Saya ingat ketika saya masih kecil, Papa selalu mengajak saya pulang kampung setiap Natal untuk menjenguk Oma. Kampung halaman Papa indah, tidak kalah dengan Pulau Dewata tempat saya menimba ilmu saat ini.

Nyaru Menteng Orang Utan Project in Kalimantan. © Markus Mauthe

Pernah sekali waktu, Papa mengajak kami berwisata agak jauh keluar dari Kota Manado, menuju ke Pulau Lembeh yang terkenal dengan kekayaan bawah lautnya. Menikmati pemandangan Bitung dari kejauhan, dengan pemandangan cantik Gunung Klabat di seberang sana.

Kenangan masa kecil saya yang indah itu yang membuat hati saya meringis, ketika mengetahui bahwa kampung halaman saya telah menjadi tempat dimana hasil perusakan hutan diproduksi. Saya semakin merasa pilu dan berdosa ketika mengetahui merek-merek favorit saya juga berkontribusi pada hilangnya rumah Burung Cenderawasih di Papua, Orang Utan yang lucu di Kalimantan, juga Harimau Sumatera yang semakin mendekati angka kepunahan.

Seketika itu saya merenung sambil menikmati matahari tenggelam di tepi Pantai Kuta. Saya tidak bisa berdiam diri. Saya ingin bertindak. Saya ingin beraksi langsung dan ikut berada di garda depan dalam bersuara pada merek-merek ternama ini untuk segera #HentikanMinyakSawitKotor.

Hari ini, dada saya bergejolak. Bulu kuduk saya berdiri tegak. Ketika tubuh saya bergerak di atas perahu karet ini, meluncur dari Pulau Lembeh tempat saya menyimpan kenangan indah, memandang Bitung dari kejauhan, dengan tanki-tankinya yang berisi minyak sawit kotor.

Saya berteriak: “Bukan ini pemandangan yang saya mau!”

Saya ingin melihat hamparan hijau hutan-hutan kanopi. Saya ingin melihat satwa-satwa liar kebanggaan Indonesia bergerak lincah dan menari bebas di hutan kita. Saya ingin hidup saya bersih dari minyak sawit kotor. Saya ingin produsen jahat segera berubah dan tidak lagi membuat kerusakan di hutan kita.

Saya Waya Maweru. Saya perempuan Indonesia berdarah Manado. Dengan sepenuhnya sadar, saya akan berdiri untuk memperjuangkan masa depan hutan Indonesia. Dan hari ini, saya akan berkata langsung pada Wilmar – #SawitmuMerusakHutan dan saya serta kawan-kawan aktivis Greenpeace lainnya dari berbagai belahan dunia dengan lantang menyuarakan agar Wilmar segera #HentikanMinyakSawitKotor sekarang juga.

Saya harap, kamu juga bersedia ikut serta bersama kami.