Lebih dari sekedar tempat tinggal—Bumi adalah rumah yang menopang kita untuk hidup melalui udara yang kita hirup, air yang mengalir di dalam tubuh kita, dan tanah yang subur untuk memberi makan generasi demi generasi. Ia hadir dalam setiap detak kehidupan, dalam harmoni hutan yang memberikan kekuatan, deru ombak lautan yang memulihkan, dan langit yang membentang luas untuk memberi ruang bagi impian kita.

Namun, ketika rumah kita mulai retak karena keserakahan dan kelalaian manusia, kita harus bertanya: sampai kapan kita bisa hidup tanpa merawat yang menopang kehidupan kita? Greenpeace Indonesia mengajak setiap jiwa, setiap individu, untuk terus menyatukan suara dan memperkuat aksi dalam pelestarian lingkungan. Mari kita syukuri keindahan Bumi yang memanggil kita untuk menjaganya.

Aerial Wayag Islands, Raja Ampat, West Papua. © Sumaryanto Bronto / Greenpeace
Tampilan udara Pulau Wayag menunjukkan laguna biru kehijauan yang dikelilingi gugusan batu kapur yang menjulang. Pulau ini merupakan ikon Raja Ampat dengan keanekaragaman hayati laut dan bentang alam yang megah. © Sumaryanto Bronto / Greenpeace
Mangroves at Raja Ampat, Papua, Indonesia. © Paul Hilton / Greenpeace
Hutan mangrove di Raja Ampat menjadi tempat tinggal dan pembibitan penting bagi berbagai spesies ikan dan biota laut lainnya. © Paul Hilton / Greenpeace
Manta Ray off Nusa Penida Island. © Paul Hilton / Greenpeace
Pari manta berenang di perairan dingin Nusa Penida, sementara limbah plastik sekali pakai semakin banyak terbawa arus ke pesisir. © Paul Hilton / Greenpeace
Hawksbill Turtle in Komodo National Park. © Paul Hilton / Greenpeace
Seekor penyu sisik berenang di atas taman karang di Pulau Kanawa, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo. © Paul Hilton / Greenpeace
Forest in Southern Papua. © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace
Foto udara menunjukkan hujan lebat dan awan tebal menyelimuti hutan mangrove primer di Kimaam, Merauke, Papua Selatan. © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace
Orangutan Feeding Platform near Tanjung Puting National Park. © Ulet  Ifansasti / Greenpeace
Orangutan di tempat pemberian makan milik Yayasan Internasional Orangutan kini terancam karena wilayah tersebut telah dialokasikan untuk perusahaan sawit. © Ulet Ifansasti / Greenpeace
Sumatran Tiger in Tambling Wildlife Nature Conservation. © Paul Hilton / Greenpeace
Seekor harimau Sumatera semi-liar terlihat di pusat rehabilitasi Tambling, bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. © Paul Hilton / Greenpeace
Tesso Nilo National Park in Sumatra. © Ardiles Rante / Greenpeace
Seekor anak gajah dan induknya berada di “Flying Squad”, tim patroli yang mencegah konflik antara manusia dan gajah di Taman Nasional Tesso Nilo, rumah bagi keanekaragaman hayati tinggi dan spesies langka seperti gajah dan harimau Sumatera. © Ardiles Rante / Greenpeace
Birds of Paradise in Raja Ampat, Papua. © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace
Seekor Cendrawasih Merah menari di dahan pepohonan di Desa Saporkren, menampilkan keindahan khas Raja Ampat yang memukau dunia. © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace

Kiranya semangat kita untuk terus menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menyelamatkan Bumi dari ancaman krisis iklim, terus tumbuh melalui berbagai usaha kolektif. Mulai dari ruang-ruang pengadilan, menelusuri hutan-hutan di mana masyarakat adat tinggal, sampai meneruskan cita-cita ke lintas generasi melalui seri buku cerita. Karena itu, harapan besar menuju masa depan Bumi yang lebih adil dan lestari akan terus ada.

Selamat Hari Bumi 2025. Mari rayakan dengan tekad untuk terus menjaga kehidupan di Bumi hari ini, esok dan di masa depan