-
Katakan ‘tidak’ pada polusi”: Kampanye inspiratif Greenpeace dalam memperjuangkan udara bersih
Dampak polusi udara dapat dirasakan semua orang di seluruh dunia, dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO), polusi udara adalah salah satu penyebab utama kematian dini.
-
Komitmen Setengah Hati Tidak Mampu Melindungi Hak Masyarakat Adat di Lembah Grime Nawa
Hingar bingar pencabutan sejumlah izin di bidang sumber daya alam, oleh Presiden Joko Widodo awal tahun 2022 terkesan sandiwara belaka dan rawan dimanipulasi karena tidak diikuti dengan penegakan hukum yang tegas oleh pemerintah pusat.
-
Yang Hilang dari Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi
Presiden menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sidang tahunan MPR-RI. Tentu saja isinya didominasi klaim keberhasilan. Selain itu, Presiden juga menyampaikan kekuatan besar Indonesia dalam hal bonus demografi dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hanya saja ada banyak hal penting lain yang luput disebut.
-
Indonesia Harus Jadi Pemimpin Global Atasi Krisis Iklim
Greenpeace Indonesia menyerukan, di tengah momentum ini, Indonesia harus tampil sebagai pemimpin global dalam mengatasi masalah terbesar umat manusia saat ini: krisis iklim.
-
Menjelajah Pulau Tunda, Serpihan Mutiara di Utara Pulau Jawa
“Pulau Tunda adalah serpihan mutiara.” Nama Pulau Tunda boleh jadi tidak sepopuler pulau-pulau kecil lain di perairan utara Jakarta, namun di sana kita dapat menyaksikan bagaimana manusia dan ekosistem laut saling menghidupi.
-
Ilmuwan: Solusi untuk menjaga iklim yang aman di Bumi berada di semua sektor!
Wawancara dengan Reyes Tirado, seorang ilmuwan senior pakar pertanian dan perubahan iklim di Laboratorium Riset Greenpeace Universitas Exeter tentang laporan baru oleh Kelompok Kerja III dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tentang pangan dan hutan sebagai solusi iklim. Wawancara ini dilakukan oleh Christine Gebeneter, ia merupakan ahli strategi komunikasi senior dengan Greenpeace CEE.
-
Dari Danau Toba, Aktivis Perempuan Desak W20 Lindungi Hak Hak Perempuan Adat
Perempuan adat di tanah Sumatera Utara dan hampir seluruh wilayah Indonesia telah lama menjadi korban akibat ketimpangan struktural dan pembangunan eksploitatif yang tidak memperhatikan aspek gender. Berbagai program pembangunan telah menimbulkan konflik sosial serta kehancuran lingkungan hidup yang kemudian mengesampingkan dan bahkan melanggar hak-hak perempuan.