Sumber Beragam Masalah

Lebatnya hutan Indonesia bukan sekadar fabel: ia nyata sebagai benteng terakhir melawan krisis iklim, sekaligus rumah bagi megabiodiversitas flora dan fauna. Jangan sampai deforestasi ugal-ugalan—lebih dari 10 juta hektare sepanjang dua dekade terakhir— bikin hutan Indonesia hanya tinggal dongeng di masa depan.

Investigasi Greenpeace mengungkap deforestasi besar-besaran saat menteri Pemerintah Indonesia tiba di Uni Eropa untuk membela industri kelapa sawit. Dalam gambar: tutupan lahan, pembukaan hutan, dan pengembangan perkebunan di konsesi kelapa sawit PT Megakarya Jaya Raya (PT MJR). PT MJR merupakan bagian dari grup Hayel Saeed Anam yang memiliki sejumlah kepentingan terkait kelapa sawit termasuk Pacific Inter-Link yang mengendalikan kepentingan penyulingan dan perdagangan minyak sawit HSA.
PT Agriprima Cipta Persada (PT ACP) Palm Oil Concession in Papua. © Ulet  Ifansasti / Greenpeace

Berebut Kepentingan

Alih fungsi hutan menjadi perkebunan monokultur seperti sawit dan ekspansi industri pertambangan yang tanpa henti, menjadi faktor utama deforestasi masif di Indonesia. Ambisi penguasa akan kendaraan listrik juga berpotensi memicu penggundulan hutan lewat eksploitasi tambang nikel di masa mendatang.

Demi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, kelestarian hutan diabaikan, seperti tercermin dari ucapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2021 lalu: “Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.”

Apa yang Greenpeace Lakukan

Hutan Indonesia berperan penting sebagai pengatur iklim, penyimpan miliaran ton karbon, pelindung dari banjir dan kekeringan, serta penjaga stabilisasi tanah. Itulah mengapa hutan di Indonesia perlu tetap lestari dan deforestasi tak boleh terjadi lagi demi mengejar pertumbuhan ekonomi dari PDB saja.

Bersama Greenpeace, mari membangun aliansi dengan masyarakat adat dan komunitas masyarakat sipil lainnya, turun ke wilayah karhutla dengan Tim Cegah Api, advokasi kelestarian lingkungan di meja hijau, hingga protes lewat aksi damai. Hutan kita semakin rentan dan perlu dilindungi. Mari bersama-sama lestarikan hutan demi keberlangsungan hidup di masa depan.

W20 Giant Banner Action in Lake Toba. © Rivan Hanggarai / Greenpeace

Siniar Terkait

Isu-isu Lingkungan Lainnya