-
Pesan perempuan suku Namblong kepada Sekretaris Eksekutif COP15
Ini adalah pesan yang disampaikan oleh Orpha Novita Yoshua seorang perempuan muda suku Namblong dari Lembah Grime Nawa di Papua Barat, Indonesia, yang menghadiri COP Keanekaragaman Hayati ke-15 di Montreal, Kanada.
-
Demokrasi Indonesia Melemah, Krisis Iklim Makin Parah
KTT G20 seakan menjadi forum rahasia milik elit sangat tertutup, rakyat biasa tak boleh bicara. Padahal keputusan yang akan diambil dalam forum G20 akan mempengaruhi masyarakat kecil yang selama ini terus menjadi korban dan menanggung segala bentuk dari dampak buruknya.
-
Pidato Wapres di COP27 Masih Diwarnai Solusi Palsu Atasi Krisis Iklim
Pidato Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, menunjukkan bahwa pemerintah masih terjebak dalam sederet solusi palsu yang belum menjawab masalah krisis iklim.
-
Pernyataan Sikap Penghadangan Tim Pesepeda Chasing The Shadow
Tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace dihadang dan diintimidasi sekelompok orang dari beberapa organisasi masyarakat yang mengaku sebagai perwakilan masyarakat Probolinggo. Sekelompok ormas tersebut mendatangi tim Greenpeace..
-
Apa yang perlu kamu ketahui tentang COP 27
COP27 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-27, akan berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir yang dimulai pada 6 hingga 18 November 2022. Pemerintah dunia di COP27 harus berhenti mencoba menyelesaikan krisis menggunakan sistem lama yang usang dan rusak yang terus didominasi oleh solusi palsu dan janji kosong.
-
Youth Festival, Merawat Semangat Sumpah Pemuda dengan Membangun Ulang Indonesia Tanpa Oligarki
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Greenpeace mengadakan gelaran Youth Festival. Tujuan dari Youth Festival ini adalah untuk memberikan edukasi politik lingkungan dan menyediakan ruang diskusi bersama kepada anak muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.
-
Bertahan dari Krisis Iklim, Bertahan dengan Banjir dan Macet Jakarta
Terjebak berjam-jam di tengah kemacetan, sulit mendapatkan transportasi online, sehingga membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk pulang menuju rumah, adalah derita yang dirasakan warga Ibukota Jakarta beberapa hari belakangan ini akibat banjir dan hujan ekstrem.