-
Polusi Udara Ancam Kesehatan Masyarakat
Jakarta, 28 September 2017. Sejumlah aktivis Greenpeace hari ini menyampaikan pesan melalui aksi di depan Kementerian Kesehatan, menyuarakan tentang bahaya polusi udara. Dengan mengenakan baju menyerupai anatomi tubuh manusia, lengkap dengan paru-paru hitam akibat terpapar PM 2.5, partikel polutan yang paling berbahaya, para aktivis juga memegang papan yang bertuliskan #JakartaUnderPollution.
-
Penanam kelapa sawit terbesar di dunia dipaksa untuk memperbaiki lebih dari 1.000 hektar hutan hujan
Jakarta, 30 Agustus 2017 - Di bawah tekanan kuat dari para pelanggan dan masyarakat sipil, perusahaan kelapa sawit Malaysia FELDA Global Ventures (FGV) telah berjanji untuk memperbaiki lebih dari 1.000 hektar hutan gambut di Kalimantan Barat, Indonesia. [1] Ini adalah pertama kalinya perusahaan kelapa sawit dipaksa memperbaiki hutan hujan dan lahan gambut, agar tetap bisa…
-
Tidak Ada Konsistensi Dalam Melindungi Gambut
JAKARTA, 25 September 2017. Seiring dengan berlangsungnya pertemuan tahunan Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur (GCF) di Kalimantan, Greenpeace Indonesia ingin mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk memegang teguh komitmen-komitmen mengatasi deforestasi yang sudah disampaikan kepada masyarakat internasional dan mengimplementasikannya di lapangan dengan benar.
-
Perusahaan Ritel Inggris Menghentikan Penggunaan Bahan Baku Minyak Sawit Pada Produknya, Akibat Sistem Bisnis Kelapa Sawit Masih Merusak Hutan
Ini bukanlah perang dagang minyak kedelai atau minyak bunga matahari dengan sawit seperti yang kerap didengungkan oleh berbagai pihak yang mencoba menutupi realita kerusakan hutan akibat sawit, dan menikmati keuntungan dari perusakan tersebut. Andai saja sejak awal para produsen minyak kelapa sawit transparan, menetapkan standar kuat dan beritikad baik mereformasi diri, risiko kehilangan pasar dunia…
-
Tidak Ada Alasan – Iklim Kita Sedang Terbakar dan Saatnya Bertindak
COP24 harus bisa menghasilkan sebuah komitmen yang kuat untuk menyelamatkan dunia dari dampak perubahan iklim dalam rentang waktu 12 tahun tersisa, untuk mendorong tindakan-tindakan nyata.
-
Terobosan baru Wilmar Agar Para Perusak Hutan Tidak Dapat Bersembunyi
Pedagang minyak kelapa sawit terbesar dunia asal Singapura, Wilmar International, telah mempublikasikan rencana aksi terperinci untuk memetakan dan memantau semua pemasoknya.
-
Peringkat Pengalengan Tuna Greenpeace Terbaru: Hanya Lima Dari 23 Perusahaan Pengalengan di Asia Tenggara yang ‘Naik Kelas’
Laporan Peringkat Pengalengan Tuna Asia Tenggara 2018)’, hanya lima perusahaan pengalengan yang mencapai peringkat-nilai hijau dan ‘naik kelas’.
-
Ganti Rugi 18,9 Triliun Terkait Kasus Kebakaran dan Kerusakan Hutan Gagal Dibayar Sejumlah Perusahaan, Pemerintah Harus Mengambil Langkah Tegas
Mengapa para pemilik perusahaan-perusahaan besar ini tidak dipaksa untuk membayar denda mereka atau menyita aset perusahaan.
-
Masyarakat Ajukan Gugatan, Tolak Pengembangan PLTU Batu Bara Celukan Bawang di Buleleng Bali.
Kami melakukan gugatan ini dengan beberapa alasan yang sangat mendasar karena SK Gubernur Bali diterbitkan tanpa adanya pelibatan masyarakat yang akan terdampak dari proyek ini.
-
Koalisi Masyarakat Sipil: Upaya Kasasi akan Merugikan Masyarakat, Pemerintah Diminta Menjalankan Putusan Pengadilan Demi Korban Asap Kebakaran Hutan
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat meminta Presiden Joko Widodo mencabut upaya kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Palangkaraya yang menyatakan pemerintah telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah pada tahun 2015.