-
Perdagangan karbon tidak akan menyelamatkan planet ini, saatnya untuk solusi iklim yang nyata
Perdagangan 'kredit kompensasi karbon' tidak akan menghentikan emisi memasuki atmosfer yang semakin menghangatkan dunia kita – pasar karbon hanyalah kedok untuk menghentikan emisi tersebut muncul di buku catatan pencemar.
-
Mahkamah Agung Tolak Kasasi Suku Awyu, Perjuangan Selamatkan Hutan Papua Kian Berat
Siaran Pers Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua Jakarta, 1 November 2024. Pejuang lingkungan hidup dari suku Awyu, Hendrikus Woro, dan Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua kecewa atas putusan Mahkamah Agung…
-
Hadir di Ubud Writers & Readers Festival, Greenpeace Luncurkan Seri Buku Anak tentang Krisis Iklim
Greenpeace Indonesia resmi meluncurkan seri buku cerita bergambar untuk anak-anak tentang litigasi iklim ke publik di sela-sela Ubud Writer and Reader Festival.
-
COP16: Menanti Komitmen Nyata untuk Masyarakat Adat dan Keanekaragaman Hayati
Sebagai salah satu negara yang menjadi rumah bagi lebih dari 2.000 komunitas masyarakat adat dan berbagai spesies endemik terbanyak, pemerintah perlu mendukung akses langsung bagi masyarakat adat dan lokal terhadap pendanaan perlindungan keanekaragaman hayati.
-
COP16 Keanekaragaman Hayati PBB adalah momen penentu bagi perlindungan alam
Dekade menjelang tahun 2030 ini merupakan dekade yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi: apakah kita akan membantu Bumi menyembuhkan dirinya sendiri dan menopang kita semua? Atau apakah kita akan…
-
Klaim Penurunan Karhutla, Prestasi atau Ilusi?
Walau pemerintah mengklaim adanya keberhasilan dalam menekan angka karhutla, berbagai laporan menunjukkan bahwa masalah ini masih jauh dari selesai, dan kebakaran terus menerus memberikan dampak serius pada ekosistem serta kehidupan masyarakat.
-
Membangun Kembali yang Dilalap Api
Cerita dari Pralensa, warga Desa Lebung Itam, OKI, Sumatera Selatan, yang menjadi korban kabut asap serta kebakaran hutan dan lahan gambut.