
Perdagangan karbon memberi ruang bagi pencemar besar untuk terus beroperasi sehingga krisis iklim terus memburuk.

Di tengah ancaman cuaca ekstrem dan banjir yang terus melanda berbagai wilayah Indonesia, komitmen iklim yang dibawa pemerintah masih lemah dan sarat solusi palsu. Alih-alih memaparkan rencana aksi nyata, para utusan Presiden Prabowo Subianto justru lebih sibuk memoles citra Indonesia di hajatan iklim dunia ini.

Proses COP sering kali kental diwarnai kepentingan perusahaan pencemar lingkungan. Mengapa konferensi iklim PBB ini masih penting?
Please select which cookies you are willing to store.
Cookie ini akan memberi Anda pengalaman yang lebih baik dari situs web kami. Anda akan dapat menyembunyikan spanduk penerimaan cookie dan menggunakan fitur situs web dengan lebih baik. Tidak menerima cookie ini akan memberi Anda pengalaman bebas cookie.
Cookies ini membantu meningkatkan kinerja Greenpeace.org. Mereka diatur untuk mengumpulkan data seperti berapa lama pengguna bertahan di suatu halaman atau tautan mana yang diklik. Ini membantu kami membuat konten yang lebih baik berdasarkan pengalaman Anda menavigasi situs web.
