Menuju Masa Depan Energi Terbarukan

Energi bersih adalah kunci menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Terlebih, Indonesia memiliki potensi energi matahari yang cukup besar yakni 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp.

Energi bersih - Solar Panel in Istiqlal Mosque, Jakarta. © Yorri / Greenpeace
Krisis energi bersih © Kemal Jufri / Greenpeace

Tantangan Krisis Energi dan Lingkungan

Indonesia saat ini menghadapi krisis energi bersih dan lingkungan yang mendesak. Ketergantungan pada batubara sebagai sumber utama energi menyebabkan lebih dari 60% emisi karbon nasional, mengancam sumber daya alam dan kesehatan masyarakat. Polusi udara dari pembangkit listrik batubara dan emisi kendaraan menjadi penyebab utama masalah kesehatan, dengan lebih dari 1,5 juta kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap tahun.

Tanpa langkah konkret untuk beralih ke energi terbarukan, masa depan kita terancam. Dengan potensi energi surya mencapai 207,8 GW dan energi angin sebesar 60,6 GW, Indonesia memiliki peluang untuk beralih ke sumber energi bersih.

Transisi Energi, Hidup Lebih Bersinergi

Transisi menuju energi terbarukan adalah langkah penting untuk menghadapi tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini, terutama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif dari penggunaan energi fosil. Dengan menggantikan sumber energi konvensional seperti batu bara dan minyak dengan energi surya, angin, dan biomassa, kita tidak hanya mengurangi polusi udara tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi bersih.

Pemerintah memiliki peran vital dalam mendukung transisi ini. Alih-alih terus berinvestasi dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga fosil yang merusak lingkungan, sudah saatnya untuk beralih ke pengembangan infrastruktur energi terbarukan. Ini termasuk pemasangan panel surya di bangunan publik, pengembangan ladang angin, dan peningkatan efisiensi energi di industri.

Installation of Solar Water Pump in Timbulsloko, Indonesia. © Aji Styawan / Greenpeace

Siniar Terkait

Isu-isu Lingkungan Lainnya