Pemilihan kepala daerah serentak tinggal menghitung hari. Daerah Khusus Jakarta adalah salah satu wilayah yang masuk dalam kontestasi pilkada serentak. Seperti diketahui bahwa terdapat tiga calon yang bertarung dalam pilkada kali ini. Pasangan Ridwan Kamil – Suswono, Pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardhana dan Pasangan Pramono Anung – Rano Karno.

Meskipun mengambil sikap netral, tidak memilih dan tidak menyatakan dukungan kepada salah satu paslon tertentu, Greenpeace Indonesia menilai PILKADA sebagai saat yang tepat untuk memasukkan agenda penyelamatan lingkungan dan penanggulangan krisis iklim sebagai salah satu agenda politik para paslon. Oleh karenanya, Greenpeace Indonesia secara langsung menemui ketiga paslon di kantor pemenangan masing-masing. 

Pertemuan ini bertujuan untuk mendorong komitmen yang lebih kuat terkait pemulihan lingkungan dan agenda ketahanan iklim di  Jakarta, dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan politik dari masyarakat, terutama dalam rangka pemindahan ibukota ke IKN. Tidak hanya itu, Greenpeace Indonesia juga menekankan pentingnya pelibatan bermakna masyarakat dalam membangun sebuah kota global berkelanjutan. 

Greenpeace menyoroti 3 hal penting pada setiap pertemuan dengan ketiga paslon, yaitu pengendalian pencemaran udara, penanggulangan dampak krisis iklim serta penanganan sampah tidak hanya di hilir, namun juga di hulu. Ketiga isu tersebut tersirat dalam delapan tuntutan warga yang disampaikan pada ketiga paslon melalui sebuah kerja koalisi yaitu Komite Keadilan Perkotaan (KKP). Delapan tuntutan warga tersebut telah disampaikan oleh KKP dalam sebuah aksi damai yang apik beberapa waktu lalu di Pulau Pari, bersama-sama dengan warga Pulau Pari. (Baca selengkapnya mengenai delapan tuntutan tersebut disini

Secara rinci hasil pertemuan dengan paslon 01 (Minggu, 10 November 2024) yang saat itu diwakili oleh cawagub yaitu Suswono memiliki visi khusus kota berkelanjutan dan akan menyusun green roadmap untuk mengatasi krisis iklim, di dalamnya termasuk komitmen anggaran khusus, menawarkan penambahan dan revitalisasi RTH untuk solusi polusi udara termasuk di dalamnya berkoordinasi dengan wilayah sekitar Jakarta untuk penutupan PLTU, modernisasi infrastruktur pengolahan sampah,  serta transportasi terjangkau yang terintegrasi. 

Sedangkan ketika mengunjungi paslon 02 (Senin, 11 November 2024), Kun Wardhana menyampaikan akan fokus pada transparansi publik, membangun transportasi berkelanjutan yang menghormati hak-hak disabilitas, penanganan polusi dari hulu ke hilir, serta pemanfaatan AI dalam tata kelola pemerintahan. Beliau juga menyinggung soal pemanfaatan energi quantum sebagai pengembangan EBT, dan pencatatan emisi karbon.

Sementara dari paslon 03 yang ditemui oleh tim Greenpeace (Jumat, 15 November 2024) adalah Pramono Anung sendiri, mengatakan bahwa dirinya jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta akan mengutamakan pelibatan komunitas, memperluas wilayah RTH sesuai dengan peraturan perundangan yaitu 30%, menghentikan pembangunan Giant Sea Wall dan beralih kepada penanaman mangrove, mendorong para pengguna kendaraan pribadi agar beralih ke transportasi massal seperti LRT, MRT, dan Transjabodetabek. 

Sebagai calon pemimpin Jakarta selanjutnya, para paslon memiliki kesempatan besar untuk mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim. Dengan menjadikan isu ketahanan iklim sebagai prioritas dan melibatkan partisipasi bermakna masyarakat dalam setiap langkah pembangunan, maka pemimpin Jakarta selanjutnya tidak hanya membangun kota yang lebih adaptif dan inklusif, tetapi juga mewariskan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.