-
Tiga Tuntutan untuk Masa Depan Bebas Plastik
Ada tiga tuntutan yang didesakkan oleh inisiator dan kolaborator Pawai Bebas Plastik 2023 untuk menjawab persoalan polusi plastik dan mewujudkan masa depan belas plastik. Pertama, mendorong pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong praktik guna ulang sebagai solusi.
-
Barbie vs Oppenheimer: dua alam semesta yang berlawanan secara diametris yang mengingatkan kita pada dua ancaman eksistensial
Barbieheinmer, bagi komunitas Greenpeace, kedua film ini menggemakan kampanye masa lalu dan sekarang melawan ancaman yang sangat nyata: penggundulan hutan, polusi plastik, dan pemusnahan nuklir.
-
Konvensi ILO 188, Pemutus Lingkar Setan Perbudakan Modern
Dipaksa kerja 20 jam sehari, disiksa, tidak digaji, hingga mati lalu dilarung di laut. Kira-kira begitulah banyak nasib para anak buah kapal (selanjutnya disebut ABK) Indonesia di kapal-kapal ikan asing.…
-
Sidang Gugatan Lingkungan Hidup, Kuasa Hukum Suku Awyu Ajukan 50 Dokumen Bukti
Kuasa hukum suku Awyu mengajukan 50 dokumen. Bukti-bukti pelanggaran Pemprov Papua dalam penerbitan izin kelayakan lingkungan hidup untuk PT IAL.
-
Penetapan Tersangka Korporasi Korupsi Minyak Goreng Harus Jadi Langkah Serius Pemulihan Kerugian Negara
Penegak hukum harus menuntut korporasi bertanggung jawab atas kelangkaan minyak goreng yang menyusahkan rakyat dan merugikan keuangan negara.
-
Koalisi Cerdas Bermobilitas Luncurkan Peta Bersepeda di Hari Sepeda Sedunia
Jakarta, 3 Juni 2023. Memperingati Hari Sepeda Sedunia, Greenpeace Indonesia bersama dengan B2W Indonesia, ITDP Indonesia, Parkir Sepeda Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki, Peta Bersepeda, bersama dengan komunitas sepeda lainya, melakukan…
-
Pertama dalam Sejarah, ASEAN Deklarasikan Pelindungan Awak Kapal Migran
Deklarasi ASEAN tentang Penempatan dan Perlindungan Nelayan Migran seharusnya menjadi batu loncatan untuk aksesi Konvensi ILO 188.
-
Dukung Suku Awyu, Masyarakat Sipil Dorong KLHK Tindak Lanjuti Keputusan Pencabutan Perizinan di Kawasan Hutan
Siaran Pers Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua