Juni merupakan peralihan musim hujan menuju musim kemarau, tetapi di beberapa daerah di Indonesia justru terkena musibah banjir besar seperti banjir bandang di Konawe, Sulawesi Tenggara; beberapa kota di Sulawesi Selatan dan Samarinda. Eksploitasi alam secara besar-besaran dan perusakan lingkungan diduga sebagai penyebab parahnya banjir dan juga berubahnya iklim. Beberapa negara di dunia yang peduli dengan perubahan iklim kini mulai menyatakan darurat iklim dan berusaha memulai perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan yang lebih memperhatikan lingkungan.

Berikut beberapa foto-foto pilihan dari peristiwa bencana alam dan kegiatan Greenpeace dari di negara dalam usaha mencegah semakin memburuknya lingkungan dan perubahan iklim.

Banjir Samarinda

Flood in Samarinda, East Kalimantan. © Saipul Anwar / Greenpeace

Seorang ayah menggendong putranya melintasi banjir besar yang terjadi di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kota Samarinda yang terkenal sebagai penghasil minyak dan batu bara ini lumpuh total selama beberapa hari, setelah terjadi banjir besar yang disebabkan rusaknya bentangan alam di wilayah sekitar hulu sungai akibat masifnya penambangan batu bara.

Import Sampah ke ASEAN

ASEAN: No Space For Waste Activity in Bangkok. © Wason Wanichakorn / Greenpeace

Gundukan sampah plastik dan sampah elektronik dihadirkan oleh Greenpeace dan sejumlah aktivis lingkungan saat kedatangan delegasi 10 anggota ASEAN di KTT ASEAN ke 34 di Bangkok, Thailand. Para aktivis menuntut pemimpin ASEAN untuk menolak impor sampah dan limbah-limbah berbahaya (B3) dari negara-negara maju ke wilayah negara-negara ASEAN tanpa terkecuali.

Ekspor Sampah Kembali Ke Negara Asal

Canadian Waste Shipped Back to Canada in the Philippines. © Greenpeace

Aktivis Greenpeace berlayar dengan kapal nelayan bertuliskan “Filipina Bukan Tempat Sampah”, saat mengawal kapal MV Bavaria yang disewa untuk mengembalikan 69 kontainer berisi sampah dari Kanada. Aksi ini dilakukan sebagai protes di kota Olongapo, Provinsi Zambales, Filipina.

Blokade Tanker Pembawa Kedelai

A Greenepace's inflatable boat crushed by the freighter. © Simon Lambert / Greenpeace

Kapal Tanker pembawa 50,000 ton ampas kedelai menjepit perahu karet milik aktivis Greenpeace saat berusaha menghalangi kapal tersebut merapat di pelabuhan Sete, Perancis wilayah Selatan. Sebanyak 50 aktivis Greenpeace dari Perancis, Jerman dan Belanda melakukan aksi blokade kapal tanker pembawa kedelai dari Salvador, Brasil ini untuk menyampaikan pesan bahwa konsumsi kedelai di Eropa ini telah membuat terjadinya ledakan deforestasi di hutan Amazon, Brasil, yang juga memicu perubahan iklim dunia.

IAMAZONIA

Solidarity “IAmazonia” Sign in Amsterdam. © Marten van Dijl / Greenpeace

Turis berpose untuk foto di tulisan IAMAZONIA di Amsterdam, Belanda. Greenpeace membawa kembali tulisan IAMAZONIA menggantikan tulisan yang menjadi sempat ikon di kalangan turis, IAMSTERDAM, di depan museum Rijks di Amsterdam. Replika tulisan berukuran 22m x 3 m ini sebagai kampanye untuk mengingatkan kepada publik dunia bahwa ada satu landmark yang sedang berusaha bertahan dari kepunahan dan pandangan kita, yaitu hutan hujan Amazon.