-
Label sertifikasi? Tidak Seperti yang Kamu Pikir
Meskipun sertifikasi ramah lingkungan telah menjadi hal yang sangat populer secara global selama beberapa dekade terakhir, deforestasi dan pengrusakan ekosistem masih berlanjut. Apakah sertifikasi bisa diandalkan?
-
Laporan Kualitas Udara Dunia Terungkap Perubahan Kualitas Udara Di 2020
GOLDACH, Swiss (16 Maret 2021) – Data baru dari platform data kualitas udara global IQAir, diterbitkan dalam sebuah Laporan Kualitas Udara Dunia 2020 dan peta global interaktif online, mengungkapkan dampak…
-
Reklamasi Makassar New Port Menyengsarakan Masyarakat Nelayan Kodingareng
Proyek reklamasi pelabuhan Makassar New Port (MNP) telah menyengsarakan nelayan sekaligus merusak ekosistem laut di perairan Makassar khususnya di perairan Spermonde yang menjadi wilayah tangkap nelayan.
-
5 Alasan Kita Membutuhkan Alam Liar Untuk Bertahan Hidup
Planet bumi kehilangan berbagai spesies - keanekaragaman hayatinya - sampai di titik mengkhawatirkan, kebanyakan karena ulah manusia, dianggap hanya sebanding dengan kepunahan massal kelima pada 65 juta tahun yang lalu.
-
Regulasi Tegas Dari Pemerintah Bisa Mendorong Produsen Tinggalkan Plastik Sekali Pakai
Hampir 70% responden dalam survei menyatakan bersedia beralih ke menggunakan produk dengan sistem isi ulang (refill) dan guna kembali (reuse). Hal ini tentunya harus direspons dengan baik oleh produsen. Apalagi toko dengan sistem curah (bulk store) kini mulai banyak hadir di sejumlah kota besar.
-
Publik Menagih Tanggung Jawab Produsen Plastik
25 Februari 2021, Jakarta. Pertumbuhan produksi dan konsumsi plastik sekali pakai terus mengalami peningkatan signifikan. Pertumbuhan timbulan sampah plastik yang memiliki kemampuan daur ulang sangat rendah, pada akhirnya terakumulasi di…
-
Mengapa Greenpeace Tetap Menjaga Independensi
Sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi, Bella mengetahui pasti bahwa Greenpeace selalu menjaga independensi, dan semangat itulah yang membawa kemenangan bagi kampanye lingkungan Greenpeace yang berani dan berkelanjutan.
-
Polusi Udara PM2.5 Menyebabkan Kematian 160.000 jiwa di 5 Kota Terbesar Dunia pada tahun 2020
Bernapas seharusnya tidak mematikan. Fakta bahwa kualitas udara yang buruk merenggut sekitar 160.000 nyawa di lima kota terbesar saja sudah seharusnya membuat kita berhenti sejenak, terutama di tahun ketika banyak kota menurun tingkat polusinya karena aktivitas ekonomi berkurang.