Bali, Indonesia, 29 Oktober. Greenpeace menyambut dengan hati-hati Komitmen Global Ekonomi Plastik Baru yang diumumkan hari ini oleh Yayasan Ellen MacArthur (EMF), karena komitmen tersebut memungkinkan fleksibilitas yang terlalu banyak. Coca-Cola, Danone, Mars, Pepsi, dan Unilever termasuk di antara lebih dari 200 penandatangan yang berjanji untuk mengatasi polusi plastik, meskipun demikian Greenpeace, anggota gerakan Break Free From Plastic (BFFP), mendesak perusahaan-perusahaan ini untuk menunjukkan tindakan nyata yang berfokus pada pengurangan.

One Island One Voice Campaign in Bali. © Agung Parameswara

Sebagai tanggapan atas pengumuman EMF hari ini, Global Plastic Project Leader Greenpeace Indonesia Ahmad Ashov mengatakan:

“Meskipun unsur-unsur Komitmen Global EMF bergerak ke arah yang benar, masalahnya adalah bahwa perusahaan diberi fleksibilitas untuk terus mengutamakan daur ulang ketimbang pengurangan (reduce) dan penggunaan kembali (reuse). Korporasi tidak diharuskan menetapkan target yang konkret untuk mengurangi jumlah plastik sekali pakai yang mereka gunakan. Mereka dapat melanjutkan business as usual setelah menandatangani komitmen ini.”

“Laporan terbaru kami ‘A Crisis of Convenience’,mengungkapkan bahwa rencana sebelas perusahaan barang konsumer terbesar saat ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan penggunaan plastik sekali pakai dan tidak ada yang menetapkan target penghapusan atau pengurangan yang jelas.”

“Jika kita terus berjalan di jalur sekarang ini, produksi plastik global akan berlipat ganda dalam dua puluh tahun dan meningkat empat kali lipat pada tahun 2050[1]. Kecuali perusahaan dimintai pertanggungjawaban terhadap target pengurangan yang ambisius dan wajib, kita tidak akan dapat mengatasi masalah pada sumbernya dan upaya seperti komitmen EMF ini tidak akan berkontribusi banyak.”

Greenpeace menyerukan kepada perusahaan-perusahaan seperti Nestle, Unilever, Coca-Cola dan Pepsi untuk menunjukkan kepemimpinan yang sebenarnya dan melakukan semua tindakan berikut:

  • Menentukan target yang ambisius dan bertanggung jawab untuk mengurangi plastik sekali pakai
  • Segera bertindak untuk menghilangkan kemasan plastik yang berlebihan dan bermasalah
  • Memprioritaskan investasi dalam penggunaan kembali (reuse) dan sistem pengiriman alternatif
  • Menerapkan transparansi dan melaporkan jejak plastik mereka setiap tahun

Foto dan Video:

https://media.greenpeace.org/collection/27MZIFJWMJGLA

Link tersebut berisi dokumentasi aksi proyeksi pesan kampanye di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung-Denpasar, pada Jumat (26 Oktober 2018) malam, dengan pesan “Stop Single-use Plastic” serta human banner photo op Break Free From Plastic di Pantai Werdhapura-Sanur, pada Minggu (28 Oktober 2018) pagi, dengan pesan “Clean Up Your Act”.

Catatan:

  1. https://www.greenpeace.org/static/planet4-indonesia-stateless/2019/02/47e650e9-47e650e9-wef_the_new_plastics_economy.pdf

Kontak Media:

  • Ahmad Ashov, Global Plastics Project Leader Greenpeace Indonesia, telp +62 811-1757-246, [email protected].
  • Ester Meryana, Jurukampanye Media Greenpeace Indonesia, telp telp +62 811-1924-090 [email protected].