Laporan baru menyoroti peran krusial keuangan Islam dalam mengatasi perubahan iklim, dengan potensi kontribusi sebesar $400 miliar untuk energi terbarukan pada 2030 melalui investasi yang sesuai dengan prinsip Syariah.
Dubai, UAE – 21 November 2024: Laporan baru berjudul “Islamic Finance and Renewable Energy”, hasil kolaborasi antara Greenpeace MENA (sebagai bagian dari Aliansi Ummah For Earth) dan Inisiatif Keuangan Etis Global (GEFI), mengungkap potensi transformatif keuangan Islam dalam mempercepat transisi global menuju energi terbarukan. Temuan laporan ini menunjukkan bahwa dengan mengalokasikan hanya 5% dari aset senilai $4,5 triliun sektor keuangan Islam untuk proyek energi terbarukan, dapat terhimpun dana sebesar $400 miliar untuk pembiayaan iklim. Laporan ini diluncurkan hari ini dalam acara “Unlocking Islamic Sustainable Finance Summit” yang diselenggarakan oleh GEFI).
Laporan ini menekankan keselarasan antara prinsip-prinsip keuangan Islam—yang menonjolkan pengelolaan lingkungan, investasi etis, dan tanggung jawab sosial—dengan kebutuhan mendesak akan investasi energi berkelanjutan. Dengan kesenjangan pendanaan energi terbarukan tahunan sebesar $5,7 triliun, sektor keuangan Islam memiliki posisi unik untuk menjembatani kesenjangan ini melalui instrumen keuangan yang sesuai syariah. Instrumen keuangan Islam ini berpotensi mengatasi tiga krisis planet: perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Keuangan Islam bukan hanya alat ekonomi; itu adalah katalisator yang kuat untuk investasi energi terbarukan, didorong oleh nilai-nilai keimanan serta prinsip keseimbangan dan pengelolaan lingkungan,” kata Nouhad Awwad, Ummah For Earth’s Campaigner and Global Outreach Coordinator at Greenpeace MENA. “Memobilisasi aset keuangan Islam, seperti sukuk dan dana zakat, dapat membantu melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030 dan membuka jalan bagi transisi yang adil, menciptakan masa depan di mana tidak ada yang tertinggal.”
Temuan Utama Laporan:
● Industri keuangan Islam terus berkembang pesat, dengan proyeksi aset mencapai $6,7 triliun pada 2027. Alokasi strategis hanya 5% untuk inisiatif energi terbarukan dan efisiensi energi dapat memobilisasi sekitar $400 miliar untuk pembiayaan iklim pada 2030.
● Pasar sukuk ESG menunjukkan momentum luar biasa pada semester pertama 2024, dengan penerbitan mencapai $9,9 miliar—setara dengan total tahun 2023. Sukuk keberlanjutan memimpin pertumbuhan ini, mencakup 63% dari total penerbitan sukuk ESG.
● Kawasan MENA memimpin transisi ini: perusahaan UEA menerbitkan sukuk ESG senilai rekor $3,9 miliar pada 2023, sementara Arab Saudi mencatat peningkatan kapasitas energi terbarukan lebih dari 300%.
● Prinsip keuangan Islam secara alami selaras dengan pengelolaan lingkungan, aksi iklim, dan investasi berkelanjutan, menarik investor Islam maupun konvensional ke proyek energi terbarukan.
● Negara-negara seperti Indonesia (penerbit sukuk hijau negara pertama) dan Malaysia menjadi pelopor dalam kerangka kerja yang menggabungkan keuangan Islam dengan standar keberlanjutan global.
● Analisis proyek-proyek yang didanai melalui Sukuk Hijau menunjukkan manfaat sosial-ekonomi yang luas, termasuk: penciptaan lapangan kerja, peningkatan keamanan energi, transfer teknologi, inovasi infrastruktur berkelanjutan, perbaikan kesehatan masyarakat melalui pengurangan emisi, dan penguatan ketahanan iklim untuk komunitas rentan.
Tariq Al-Olaimy, Penasihat Keuangan Islam untuk Aliansi Ummah For Earth, menambahkan, “Keuangan Islam bukan sekadar pendekatan pembiayaan alternatif—ini adalah solusi yang kuat untuk aksi iklim. Dengan proyeksi aset keuangan Islam melebihi $6,7 triliun pada 2027, kita memiliki peluang luar biasa untuk menyelaraskan prinsip-prinsip berbasis iman dengan pengelolaan lingkungan. Melalui alokasi strategis hanya 5% untuk energi terbarukan, kita dapat memobilisasi $400 miliar untuk solusi iklim pada 2030. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang—setiap keputusan investasi yang kita buat hari ini akan berdampak pada generasi mendatang. Lembaga keuangan Islam harus mempercepat komitmen mereka terhadap investasi energi terbarukan”.
Untuk memfasilitasi transisi ini, laporan tersebut juga memperkenalkan EDUCATE framework, yang menawarkan panduan praktis untuk melibatkan para pemangku kepentingan, mendorong kolaborasi, dan memobilisasi modal untuk proyek energi berkelanjutan.
Omar Shaikh, Managing Director of GEFI, berkomentar, “Keuangan Islam berada di ambang peluang transformatif senilai $1 triliun, selaras dengan kebutuhan pendanaan sektor energi terbarukan. Dengan mematuhi prinsip-prinsip Syariah, keuangan Islam dapat mendorong dekarbonisasi dan menawarkan solusi yang berdampak bagi masa depan yang berkelanjutan, terutama di negara-negara Selatan Global.”
Unduh laporan lengkap di sini..
Untuk pertanyaan media terkait Greenpeace MENA, Ummah For Earth, dan rilis ini, silakan hubungi:
Madeleine Arnaout, Global Communications and Key Influencers Lead for the Ummah for Earth Project at Greenpeace MENA, [email protected], +961 76 343 278
Untuk informasi lebih lanjut terkait rilis ini:
Reach out to Mita on [email protected] or [email protected].
Tentang Ummah For Earth Alliance
Ummah for Earth adalah aliansi iklim berbasis keimanan yang melibatkan lebih dari 40 organisasi dan individu sekutu di seluruh dunia. Kami berfokus pada pemberdayaan komunitas dan inisiatif lingkungan lokal, menggali hubungan antara iman Islam dan aksi iklim, serta mendorong dan membantu umat Muslim dan lainnya untuk menyuarakan kepedulian mereka demi kesejahteraan rumah bersama kita.
Tentang Greenpeace MENA
Greenpeace Middle East and North Africa (MENA) adalah organisasi lingkungan yang didirikan pada 2018 untuk melindungi lingkungan dan menangani dampak perubahan iklim di kawasan ini. Tujuannya adalah menyediakan kehidupan yang lebih aman dan sehat bagi komunitas lokal. Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara adalah rumah kita, dan kami bekerja sebagai organisasi dengan pendekatan kolaboratif kreatif untuk meminimalkan dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial yang ditimbulkan oleh krisis iklim global. Kami mendorong solusi lokal yang inovatif untuk memungkinkan komunitas kami berkembang dan hidup selaras dengan lingkungan di sekitar mereka. Kami berharap dapat bekerja sama dengan organisasi lokal, pengambil keputusan, pendukung, media, dan semua pihak yang tertarik untuk melayani wilayah kami serta melestarikan dan melindungi lingkungannya.
Tentang Global Ethical Finance Initiative (GEFI):
Dunia bergantung pada keuangan global untuk membuat pilihan yang tepat dalam memberikan perubahan positif dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB. Global Ethical Finance Initiative (GEFI) telah menjadi pusat gerakan keuangan etis dan mitra untuk aksi di bidang keuangan etis.