Tahun 2020 telah menjadi tahun yang sulit bagi kebanyakan dari kita. Lockdown dan pembatasan sosial menjadi “new normal” yang mengubah hidup kita. Seolah-olah kita hidup dalam film fiksi ilmiah.

Terlepas dari semua rintangan yang berikan tahun 2020 kepada kita, para sukarelawan dan aktivis pemberani Greenpeace tidak pernah goyah untuk tanpa pamrih membunyikan “lonceng” mengenai krisis iklim. Berikut beberapa gambar terbaik dari tim aksi kami di seluruh dunia pada tahun 2020.

Edinburg, Inggris

© Robert Ormerod / Greenpeace

Greenpeace Inggris dan para pendukungnya berada di luar Pengadilan Edinburgh pada hari pertama persidangan. Operator alat pengebor BP, Transocean meminta pengadilan Skotlandia untuk memenjarakan pimpinan Greenpeace dan menghukum kelompok kampanye dengan denda besar. Juni lalu, aktivis Greenpeace memblokir alat pengebor BP dari pengeboran sumur minyak baru di north sea selama 12 hari. Transocean mendapatkan larangan sementara, dengan persetujuan BP, sementara Greenpeace dituduh telah melakukan pelanggaran  karena melanjutkan protesnya

Seoul, Korea Selatan

© Jongjin Lim / Greenpeace

Suara anak muda melalui proyeksi holografik di Gedung Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan. Proyeksi tersebut menunjukkan 33 perwakilan anak muda yang menyampaikan pidato emosional dengan latar belakang Gedung Majelis Nasional untuk mendesak politisi agar segera bertindak atas krisis iklim.

Philippsburg, Jerman

© Bernd Hartung / Greenpeace

Proyeksi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir(PLTU) Philippsburg Jerman. Greenpeace Jerman merayakan penghancuran dua menara pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Philippsburg dengan sebuah gambar proyeksi. Bunyinya: “Ciptakan Ruang Untuk Transisi Energi” dan #NOMONEYFORYESTERDAY. Pembangkit listrik tenaga nuklir akan didekonstruksi.

Hong Kong, RRT

© Vincent Chan / Greenpeace

Dua buah paralayang dari Greenpeace Hong Kong terbang di atas pulau Lantau, mendesak pemerintah untuk tidak melanjutkan proyek reklamasi ‘Lantau Tomorrow’. Proyek reklamasi “Lantau Tomorrow Vision” pemerintah Hong Kong akan menelan biaya setidaknya HKD 624 miliar (EUR 68,3 miliar) yang tidak hanya akan menghancurkan ekologi laut dan keanekaragaman hayati Hong Kong yang berharga, tetapi juga menguras cadangan fiskal Hong Kong.

Jakarta, Indonesia

© Adhi Wicaksono / Greenpeace

Protes perbudakan modern para nelayan Indonesia terjadi di Jakarta. Serikat Pekerja Migran Indonesia (SBMI) bersama Greenpeace Indonesia melakukan aksi damai di depan Istana Kepresidenan Jakarta, untuk mendorong Presiden segera meratifikasi rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Nelayan Migran Indonesia. Berdasarkan Makalah Laporan Investigasi SBMI-Greenpeace terkait data selama 2015-2020, setidaknya terdapat 11 ABK Indonesia yang menjadi korban kerja paksa bahkan meninggal di kapal asing. Tidak jarang tubuh mereka dibuang ke laut lepas.

Laut Utara, Denmark

© Andrew McConnell / Greenpeace

Aktivis Greenpeace berenang ke Rig Minyak di Denmark. Empat aktivis Greenpeace Denmark memegang spanduk bertuliskan “Fossils or our future?” sambil berenang dengan latar belakang anjungan minyak Dan Bravo. Para aktivis telah berenang dari kapal Greenpeace Rainbow Warrior, melintasi ladang minyak Dan di Laut Utara Denmark untuk menduduki alat pengebor minyak Dan Bravo secara damai untuk menuntut larangan segera atas semua eksplorasi minyak dan gas lebih lanjut di Denmark, diikuti dengan fase keluar dari produksi bahan bakar fosil dalam negeri dan perluasan besar-besaran tenaga angin lepas pantai yang bersih.

Norlisk, Rusia

© Dmitry Sharomov / Greenpeace

Aktivis Greenpeace memegang spanduk bertuliskan “The world is changing, you are not”, dengan lanskap industri Norilsk sebagai latar belakang. Norilsk adalah kota paling utara di dunia dengan 150.000 penduduk dan merupakan kota terbesar kedua setelah Murmansk di dalam Lingkaran Arktik. Kota ini adalah satu dari tiga kota besar di zona permafrost berkelanjutan dan kota paling tercemar di Rusia. Banyak masalah ekologi (pencemaran udara, hujan asam, kabut asap, pembuangan air yang tercemar) akibat penambangan dan pabrik metalurgi milik Norilsk Nickel.

San Fransisco, Amerika Serikat

© Josh Edelson / Greenpeace

Aktivis Greenpeace Amerika Serikat berlayar di Teluk San Francisco dengan pesan untuk Kongres Amerika dan industri minyak. Para aktivis menampilkan spanduk bertuliskan “Oil Is Over, The Future Is Up to You” di sebelah Amazon Falcon, salah satu dari lusinan kapal tanker minyak mentah yang terjebak di lepas pantai California saat industri minyak terhenti. Tindakan ini dilakukan ketika Kongres memulai negosiasi tentang paket stimulus virus korona (COVID-19) berikutnya, dan ketika industri minyak melepaskan hiruk-pikuk lobi dengan harapan mendapatkan dollar dari pembayar pajak untuk menopang model bisnisnya yang sudah usang.

Manila, FIlipina

Greenpeace Filipina bergabung dalam protes multisektoral yang luas di Universitas Filipina menjelang State of the Nation Address (SONA) kelima dari Presiden Rodrigo Duterte. Bersama dengan kelompok lain, Greenpeace Filipina menyerukan kepada pemerintahan Duterte karena gagal mewujudkan pemerintahan yang lebih inklusif, berpusat pada rakyat, bertanggung jawab, dan akuntabel, terutama mengingat tanggapan militernya terhadap pandemi COVID-19, dan upaya untuk membungkam opini kritis dan perbedaan pendapat.

Berlin, Jerman

© Gordon Welters / Greenpeace

Climate Strikes dengan lukisan cahaya selama Coronavirus di Berlin. Untuk mendukung pemogokan iklim digital global pertama Fridays For Future, seorang aktivis Greenpeace merilis gambar hantu demonstrasi iklim pada dini hari di ruang terbuka di depan Reichstag di Berlin. Dalam gambar tembus pandang, dia menunjukkan aktivis iklim Greta Thunberg dan adegan dari demonstrasi pemogokan iklim skala besar tahun lalu. Para aktivis menggunakan tongkat piksel untuk melukis pesan mereka selama gelap.

Berdonasi

Kamu dapat membela lingkungan sepanjang hidupmu. Atau bahkan lebih lama dari itu. Berdonasilah hari ini.

Ikut Beraksi