Sampah plastik dan lainnya terlihat menumpuk di pantai setelah kegiatan bersih-bersih di pesisir Pulau Kaho’olawe, Hawaii. Pada tahun 2018, Greenpeace bermitra dengan Protect Kaho’olawe ‘Ohana (PKO) dan Komisi Cadangan Pulau Kaho’olawe (KIRC) untuk melakukan bersih-bersih pantai dan audit merek di pulau itu.

Polusi plastik telah mencapai titik krisis: sampah plastik telah mengisi saluran air, jalan-jalan, dan rumah-rumah kita, membahayakan kehidupan satwa liar dan kesehatan manusia. Mikroplastik dan racun yang terkandung dalam plastik telah mencemari udara yang kita hirup dan air yang kita minum. Pemahaman kita tentang dampak buruk plastik pada masyarakat dan lingkungan terus tumbuh—dan demikian pula pemahaman bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan ini adalah dengan menghasilkan lebih sedikit plastik. Namun produsen plastik dan industri pengemasan global berencana untuk memperluas produksi plastik baru hampir 40% dalam beberapa tahun mendatang.

Berita baiknya adalah kita bisa melawan! Sebagian besar sampah plastik yang mencemari lingkungan kita jelas mempunyai merek dengan nama perusahaannya. Artinya, kita dapat meminta pertanggungjawaban perusahaan-perusahaan ini atas sampah-sampah dari produk yang mereka hasilkan. Anggota gerakan Break Free From Plastic dari seluruh dunia secara bersama-sama mengekspos merek-merek ini karena kebijakan pengemasan yang abai terhadap lingkungan. Pada Hari Bersih-bersih Sedunia (World Cleanup Day) tahun 2018, ribuan sukarelawan di ratusan kota melaporkan merek-merek yang ditemukan di taman, jalan, dan garis pantai setempat. Kami menggunakan data audit merek untuk menyoroti sejumlah perusahaan terbesar dan terkenal di dunia yang berkontribusi dalam kehancuran planet ini. Berdasarkan hasil audit, kami mengidentifikasi pencemar teratas tahun 2018: Coca-Cola, PepsiCo, dan Nestle.

Dalam satu tahun terakhir, perusahaan seperti Nestle mulai merespons. Mereka melihat bahwa praktik pengemasannya dengan cepat menjadi usang dan tidak populer. Walau mereka mulai berkomitmen untuk mengurangi dampak polusi plastik dari produk-produk mereka, namun rencana tersebut masih jauh dari metode pengemasan yang sangat kami harapkan dan bersifat jangka pendek. Dan kita harus terus menekan mereka agar dapat beralih ke model bisnis yang lebih berkelanjutan.

Jadi, tahun ini kami berencana untuk melakukan audit merek yang lebih besar — di mana Anda bisa ikut serta.

 

Sampah plastik dipilah menurut jenis dan mereknya selama audit merek di Sungai Lahug, Kota Cebu, Filipina, awal tahun ini.

 

Pernahkah Anda mengambil sepotong sampah dan memperhatikan merek pada labelnya sebelum memasukkannya ke tempat sampah? Itulah yang dilakukan audit merek, bedanya kegiatan dilakukan dengan banyak orang dan memiliki perencanaan yang baik. Dengan menambahkan audit merek ke dalam kegiatan bersih-bersih yang dilakukan oleh komunitas Anda, maka Anda dapat membantu kami meminta pertanggungjawaban perusahaan atas pencemaran plastik mereka. Pada akhirnya, kita dapat membersihkan selamanya—atau mengurangi.

Semua yang perlu Anda ketahui tentang cara merencanakan dan melakukan audit merek dapat ditemukan di pedoman audit merek Break Free From Plastic. Dalam minggu-minggu menjelang Hari Bersih-bersih Sedunia pada 21 September, kami mengundang Anda untuk mempertimbangkan melakukan kegiatan bersih-bersih dan audit merek di pantai, tepi sungai, atau saluran air terdekat; jalan-jalan di sekitar lingkungan Anda; taman lokal; atau bahkan di rumah, sekolah, atau kantor Anda sendiri! Jadi, jika Anda tidak bisa mengenakan sarung tangan dan mengambil sampah di luar, Anda masih bisa menunjukkan kepada perusahaan bahwa Anda mengharapkan mereka melakukan lebih banyak untuk menghentikan polusi plastik.

Bergabunglah dengan ribuan orang dari seluruh dunia dengan menambahkan audit merek ke kegiatan bersih-bersih Anda pada September ini. Pastikan untuk mendaftarkan acara Anda, dan bergabunglah dengan gerakan global #BreakFreeFromPlastic!

Greenpeace Asia Tenggara melakukan audit merek sampah plastik di pantai Wonnapa, Provinsi Chonburi, Thailand, pada Hari Bersih-bersih Sedunia pada tahun 2018.

-Emma Priestland adalah koordinator kampanye korporat untuk Break Free From Plastic.