Solusi Palsu
Alih-alih menyelesaikan permasalahan, pemerintah justru membuat solusi palsu yang hanya akan memperparah dampak krisis iklim. Kebijakan seperti Co-firing, gasifikasi batubara, dan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) sebenarnya akan memperpanjang ketergantungan kita pada energi fosil.


Kita Tak Punya Waktu untuk Menunda Lagi disaat Laju Krisis Iklim Terus Berjalan
Kondisi laju krisis iklim yang terus berjalan membuat dampaknya makin nyata kita rasakan. Berdasarkan ENDC Indonesia, sektor energi diproyeksikan akan menjadi penyumbang emisi GRK terbesar di tahun 2030, yaitu 58%. Hal ini jelas akan memperparah kerusakan yang ditimbulkan dari krisis iklim.
Adapun pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih belum beranjak dari angka 12,3% ke target 23% di 2025. Pemerintah Indonesia juga belum bersedia untuk berkomitmen dalam melakukan peningkatan kapasitas energi terbarukan.
Selain itu, komitmen iklim Indonesia juga akan semakin sulit tercapai di saat Pemerintah masih memberi ruang terhadap solusi palsu yang dimasukkan dalam RUU EBET seperti co-firing, gasifikasi batubara, batubara cair, CCS (carbon capture storage), dan energi baru seperti nuklir.
Dorong Solusi
Greenpeace Indonesia mendorong pemerintah agar segera berhenti memberikan solusi palsu yang justru hanya memperparah krisis iklim dan segera berkomitmen atas kondisi krisis iklim yang kita hadapi.
Indonesia memiliki potensi untuk melaksanakan solusi iklim dengan memanfaatkan secara masif energi terbarukan seperti penggunaan energi dari matahari dan angin. Oleh karena itu, kami (dan kamu) percaya bahwa Indonesia bisa menjadi penggagas terciptanya solusi sejati untuk atasi laju krisis iklim.

-
Policy Brief Transformasi Transportasi Jakarta
Emisi gas rumah kaca tidak hanya berdampak terhadap ancaman kesehatan oleh pencemaran udara, tetapi juga berkontribusi terhadap krisis iklim yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem hingga risiko banjir. Volume kendaraan yang…
-
Membongkar Darurat Iklim: Bagaimana Perusahaan-Perusahaan Barang Konsumen Menggenjot Produksi Plastik Perusahaan Minyak Besar
Perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang bahan bakar fosil seperti Aramco, Total, Exxon, dan Shell dilaporkan melakukan investasi besar-besaran dalam produksi petrokimia dan plastik.
-
Mengapa Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tidak Pro-Lingkungan?
Pandemi Covid-19 berdampak bagi perekonomian global. Sejumlah negara sudah mengumumkan status resesi. Sementara Indonesia, perekonomiannya terjun ke minus 5,32 persen. Bagaimana pemerintah mengatasinya?
-
Membara: Dampak Kesehatan dari Kebakaran Hutan di Indonesia dan Implikasinya bagi Pandemi Covid-19
Saat Indonesia bersiap menghadapi musim kebakaran hutan dan lahan tahun 2020, sebuah kajian data yang tepat pada waktunya tentang dampaknya terhadap masyarakat yang terdampak asap kebakaran menunjukkan bahwa para pemegang kekuasaan saat ini ataupun sebelumnya secara konsisten dan masif terus meremehkan dampak karhutla terhadap kesehatan manusia.
-
Laporan Standar Ganda yang Mematikan
Jepang menerapkan standar ganda yang mematikan: Membiayai pembangkit listrik tenaga (PLTU) batu bara di luar negeri menciptakan polusi udara pada tingkat yang tidak akan diterima di Jepang.
-
Data Terkini Kualitas Udara Kota-kota di Seluruh Dunia
Pada tahun 2018, Kota Jakarta mendapat peringkat sepuluh besar sebagai ibu kota negara dengan kualitas udara terburuk di dunia.
-
Elite Politik Dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Pemain kunci di industri batu bara memainkan peranan penting dalam pemilihan presiden 2019, baik di tim kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
-
Laporan Kerusakan Terumbu Karang Karimunjawa
Kelestarian terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa saat ini semakin terancam dengan aktivitas manusia di sekitarnya, diantaranya adalah aktivitas transportasi kapal tongkang batubara.
-
PLTU Celukan Bawang Meracuni Pulau Dewata
PLTU Celukan Bawang yang merupakan pembangkit listrik berbahan bakar batubara telah menimbulkan beragam dampak sosial-ekonomi, lingkungan, dan kesehatan yang merugikan warga.
-
Merekam Perkembangan Pembangkit Tenaga Batu bara di Dunia
Jumlah pembangkit listrik batubara baru di tahap konstruksi turun hingga 73% dari 2015 sampai 2017 akibat pengetatan aturan di China dan pembiayaan swasta di India yang menyebabkan 17 pembangkit batubara mangkrak di India.
-
Saatnya Kebenaran Disuarakan
Pada tahun 2020, produsen barang-barang konsumsi yang bertanggung jawab harus dapat menunjukkan bahwa semua minyak sawit yang digunakannya berasal dari kelompok produsen terpercaya yang operasinya telah diverifikasi sesuai dengan kebijakan NDPE-nya.
-
Dampak Pembangkit Batubara Sekitar Jakarta
Sangat jarang kualitas udara di ibukota memenuhi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaliknya tingkat polusi di Jakarta seringkali lebih buruk daripada standar pemerintah Indonesia yang jauh lebih rendah dari srandar WHO.
-
Internalisasi Dampak dan Biaya Kesehatan dari PLTU Batubara di Indonesia
Dengan menyertakan pertimbangan dampak biaya dan kesehatan dari PLTU batubara, dapat dibuktikan bahwa pada akhirnya PLTU batubara menimbulkan biaya penyediaan listrik yang jauh lebih mahal daripada semua jenis energi.
-
Desa Terkepung Tambang Batu bara: Kisah Investasi Banpu
LATAR BELAKANG: Greenpeace mengungkapkan fakta bahwa aktivitas pertambangan batubara di Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan perusakan bentang alam dan mengganggu kualitas air tanah. Pemerintah lokal bahkan tanpa sadar mendukung perusakan tersebut. Bahkan saat ini 75% luas wilayah Kalimantan Timur sudah menjadi konsesi pertambangan batubara.
-
Hasil Penelitian Harvard : Ancaman Maut PLTU Batu bara – Indonesia
Dari waktu ke waktu PLTU batu bara mengotori udara kita dengan polutan beracun, termasuk merkuri, timbal, arsenik, kadmiun dan partikel halus namun beracun, yang telah menyusup ke dalam paru-paru masyarakat.
-
Bagaimana pertambangan batubara melukai perekonomian Indonesia
Selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah mengalami pertumbuhan luar biasa di sektor pertambangan batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan meningkatnya produksi dan ekspor batu bara sebesar lima kali lipat antara tahun 2000 dan 2012. Meskipun pertumbuhannya meningkat sangat pesat, sektor batubara menyumbang hanya 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan prospek pertumbuhan di…
-
Bank Dunia Mempercepat Pengembangan Batubara di Indonesia
Pada bulan Juli, Kelompok Bank Dunia menerbitkan Kertas Arahan Sektor Energi (Energy Directions Paper), dimana Bank Dunia berjanji untuk membatasi pinjaman untuk batubara hanya untuk keadaan-keadaan khusus – atau hanya kepada negara-negara tanpa alternatif yang memungkinkan selain batubara. Agar janji ini dapat dipenuhi, Bank Dunia harus segera menghentikan dukungan aktifnya terhadap pengembangan batubara besar-besaran di…
-
The Indonesia – Norway Agreement to reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation
Executive Summary: This paper assesses progress against the Indonesia-Norway Letter of Intent (LoI) on ‘Cooperation on reducing greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation (REDD+)’, signed on 26 May 2010. After more than two years of action and effort by Indonesia’s government and institutions, this Greenpeace assessment includes an analysis of the LoI’s performance…
-
Uang Perlindungan
INDONESIA BERADA DI PERSIMPANGAN JALAN
-
Batubara Mematikan
Dengan Biaya yang sangat tinggi Batubara sampai saat ini masih dianggap sebagai bahanbakar termurah di dunia. Namun, batubara juga merupakan bahanbakar terkotor dan yang paling menyebabkan polusi.