yang dikumpulkan oleh idolanya. Hal ini sebagai bukti, bahwa solidaritas itu ada dan perlu untuk menekan isu sosial bahkan lingkungan di Indonesia.
Meski demikian, tidak hanya solidaritas K-Popers yang dibutuhkan, namun seluruh masyarakat Indonesia dan pemangku kebijakan yang aware akan kondisi lingkungan yang semakin buruk harus juga bersuara. Sangat diharapkan, aksi nyata para pemangku kebijakan untuk bisa bersikap tegas terhadap kegiatan yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Jangan lagi-lagi kita termakan bui rayu korporasi hutan. Dengan janji untuk memberi kesejahteraan, pemberdayaan ekonomi, fasilitas pendidikan, dan pembagian keuntungan kepada masyarakat setempat, namun nyatanya hanya bualan. Ingat! hutan Indonesia semakin terkikis habis. Kini negara kita sedang butuh solidaritas yang tak terbatas. Mari kita belajar dari K-Popers, meski cinta musik Korea, tetap sepenuh hati bersuara untuk hutan Indonesia.
P.S Apa kamu salah satu K-Popers dan/atau sependapat dengan kami? Jika iya, yuk tambahkan namamu di sini. Mari bersama kita kawal Pak Jokowi, untuk menguatkan kebijakan yang dapat memberi perlindungan lingkungan.
Ditulis oleh Ulfah M. Hikmah, Mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang melakukan magang di Greenpeace Indonesia.

Saat ini Hutan Papua beserta isinya sedang dalam ancaman yang besar. Kami butuh suaramu untuk lindungi hutan alami terakhir di Indonesia.
Ikut Beraksi