Kabar Terbaru dari Kami
Bumi kita sedang menghadapi krisis iklim dan butuh keseriusan untuk menjadikannya kembali hijau dan damai. Mari memulai perubahan nyata bersama Greenpeace diawali dengan membaca kabar terbaru dari siaran pers, artikel, riset dan publikasi, kemenangan Greenpeace, dan siniar.

- 
 Greenpeace Indonesia & PEBS FEB Universitas Indonesia Dorong Pemerintah Jadikan Wakaf Hijau Pilar Pendanaan Iklim NasionalSatu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran berjalan, Indonesia masih menghadapi kesenjangan besar dalam pembiayaan transisi energi dan aksi iklim. Di tengah ancaman krisis iklim yang semakin nyata, Greenpeace Indonesia menegaskan perlunya terobosan pembiayaan hijau yang berbasis nilai dan keadilan sosial, salah satunya melalui wakaf hijau (green waqf). 
- 
 Stop Privatisasi Pulau: Warga dan Koalisi Masyarakat Sipil Desak Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono Cabut Izin PKKPRL Reklamasi di Pulau PariJakarta, 8 Oktober 2025 – Ratusan warga Pulau Pari menyambangi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendesak pemerintah mencabut izin Persetujuan Kesesuaian Ruang Laut (PKKPRL) 
- 
 Pencemaran Logam Berat di Laut Sangihe Mengancam Ekosistem, Pangan, dan Kesehatan MasyarakatManado, 1 Oktober 2025 – Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) bersama Greenpeace Indonesia merilis hasil penelitian terbaru tentang kondisi perairan Pulau Sangihe. Penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan kadar logam berat… 
- 
 Satu Suara Pemuda Adat untuk Para Pemimpin Dunia: Jawabannya adalah KitaSuara generasi muda, terutama Pemuda Adat, masih sering diabaikan dalam pengambilan keputusan terkait masalah krisis iklim. 
- 
 Volunteer Greenpeace Yogyakarta Susuri Sumbu Filosofi Bersihkan Puntung RokokKisah Divka menjadi relawan Greenpeace. 
- 
 Sepatu Bot Solidaritas: Dukungan untuk Nelayan Migran IndonesiaKerap kita mendapat saran untuk “coba lihat dunia dari sepatunya” saat kita berusaha bersimpati atas suatu peristiwa yang dialami oleh seseorang. Kali ini, saya ingin mengajak Anda untuk melihat dunia… 
- 
 Masyarakat Sipil Sambangi Balai Kota Jakarta, Berikan Penilaian Kinerja 100 Hari Pram-DoelJakarta, 2 Juni 2025 – Perwakilan masyarakat sipil yang terdiri dari Greenpeace Indonesia bersama Urban Poor Consortium (UPC), Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta) dan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK)… 
- 
 Gas Bumi: Solusi Sementara atau Bukan Solusi Sama Sekali?Pernah nggak sih kamu mendengar tentang gas bumi sebagai energi transisi yang lebih bersih dan ramah lingkungan? Gampang banget untuk terjebak dalam narasi ini, apalagi kalau kita sadar sedikit banget… 
- 
 Pembangkangan Sipil: Mengapa Aksi Langsung Diperlukan untuk Membuat PerubahanMeskipun rakyat mungkin tidak memiliki uang dan kekuatan kelembagaan, mereka mungkin memiliki: (1) kebenaran moral, keadilan; (2) satu sama lain, kekuatan jumlah; (3) kreativitas; (4) kekayaan nyata dari komunitas yang berbagi; (5) kepemimpinan moral yang sejati; (6) komitmen untuk bekerja demi kebenaran moral tanpa keuntungan pribadi; dan (7) mereka memiliki kekuatan untuk menceritakan kisah mereka. 
- 
 Perdagangan karbon tidak akan menyelamatkan planet ini, saatnya untuk solusi iklim yang nyataPerdagangan ‘kredit kompensasi karbon’ tidak akan menghentikan emisi memasuki atmosfer yang semakin menghangatkan dunia kita – pasar karbon hanyalah kedok untuk menghentikan emisi tersebut muncul di buku catatan pencemar. 
- 
 Sagu: Sumber Pangan Sangihe yang Terancam Tambang EmasSangihe, sebuah pulau kecil di perbatasan Sulawesi Utara dan Filipina, telah lama hidup damai dengan alamnya. Di sini, masyarakatnya tidak hanya bertahan hidup, tetapi berkembang bersama sagu—tanaman yang telah menjadi… 
- 
 Hadir di Ubud Writers & Readers Festival, Greenpeace Luncurkan Seri Buku Anak tentang Krisis IklimGreenpeace Indonesia resmi meluncurkan seri buku cerita bergambar untuk anak-anak tentang litigasi iklim ke publik di sela-sela Ubud Writer and Reader Festival. 
- 
 Temu Akbar Masyarakat Pesisir 2024: Menyuarakan Keadilan dan Ratifikasi ILO C-188Di sebuah ruangan yang tak begitu luas di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, para nelayan dan masyarakat pesisir duduk bersama, menyaksikan film dokumenter Before You Eat dengan khidmat. Mereka adalah bagian… 
- 
 Di Balik Pasir Laut yang Terkuras, Harapan Tak Akan TenggelamDi bawah terik matahari, sekelompok nelayan dengan caping di kepala berdiri di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (10/10/2024). Di genggaman tangan mereka, pasir laut diangkat tinggi… 
- 
 COP16: Menanti Komitmen Nyata untuk Masyarakat Adat dan Keanekaragaman HayatiSebagai salah satu negara yang menjadi rumah bagi lebih dari 2.000 komunitas masyarakat adat dan berbagai spesies endemik terbanyak, pemerintah perlu mendukung akses langsung bagi masyarakat adat dan lokal terhadap pendanaan perlindungan keanekaragaman hayati. 
- 
 COP16 Keanekaragaman Hayati PBB adalah momen penentu bagi perlindungan alamDekade menjelang tahun 2030 ini merupakan dekade yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi: apakah kita akan membantu Bumi menyembuhkan dirinya sendiri dan menopang kita semua? Atau apakah kita akan… 
- 
 Klaim Penurunan Karhutla, Prestasi atau Ilusi?Walau pemerintah mengklaim adanya keberhasilan dalam menekan angka karhutla, berbagai laporan menunjukkan bahwa masalah ini masih jauh dari selesai, dan kebakaran terus menerus memberikan dampak serius pada ekosistem serta kehidupan masyarakat. 
- 
 Membangun Kembali yang Dilalap ApiCerita dari Pralensa, warga Desa Lebung Itam, OKI, Sumatera Selatan, yang menjadi korban kabut asap serta kebakaran hutan dan lahan gambut. 
- 
 Jakarta: Dari Kota Impian Menjadi Kota yang Sulit DitinggaliDahulu dihormati sebagai pusat kemegahan, Jakarta kini menjadi saksi bisu dari penderitaan yang merayap perlahan namun pasti. Permukaan air laut yang naik, polusi menyengat, dan kekurangan ruang terbuka hijau telah menjadikan Jakarta sebagai kota yang bukan lagi tempat ideal untuk ditinggali. Inilah realitas ketidaknyamanan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap warga Jakarta, menghadapi realitas… 
- 
 Tanda Bahaya! Keberadaan Mikroplastik dan Plastik di Tubuh KitaSampah plastik tidak hanya ditemukan di lautan dan hutan kita saja, tapi kini tubuh kita sekarang juga terkontaminasi dengan plastik. Plastik benar-benar ada di dalam diri kita. 
- 
 Rusak Alam Hilang PeradabanFoto cerita tentang warisan budaya Desa Bangsal di Sumatera Selatan yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut. 
- 
 Mendongengi Pemilik Masa Depan: Seri Buku Litigasi Iklim untuk Anak“Manusia itu kecil, dan karena itulah kecil itu cantik. Raksasa-isme berarti kehancuran.” 
- 
 Tiga Anak Muda Papua Bercerita tentang Grime NawaTiga anak muda adat Papua bercerita tentang kedekatan mereka dengan hutan di Lembah Grime Nawa. 
- 
 Mengenal Gugatan SLAPP Energy Transfer, dan Mengapa Itu BerbahayaDalam beberapa tahun terakhir, Gugatan Strategis Terhadap Partisipasi Publik (SLAPP) telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan tujuan menekan kebebasan berpendapat dan membatasi kebebasan masyarakat. 
- 
 Polusi Udara, Ancaman Genting Tak Kasat MataBerdasarkan laporan dari World Air Quality Report (2023), Indonesia menempati peringkat pertama yang memiliki kualitas udara terburuk di Asia Tenggara pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa masalah polusi udara merupakan tantangan serius yang perlu segera ditangani di Indonesia. Salah satu yang menjadi sumber polutan udara di Indonesia adalah PLTU batu bara. 
- 
 Menyelami Krisis Iklim dan Sosial melalui Seni: Transformasi, Prediksi, dan TindakanKrisis iklim telah menjadi isu mendesak yang mengancam keberlanjutan hidup Bumi kita. Di Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam, dampak krisis iklim semakin terasa nyata.… 
- 
 Koalisi Masyarakat Sipil SETARA Luncurkan Laporan “Kebohongan Hijau” berisi Temuan Pelanggaran Sosial dan Ekologis pada Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan UtaraBulungan, Kaltara, 15 Juli 2024– Koalisi Masyarakat Sipil SETARA (Selamatkan Kalimantan Utara) yang terdiri dari NUGAL Institute, Perkumpulan Lingkar Hutan Lestari (PLHL), Greenpeace Indonesia, Celios, EN, dan JATAM Kaltim bersama… 
- 
 Teruntuk Korporasi, Bumi Bukan Tempat Sampah Plastik Sekali PakaiSejumlah aktivis Greenpeace telah mendesak Unilever untuk mengurangi sampah plastik dengan aksi mengembalikan sampah plastik ke produsen, dan ditempelkan pada logo U raksasa di depan Graha Unilever. 
- 
 All Eyes On Papua MenggemaTidak ada yang menyangkan tagar #AllEyesOnPapua akan bergema sedemikian masifnya. 
- 
 Berani Tanggung Jawab itu Baik: Kembalikan Sampahmu ke ProdusenFAQ Return to Sender 
- 
 Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati Laut: Krisis Tak Terlihat di Laut LepasMeskipun keanekaragaman hayati laut lepas ini tidak terlihat oleh banyak orang, wilayah ini tidak bebas dari bahaya—justru menjadi kawasan yang paling tidak dilindungi. 
- 
 17 Tahun Menyaksikan Perjuangan Orang Knasaimos Menjaga Hutan Adat PapuaCerita juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia tentang pengalamannya menyaksikan perjuangan masyarakat Knasaimos menjaga hutan adat. 
- 
 Keuangan Islam Terpadu untuk Aksi IklimKrisis iklim adalah ancaman besar yang sudah terjadi, mendorong kita kepada bencana kelaparan dan kemanusiaan. Kita harus secara aktif berhenti bergantung pada sumber energi yang mencemari sambil secara bersamaan mempercepat transisi menuju sumber daya terbarukan. 
- 
 Agar menjadi perjanjian untuk semua, Global Plastic Treaty harus mengurangi produksi plastikApakah kamu pernah melihat pemungutan suara yang didukung oleh 80% suara? Kejadian seperti ini langka, meskipun bukan tidak mungkin. Hasil yang luar biasa ini menunjukan dukungan yang besar terhadap tindakan… 
- 
 (Re-advertise) Job Vacancy: Middle Donor OutreachMiddle Donor Outreach is tasked with fully supporting Greenpeace Indonesia’s Fundraising team with a focus on developing the mid-value supporters channel in Indonesia, as well as maintaining relationships with supporters who support the organization’s independent environmental programs. 
- 
 Menghadapi Dilema Jakarta dan Tantangan Transformasi TransportasinyaTantangan transportasi Jakarta sampai saat ini masih menjadi sebuah kesulitan yang belum terurai. Kemacetan masih terjadi dimana-mana, membuat Jakarta menjadi salah satu kota termacet di dunia. 
- 
 Mungkinkah Memperjuangkan Keadilan Iklim Lewat Kotak Suara?Kebijakan untuk keadilan iklim memang mungkin datang dari kemauan politik para politikus. Namun, kita tak sebaiknya terlalu berharap pada mereka. 
- 
 Tiga Isu Debat Ketiga Capres yang Perlu Dikritisi: Perjanjian Internasional, ASEAN, TPPOKandidat yang akhirnya menjadi presiden harus berani berkomitmen untuk memperkuat pertahanan, termasuk menjaga kedaulatan sumber daya alam di laut Indonesia. 
- 
 Saatnya Sistem Keuangan Berhenti Mendanai Perusakan Lingkungan yang Memperburuk Krisis IklimKita berpacu dengan waktu untuk menghentikan dan memulihkan kerusakan Bumi. Sistem keuangan adalah salah satu sektor yang krusial mesti berubah. 
- 
 Berani Berubah: Menjadi Warga Urban Berkelanjutan dengan Transportasi UmumDengan hadirnya opsi transportasi umum seperti Transjakarta, KRL, LRT, dan MRT, diharapkan masyarakat dapat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi. Tersedianya opsi ini memiliki beberapa keuntungan, dan berikut adalah alasan mengapa kita harus lebih sering menggunakan transportasi umum! 
- 
 Petualangan Rasa: 5 Rekomendasi Tempat Kuliner Terbaik di Jakarta yang Ramah Diakses dengan Transportasi Umum!Jakarta telah berkembang pesat, dan salah satu hal yang luar biasa dari perkembangan ini adalah sistem transportasi umum yang semakin baik. Nah, bagaimana jika kita menggabungkan petualangan kuliner yang menarik dengan penggunaan transportasi umum yang nyaman? 
- 
 Pisang Kepok Penopang Beras dan Sumber Pendapatan Petani Flores yang Terancam Punah“Sekarang pisang tinggal kenangan,” katanya lirih. 
- 
 Bunga Tanda Duka hingga Ditangkap Polisi: Serba-serbi Dukungan Anak Muda Papua untuk Suku AwyuDi berbagai tempat di Tanah Papua, dukungan tak henti mengalir untuk perjuangan suku Awyu. Anak muda Papua menggelar aksi di Jayapura hingga Manokwari–bahkan berhadapan dengan tindakan represif aparat. 
- 
 Menghitung Sisa Umur Tambak Bandeng di MengareKiprah Mengare yang dikenal sebagai penghasil bandeng jumbo terancam musnah. Para petani bandeng bertarung dengan krisis iklim dan polusi pabrik demi bertahan. 
- 
 Susut Garam Dipeluk Ombak KusambaSeorang pria duduk sambil menggaruk-garuk kepala. Di balik tanggul pengaman abrasi ia menatap kerikil yang telah tercampur di palung garamnya. Alih-alih terisi oleh bersendok-sendok kristal garam siap panen, palung garam… 
- 
 Ketika Cengkih dan Pala Lilibooi Tak Lagi BerbuahMeski usianya sudah sepuh, tetapi Moses Tulaseket (70) masih cekatan turun dari salah satu pohon cengkih miliknya. Beberapa kali dia berhenti demi menyeka keringat yang membasahi dahi. Siang itu, Rabu… 
- 
 Petani Sayur Malino Didera Krisis IklimSetelah dihantam guyuran hujan pada awal tahun. Kini petani menghadapi kemarau yang entah kapan akan berakhir. 
- 
 Tumandang Gesang di Tanah KerontangWintaos berdiri di perbukitan kars Gunungsewu yang membujur di sepanjang sisi selatan Jawa. Tanah Gunungsewu yang kapur tidak memberi kesempatan air menggenang terlalu lama di permukaan tanah. 
- 
 Nestapa Perempuan Petani Kopi Banjarnegara Akibat Perubahan CuacaMereka lelah karena sudah cukup lama menunggu masa panen kopi yang normalnya mulai antara Juni atau Juli lalu. Pada kenyataannya panen baru dapat dimulai September lalu atau mundur hingga 3-4 bulan. 
- 
 Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Koalisi IBUKOTA Desak Pemerintah Segera Laksanakan Putusan PengadilanPutusan Mahkamah Agung ini menguatkan putusan pengadilan di tingkat I dan tingkat II. 
- 
 Anak Muda Adat dan Masa Depan Hutan PapuaMenjadi anak adat adalah keistimewaan. Anak adat adalah penghubung lintas zaman dan generasi. 
- 
 Pertarungan Menjaga Hijaunya Hutan Lewat Meja HijauSebuah refleksi dari persidangan litigasi iklim. 
- 
 Refleksi 9 Tahun Pemerintahan Jokowi: Sudahkah berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia?Pertumbuhan Ekonomi di atas 7% menjadi janji politik Joko Widodo saat menjadi Presiden RI pada periode pemilu 2014. Namun nyatanya hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5%.… 
- 
 Apakah Kehidupan Kota Benar-Benar Membuat Alam ‘Hilang’?Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Habitat Dunia oleh PBB sekaligus menandai awal Urban October. 
- 
 Blak-blakan Fatia Soal Hutan PapuaPelaporan yang dilakukan Luhut Binsar Panjaitan terhadap aktivis mencoba mengaburkan tentang permasalahan sebenarnya yaitu isu Papua yang coba disuarakan Fatia dan Haris. 
- 
 Udara Jakarta Beracun: Dampak “Ngeyel” si Pemangku KebijakanPolusi udara di Jakarta kembali menjadi topik hangat, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. 
- 
 Belajar Menjaga Bumi dari Petualangan Ajaib dalam Film AnimeDi balik gemerlapnya dunia anime, tersembunyi pesan-pesan mendalam yang mampu menyentuh hati dan membangunkan kesadaran akan pentingnya kepedulian lingkungan. Studio Ghibli, maestro di dunia animasi, telah menciptakan karya-karya luar biasa yang menyemai semangat, cinta dan kepedulian terhadap bumi. 
- 
 Catatan Diplomasi: Mendesak Dua Kementerian Benahi Pelindungan Awak Kapal IkanBersama koalisi masyarakat sipil yang tergabung dengan nama Tim 9, pertengahan Agustus 2023 lalu Greenpeace Indonesia mendatangi dua kementerian yang punya mandat dalam urusan tata kelola kelautan dan perikanan, serta pelindungan pekerja perikanan baik lokal dan migran Indonesia. 
- 
 Saat Krisis Iklim Makin Genting, Pengakuan Masyarakat Adat Tambah PentingMasyarakat adat adalah ujung tombak penjaga hutan dan keanekaragaman hayati–benteng pertahanan kita menghadapi krisis iklim. 
- 
 Bahaya Polusi Udara Semakin Nyata, Kapan Pemerintah Serius Mengatasinya?Di balik gemerlapnya kehidupan urban, Jakarta menghadapi ancaman yang semakin meningkat yang meracuni langit-langitnya: polusi udara. Setiap hari, warga Jakarta tak terhindarkan menghirup udara yang tercemar, yang dapat mengancam kesehatan mereka. 
- 
 Tertipu dan Terjegal Sistem: Hikayat Syamsul dan ‘Neraka’ di Laut ArgentinaTiap tanggal 30 Juli, dunia memperingati Hari Menentang Perdagangan Orang Sedunia. Hari yang tepat untuk kembali berterima kasih pada orang-orang yang bekerja di sepanjang rantai pangan, salah satunya industri makanan laut, yang beberapa di antaranya menjadi korban perdagangan orang. 
- 
 Tak Ada yang Abadi, Kecuali Sampah Plastik Sekali PakaiKita berdaya untuk merubah, kita berdaya untuk melindungi bumi ini. Mari bersatu dan bersama-sama menuju bumi tanpa lautan plastik. 
- 
 Barbie vs Oppenheimer: dua alam semesta yang berlawanan secara diametris yang mengingatkan kita pada dua ancaman eksistensialBarbieheinmer, bagi komunitas Greenpeace, kedua film ini menggemakan kampanye masa lalu dan sekarang melawan ancaman yang sangat nyata: penggundulan hutan, polusi plastik, dan pemusnahan nuklir. 
- 
 Konvensi ILO 188, Pemutus Lingkar Setan Perbudakan ModernDipaksa kerja 20 jam sehari, disiksa, tidak digaji, hingga mati lalu dilarung di laut. Kira-kira begitulah banyak nasib para anak buah kapal (selanjutnya disebut ABK) Indonesia di kapal-kapal ikan asing.… 
- 
 Kebijakan Ekspor Pasir: Keuntungan Singkat, Kerusakan Lingkungan AbadiPasir laut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Pasir tersebut adalah habitat bagi berbagai spesies hewan dan tanaman, serta menjadi penyangga alami yang melindungi garis pantai dari abrasi. Dengan ekspor pasir laut yang tak terkendali, kita berisiko kehilangan ekosistem yang sangat berharga dan memicu kerusakan ekologis yang tak dapat diperbaiki. 
- 
 Belajar Keberlanjutan dan Konservasi Lingkungan dari Masyarakat AdatDalam hiruk-pikuk peradaban modern, kita sering kali melupakan hubungan keseimbangan antara manusia dan alam. Namun, masyarakat adat mengingatkan kita akan pentingnya harmoni ini. 
- 
 Menuju Pertanian Berkelanjutan di Tengah Gempuran Krisis IklimPenggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih turut menjadi salah satu faktor penyebab penurunan kualitas lingkungan. Sehingga, sektor pertanian diharuskan melakukan tindakan adaptasi dan mitigasi terhadap kondisi krisis iklim dalam mempertahankan produktivitas pertanian. 
- 
 Industri Perikanan dan Konservasi Berjalan Beriringan, Bisakah?Lain dulu, lain sekarang. Jika dulu dunia mengenal bangsa-bangsa di nusantara sebagai pelaut yang ulung, sekarang tidak lagi demikian. Di laut industri perikanan kita mengalami segudang masalah. 
- 
 Dari Plastik Sampai Ekspor Pasir, Bom Waktu di Laut KitaAda bom waktu di laut! Manusia dengan begitu serakah mengeruk isi lautan demi cuan. Kerusakan demi kerusakan terjadi di laut dan suatu saat akan meledak membawa malapetaka bagi seluruh makhluk… 
- 
 Koalisi Cerdas Bermobilitas Luncurkan Peta Bersepeda di Hari Sepeda SeduniaJakarta, 3 Juni 2023. Memperingati Hari Sepeda Sedunia, Greenpeace Indonesia bersama dengan B2W Indonesia, ITDP Indonesia, Parkir Sepeda Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki, Peta Bersepeda, bersama dengan komunitas sepeda lainya, melakukan… 
- 
 Merayakan Hari Keanekaragaman Hayati, Jangan Lengah untuk Terus Eksplorasi!Dikenal sebagai “laboratorium alam dunia”, Indonesia adalah rumah bagi flora yang mengagumkan dan langka. Mari kita melangkah lebih dekat dan mengungkap pesona flora yang memikat di tanah ini. 
- 
 Gerakan Lingkungan dan Buruh Mesti Bersatu, sebab Perjuangan Iklim adalah Perjuangan KelasDi Indonesia dan pelbagai belahan dunia, kelas pekerja terlibat dalam perjuangan lingkungan hidup dan keadilan iklim. 
- 
 Pendakian yang Dingin dan Sepi untuk Pelindungan Pekerja MigranKementerian Luar Negeri selangkah lebih maju mengupayakan proses ratifikasi Konvensi ILO 188. Babak baru pelindungan awak kapal perikanan migran. 
- 
 Lebaran di Desa yang TenggelamMerayakan Idulfitri di desa yang terdampak krisis iklim. 
- 
 Siniar Seru Untuk Menemani LebaranmuRamadan selalu menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi dan perbaikan diri. Kebaikan dan perbaikan yang sudah kita jalani selama Ramadan sepatutnya tetap dilanjutkan agar keberkahan Ramadan tidak berhenti begitu saja. 
- 
 7 Rekomendasi Buku Isu Lingkungan untuk Menemani “Ngabuburead”Belajar dan mendalami isu lingkungan gak melulu harus dimulai dengan bacaan yang berat, kok! Berikut daftar tujuh buku tentang isu lingkungan rekomendasi kami. 
- 
 Mengapa Kita Justru Semakin Boros Ketika Ramadan?Puasa harusnya mengajarkan kita untuk menahan diri, bukan hanya dari lapar dan haus, namun juga hawa nafsu. Nafsu untuk berlebih-lebihan dalam hal konsumsi tekstil, listrik, air dan transportasi. 
- 
 Bulan Ramadhan: Bersihkan Hati, Pikiran, dan LingkunganLima tips untuk tetap memaksimalkan bulan Ramadhan sambil melakukan refleksi terhadap lingkungan! 
- 
 Bahaya Food Waste Bagi Umat Muslim di IndonesiaBagaimana sebenarnya Islam memandang food waste? Saksikan pemaparan Ust Azhari Nasution dalam Kajian Ummah4Earth 
- 
 Transportasi Berkeadilan, Juru(s) Selamat Mobilitas Masyarakat KitaTransportasi umum adalah kebutuhan dasar masyarakat dan diwujudkan oleh pemerintah dari hasil memungut pajak masyarakatnya. Pemerintah pun sadar akan hal ini dan dalam beberapa waktu belakangan mulai melirik isu transportasi publik. Namun sayangnya, banyak proyek pemerintah dalam hal transportasi publik yang dirasa masih tidak tepat sasaran. 
- 
 Gerakan Perempuan Melintasi Sejarah PenindasanGerakan masyarakat sipil harus terus memperkuat kesadaran dan partisipasi politik perempuan. 
- 
 Saat Dunia Kelaparan, Siapa Panen Keuntungan?Dua puluh perusahaan agribisnis meraup keuntungan besar selama krisis dua tahun terakhir. Laba mereka bisa membiayai kebutuhan dasar 230 juta orang paling rentan di dunia. 
- 
 Aktivis Lingkungan Ngomongin Politik, Ngapain Sih?Politik mungkin gaduh, mungkin juga menyebalkan, tapi ia mempengaruhi banyak aspek dalam hidup kita. Itu sebabnya, beradu “taring” dalam ruang politik menjadi penting. 
- 
 Wakaf Hijau: Berderma dengan Prinsip BerkelanjutanWakaf Hijau (Green Waqf) adalah sebuah konsep yang beberapa tahun terakhir semakin populer. Apa sih Wakaf Hijau? 
- 
 Ruang Terbuka Hijau: Wisata Alternatif Pelepas Penat di Jakarta!Di tengah padatnya aktivitas di Jakarta, ada banyak opsi yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan penat di akhir pekan. Jikalau opsi untuk berlibur ke luar kota tidak memungkinkan untuk dilakukan, kamu bisa coba untuk sejenak berlibur di ruang terbuka hijau (RTH) yang tersebar di Jakarta. 
- 
 Dicari: Face-to-Face FundraiserDirect Dialogue Campaigner memegang peran penting dalam pekerjaan lingkungan Greenpeace. Selain menjadi kekuatan pendorong yang penting dalam meningkatkan donasi publik, Street Fundraiser juga memainkan peran dalam menghubungkan aspirasi masyarakat terhadap masalah… 
- 
 6 Rekomendasi Film Dokumenter terkait Lingkungan Sepanjang Tahun 2022 yang Wajib DitontonIni dia beberapa film dokumenter yang bisa kamu tonton untuk menambah dan membangun wawasan mengenai lingkungan dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. 
- 
 Obrolan Lingkungan Pilihan Akhir TahunUntuk bisa melawan krisis iklim, kita butuh semua orang untuk mengambil peran. Kamu, adalah salah satu kunci untuk bisa melawan krisis iklim, karena hal-hal yang kamu lakukan baik kecil atau besar ikut menentukan masa depan. Berikut kami pilihkan tiga podcast #NgobrolLingkungan yang bisa menjadi inspirasi untuk memulai aksimu melindungi lingkungan dan masa depan. 
- 
 Tidak ada tingkat polusi yang aman: Aksi Greenpeace melawan udara kotor pada tahun 2022Seiring dengan gerakan global yang berkembang, Greenpeace mencari penerapan solusi untuk mengatasi polusi udara dan untuk mengurangi risikonya terhadap kesehatan masyarakat, lingkungan dan ekonomi. Tidak peduli siapapun kamu atau di mana kamu tinggal, udara bersih merupakan hak semua orang. 
- 
 Mengenal Empat Wakil Masyarakat Adat di COP15, Siapa Saja Mereka?Pada 3-17 Desember 2022, sejumlah perwakilan masyarakat adat dari berbagai penjuru dunia datang ke Konferensi Keanekaragaman Hayati atau CBD COP15 yang digelar di Montreal, Kanada. Mereka berbagi kisah serta harapan agar para pemimpin dunia berkomitmen menyelamatkan hutan yang tersisa. 
- 
 Pesan perempuan suku Namblong kepada Sekretaris Eksekutif COP15Ini adalah pesan yang disampaikan oleh Orpha Novita Yoshua seorang perempuan muda suku Namblong dari Lembah Grime Nawa di Papua Barat, Indonesia, yang menghadiri COP Keanekaragaman Hayati ke-15 di Montreal, Kanada. 
- 
 Kita Semua Memiliki Hak atas Lingkungan HidupSetiap tanggal 10 Desember, seluruh dunia memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM). Kabar baik datang dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB). Setelah sebelumnya pada November 2021 lalu, Komisi HAM telah menyetujui resolusi hak atas lingkungan hidup yang bersih, sehat dan berkelanjutan. 
- 
 Mengapa para Pemimpin Dunia Harus Mengambil Langkah untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati di CBD COP15Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) COP15, yang sedang diadakan di Montreal pada bulan Desember ini adalah upaya terbaik kita untuk melindungi keanekaragaman hayati secara global dan menghentikan krisis hilangnya keanekaragaman hayati dan kepunahan massal yang mengancam semua kehidupan di bumi. 
- 
 Coklat untuk Ibu dan Perizinan Satu PintuSelama 1,5 tahun terakhir saya banyak berjumpa AKP migran untuk pekerjaan saya di kampanye laut Greenpeace, tapi baru kali ini saya bertemu dengan awak kapal seperti Widayanto, pemuda 28 tahun asal Tegal, Jawa Tengah. 
- 
 Demokrasi Indonesia Melemah, Krisis Iklim Makin ParahKTT G20 seakan menjadi forum rahasia milik elit sangat tertutup, rakyat biasa tak boleh bicara. Padahal keputusan yang akan diambil dalam forum G20 akan mempengaruhi masyarakat kecil yang selama ini terus menjadi korban dan menanggung segala bentuk dari dampak buruknya. 
- 
 Apa yang perlu kamu ketahui tentang COP 27COP27 atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-27, akan berlangsung di Sharm el-Sheikh, Mesir yang dimulai pada 6 hingga 18 November 2022. Pemerintah dunia di COP27 harus berhenti mencoba menyelesaikan krisis menggunakan sistem lama yang usang dan rusak yang terus didominasi oleh solusi palsu dan janji kosong. 
- 
 Tim Advokasi ABK Indonesia Layangkan Uji Materiil Permenhub ke Mahkamah AgungTim Advokasi Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia melayangkan gugatan uji materiil terhadap Peraturan Menteri Perhubungan No. 59 Tahun 2021, khususnya Pasal 93 ayat 1 huruf b, ke Mahkamah Agung pada Kamis, 13 Oktober 2022. 
- 
 Bertahan dari Krisis Iklim, Bertahan dengan Banjir dan Macet JakartaTerjebak berjam-jam di tengah kemacetan, sulit mendapatkan transportasi online, sehingga membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk pulang menuju rumah, adalah derita yang dirasakan warga Ibukota Jakarta beberapa hari belakangan ini akibat banjir dan hujan ekstrem. 
- 
 Aksi Nyata: Bagaimana Kolektif Masyarakat Melawan KarhutlaFenomena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti sudah menjadi rutinitas tahunan. Setiap musim kemarau, diperparah dengan kondisi krisis iklim yang menyebabkan perubahan cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan kekeringan, masifnya kebakaran hutan menjadi ancaman serius. 
- 
 Krisis Pangan dan Tantangan Masa DepanDi Indonesia, berbagai peristiwa gagal panen akibat cuaca ekstrim semakin sering ditemukan. Sementara, lonjakan harga pangan, tidak pernah benar-benar mendatangkan kesejahteraan bagi petani. 
- 
 Katakan ‘tidak’ pada polusi”: Kampanye inspiratif Greenpeace dalam memperjuangkan udara bersihDampak polusi udara dapat dirasakan semua orang di seluruh dunia, dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO), polusi udara adalah salah satu penyebab utama kematian dini. 
- 
 Mencegah Api dan KriminalisasiBagi kami yang hidup di tengah api, bencana kebakaran hutan dan lahan ini persoalan hidup dan mati. Karena itu, meski rakyat kecil seperti kami rawan dikriminalisasi, kami tak pernah mundur untuk bahu-membahu mencegah api datang kembali. 
- 
 Menjadi Relawan Itu Panggilan KemanusiaanKebakaran hutan dan lahan adalah masalah yang sangat membuat khawatir. Sebagai seorang relawan tugas kami adalah mencegah memadamkan dan mencegah kebakaran, tapi itu hanya kerja jangka pendek. Saya sangat ingin pemerintah benar-benar serius bekerja melindungi hutan, agar bencana asap tak menjadi event tahunan. 
- 
 Apakah Produk Tuna Kaleng Benar-Benar Bisa Dipercaya?Beberapa tahun terakhir, semakin banyak laporan mengungkap bagaimana para pekerja di kapal penangkap ikan jarak jauh diperlakukan. 
- 
 Pengakuan Hak Masyarakat Adat Tak Semulus Pemekaran WilayahIndonesia telah merdeka 77 tahun namun masyarakat adat khususnya di Tanah Papua masih harus terus berjuang menyuarakan eksistensi dan hak-haknya atas tanah, hutan, serta perairan dalam wilayah adatnya. 
- 
 Yang Hilang dari Pidato Kenegaraan Presiden JokowiPresiden menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan sidang tahunan MPR-RI. Tentu saja isinya didominasi klaim keberhasilan. Selain itu, Presiden juga menyampaikan kekuatan besar Indonesia dalam hal bonus demografi dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hanya saja ada banyak hal penting lain yang luput disebut. 
- 
 Menjelajah Pulau Tunda, Serpihan Mutiara di Utara Pulau Jawa“Pulau Tunda adalah serpihan mutiara.” Nama Pulau Tunda boleh jadi tidak sepopuler pulau-pulau kecil lain di perairan utara Jakarta, namun di sana kita dapat menyaksikan bagaimana manusia dan ekosistem laut saling menghidupi. 
- 
 RKUHP dari Rumah ke RumahMemaksakan RKUHP disahkan di rumah rakyat hari ini adalah bukti bahwa negara ini belum mengambil pelajaran dari perpisahan sebelumnya. Jika ujungnya masih menghancurkan gerakan iklim, masihkah layak dicatat dalam sejarah? RKUHP masih perlu berkunjung ke banyak rumah lain yakni rumah rakyat yang merindukan keadilan iklim 
- 
 Ilmuwan: Solusi untuk menjaga iklim yang aman di Bumi berada di semua sektor!Wawancara dengan Reyes Tirado, seorang ilmuwan senior pakar pertanian dan perubahan iklim di Laboratorium Riset Greenpeace Universitas Exeter tentang laporan baru oleh Kelompok Kerja III dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tentang pangan dan hutan sebagai solusi iklim. Wawancara ini dilakukan oleh Christine Gebeneter, ia merupakan ahli strategi komunikasi senior dengan Greenpeace CEE. 
- 
 Sampah plastik: Reduce dan Reuse dahulu sebelum RecycleIndonesia adalah salah satu negara penghasil sampah terbanyak di dunia dengan menduduki urutan kedua kontributor sampah terbanyak di dunia setelah China. 
- 
 Kemasan Unilever, Indofood dan Mayora Terbukti Mencemari 11 Titik Pantai di IndonesiaGerakan Pawai Bebas Plastik akan melakukan pawai kembali secara offline pada tanggal 24 Juli 2022 dengan membawa pesan mendorong tanggung jawab produsen FMCG atas sampah saset yang mencemari lingkungan di Indonesia dan bersikap terbuka atas rencana pengurangan sampahnya kepada publik. 
- 
 Tak ada yang lebih aneh dari hujan bulan JuliTidak seperti Hujan Bulan Juni (karya Sapardi Djoko Damono) yang membawa kenangan indah akan cinta, hujan bulan Juli akibat perubahan iklim hanya membawa duka akibat bencana. 
- 
 Perjalanan Panjang Masyarakat Sangihe Melawan TambangMasyarakat Sangihe menolak dengan tegas adanya kegiatan pertambangan. Mereka membentuk koalisi Save Sangihe Island dan konsisten menggelar aksi damai, serta menggugat izin kontrak karya PT TMS lewat Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta (PTUN). 
- 
 Membuka Tabir KorporasiSetelah empat tahun aturan pengungkapan pemilik manfaat korporasi, akhirnya pada 1 Juli 2022, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham) membuka informasi pemilik manfaat korporasi ke publik di laman resmi Dirjen Administrasi Hukum Umum. 
- 
 Pentingnya Hiu Bagi Ekosistem LautShark Awareness Day : 5 alasan kenapa kamu perlu menjaga habitat ikan hiu agar tetap lestari. 
- 
 Renungan Haji: Ibadah Haji Hijau untuk Bumi HijauKarena Bumi adalah rumah kita, kita mempunyai tanggung jawab untuk melindunginya, sebab semua ciptaan Allah sama seperti manusia, mereka tunduk dan bertasbih kepada Sang Pencipta. 
- 
 Haji 2022: Rasa Syukur sebagai Awal Hidup Ramah LingkunganAlhamdulillah tahun ini kita dapat kembali melaksanakan ibadah Haji! 
- 
 Hari Laut Sedunia adalah Tentang ManusiaSaat kamu mendengar kata “konservasi laut”, bayangan apa yang muncul di benak kamu? Apakah paus biru raksasa? Penguin lucu di Antartika? Atau mungkin beberapa ikan yang berenang di terumbu karang? 
- 
 Tips Menghemat Uang Sambil Menjaga BumiBagaimana bisa kita berhemat sekaligus mengurangi plastik? Apakah itu benar-benar akan menghemat uang kita? Simak 5 cara mudah yang dapat kamu lakukan untuk menghemat biaya dan sekaligus membantu menyelamatkan lingkungan. 
- 
 Bumi Berhak Diperlakukan dengan Lebih Baik!Kita adalah agen perubahan, kita adalah bagian dari Bumi ini dan kita sebagai manusia dapat bersatu dalam solidaritas dengan yang lainnya untuk merayakan lingkungan, tidak hanya hari ini tapi setiap harinya! 
- 
 Memberi Makan Industri Ternak Eropa Sambil Merusak Alam: Alasan Greenpeace Menghadang Kapal Pembawa Kedelai Brasil ke BelandaRelawan Greenpeace dari enam belas negara dan pemimpin adat dari Brasil ikut serta dalam protes damai yang dilakukan oleh Greenpeace Belanda di gerbang laut di IJmuiden, Amsterdam. Aktivis dari seluruh Eropa menghadang kapal besar yang tiba dengan 60 juta kilo kedelai dari Brasil. 
- 
 Jalur Sepeda Proper Cuma di Jakarta?Dua tahun terakhir sepeda menjadi primadona baru bagi masyarakat ibu kota. Entah itu untuki kebutuhan wisata, olahraga atau memang sebagai alternatif transportasi. Hal ini bisa jadi hanya menjadi trend semata… 
- 
 Ambil bagianmu untuk membuat Bumi yang lebih baikBulan puasa identik dengan bulan penuh kebaikan. Di bulan ini juga kami ingin mengajak kamu berbuat lebih banyak demi kebaikan lingkungan. 
- 
 6 Hal yang Perlu Diketahui dari Laporan Ilmiah untuk Solusi Iklim IPCCPara ilmuwan iklim terkemuka dunia baru saja meluncurkan rencana penyelamatan kemanusiaan yang ditujukan langsung untuk pemerintah kita. 
- 
 Ketika Energi Ekstraktif ‘Mendanai’ Sebuah Perang“Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia dan perang di Ukraina memiliki akar yang sama: bahan bakar fosil dan ketergantungan kita pada mereka,” kata ilmuwan iklim Ukraina, Svitlana Krakovska, ketika… 
- 
 Islam dan Lingkungan: Semua yang ada di Bumi punya hak.Muslim “terikat oleh kewajiban moral untuk memperlakukan rumah kita bersama dengan perhatian dan rasa hormat yang layak” 
- 
 Ketika Represifitas menjadi Senjata terhadap MasyarakatKonflik agraria antara rakyat dan investasi bukanlah barang baru di Indonesia. Entah proyek investasi itu milik swasta atau pemerintah, negara kerap hadir dalam bentuk represifitas aparat terhadap masyarakat terlibat. 
- 
 Inspirasi Perempuan Greenpeace Indonesia: Yuningsih “Cici” FeronikaSeiring berjalannya waktu akhirnya saya memahami apa yang sedang diperjuangkan dan ini secara tidak langsung juga membentuk karakter saya yang saat ini. 
- 
 Peduli pada intinyaSemuanya terhubung. Kita kerap mendengarnya dalam berbagai lirik dan jingle musik, sebuah ide yang tertanam di banyak budaya, sebuah kalimat yang tampaknya setara dengan pencarian “Perdamaian Dunia” 
- 
 Inspirasi Perempuan Greenpeace Indonesia: Maria ChristiBumi yang rapuh berhak disuarakan. Dan sayalah yang nanti akan menjadi suara bagi bumi itu. Suatu kebanggaan! 
- 
 Deklarasi Islam untuk Perubahan IklimApa yang kamu tahu tentang Deklarasi Islam untuk Perubahan Iklim? 
- 
 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Laporan Terbaru IPCC WG2Para peneliti iklim terkemuka dunia baru saja merilis penilaian besar-besaran terbaru mereka tentang dampak dari perubahan iklim dan bagaimana juga sampai sejauh apa adaptasi bisa dilakukan terhadap dampak tersebut. 
- 
 Aktivisme melalui SmartphoneKita masih bisa berkontribusi aktif dalam gerakan iklim dan lingkungan tanpa harus keluar rumah, menggunakan sebuah alat yang memudahkan kita untuk mengakses pengetahuan terhadap isu, organisasi, dan aksi, yaitu ponsel pintar yang sehari-hari menemani kamu. 
- 
 Harapan yang mengapung: Kapal Greenpeace Esperanza pensiun setelah dua dekade, tetapi cahayanya terus bersinarEsperanza, akan selalu menjadi simbol harapan, ia yang lahir dari dukungan jutaan orang di seluruh dunia dan diawaki oleh mereka yang mempertaruhkan keselamatan dan hidup mereka untuk melawan rintangan yang mustahil demi perlindungan lingkungan kita bersama. 
- 
 Ada Apa dengan Desa Wadas: Tambang dan Bendungan Bener Rugikan IndonesiaApa kamu mengikuti kabar soal kekerasan aparat pada warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah? Ada apa dengan Desa Wadas? 
- 
 Look up! Peringatan Lain dari Para Peneliti Iklim IPCC Segera HadirPada 28 Februari mendatang, bagian kedua dari empat bagian penilaian IPCC terbaru akan diterbitkan. Laporan ini akan melanjutkan laporan sebelumnya: berfokus pada dampak dari Krisis Iklim pada kehidupan manusia, tempat tinggal kita, mata pencaharian, dan ekosistem tempat kita bergantung. 
- 
 Mendorong Penerapan Ekonomi Sirkular: Greenpeace Indonesia x The 10th UI YEATanpa disadari, masyarakat dunia sekarang hidup berdasarkan model ekonomi berbasis linear (linear economy). Model ini menciptakan gaya hidup “produksi-konsumsi-buang” di dalam masyarakat, 
- 
 Naik Sepeda, Turunkan Emisi: #NOP26Meskipun sepeda merupakan salah satu transportasi yang paling rendah emisi, konferensi COP26 yang digelar pada awal November 2021 lalu tidak membahas penggunaan kendaraan tersebut. 
- 
 Pukul Mundur Krisis Iklim dengan BersepedaSepeda masih belum secara eksplisit menjadi bagian dari arus utama dalam upaya global pengurangan emisi dari sektor transportasi. 
- 
 4 Cara Mendukung 4 Kampanye GreenpeaceDengan krisis iklim yang dampaknya semakin dekat dengan kita, sekarang adalah saat yang tepat untuk kita mengambil peran sekecil apapun. 
- 
 5 Hal Terpenting Untuk Diselamatkan Sebelum Kita TerlambatDalam keadaan yang rentan akan krisis iklim, Bumi masih menyokong hidup kita. Ambil peranmu dan selamatkan Bumi dengan mendukung kampanye Greenpeace Indonesia. 
- 
 4 Tuntutan yang Kita Miliki untuk COP26: Waktunya SekarangCOP26 adalah momen yang menentukan: untuk mencegah dampak terburuk dari krisis iklim, kita membutuhkan tindakan segera, dramatis, dan konsisten dari pemerintah dunia. 
- 
 Lagu Hits Terbaik Greenpeace: 50 Tahun Bekerja Sama dengan Musisi Ikonik DuniaGreenpeace memiliki sejarah yang panjang dalam bekerja sama dengan musisi-musisi ikonik dan membuat acara-acara musik yang mengagumkan untuk menyebarluaskan isu mengenai hal-hal apa saja yang terjadi pada lingkungan kita. 
- 
 Semua Tentang Konferensi Iklim COP26 yang Perlu Kita TahuSeiring dengan kondisi iklim yang kian memburuk dan mendatangkan berbagai bencana, langkah apa saja yang akan diambil para pemimpin dunia dalam COP26 pada November mendatang? 
- 
 Melihat Kembali Foto-foto Pada Masa Awal GreenpeaceSaya adalah fotografer kampanye Greenpeace dari tahun 1974 hingga 1982. Berikut adalah 12 foto dari tahun-tahun itu dan beberapa kenangan yang mereka bangkitkan. 
- 
 Menemukan Kembali Asal Greenpeace 50 Tahun KemudianAksi pertama Greenpeace mencegah uji coba nuklir dilakukan oleh lima pria, Ben Metcalfe, Jim Bohlen, Irving Stowe, Bob Hunter dan Paul Cote. Akan tetapi, lima puluh tahun kemudian, terkuak bahwa tidak hanya lima orang ini saja yang berperan dalam pendirian Greenpeace, tetapi juga oleh empat wanita, Dorothy Metcalfe, Mary Bohlen, Dorothy Stowe dan Zoe Hunter,… 
- 
 Menyelamatkan Hutan Alam TersisaBulan ini genap tiga tahun berlakunya Instruksi Presiden tentang Moratorium Sawit. Pada 19 September 2021, kebijakan ini resmi berakhir dan belum ada kejelasan apakah akan diperpanjang atau tidak. 
- 
 50 Tahun Kemenangan BersamaSaat ini kita membutuhkan perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Miliaran orang bersatu sebagai sebuah gerakan, mengambil tindakan di seluruh dunia dan menuntut masa depan yang hijau dan damai. Perubahan itu bisa kita buat. 
- 
 Quiz: Seberapa banyak kamu mengetahui tentang krisis polusi plastik?Kita semua telah melihat kumpulan foto yang menggambarkan fakta polusi sampah plastik tapi seberapa banyak yang kamu ketahui tentang masalah plastik? 
- 
 Perubahan Iklim di Depan Mata, Apa Tugas Kita sebagai Umat Muslim?Perlindungan planet ini adalah komponen kunci dalam tradisi Islam, maka dari itu umat Muslim wajib untuk menerapkannya dalam rutinitas sehari-hari. 
- 
 Kisah Direct Dialogue Campaigner Greenpeace Indonesia: Mempertahankan Independensi Meskipun Dilanda PandemiPada awalnya tim DDC kebingungan apa yang bisa dilakukan untuk tetap menghasilkan dana bagi penyelamatan lingkungan saat aktivitas di luar ruangan terbatas. Namun, kerusakan lingkungan terus berlangsung bahkan saat pandemi. Kami terus berjuang dan melakukan inovasi dalam cara kami berkampanye. 
- 
 Quiz: Seberapa Jauh Kamu Mengenal Hutan Habitat Harimau?29 Juli merupakan Hari Harimau Sedunia. Dalam rangka menyambutnya, mari kita bermain kuis seputar habitat mereka dan si kucing besar berloreng ini! 
- 
 ‘New Normal’ yang Tidak NyamanBanjir dahsyat di Eropa. Kenaikan suhu tinggi hingga 45ºC di Kanada. Tanah longsor di Jepang. Siklon ekstrim di India. Banjir di kereta bawah tanah New York, Cina tengah dan Uganda,… 
- 
 Idul Adha 2021: Momentum umat untuk refleksi dan memulihkan diriBagi jutaan Muslim, pandemi telah mengubah cara kita berdoa dan berkumpul sebagai sebuah komunitas. Karena Covid-19, hanya masyarakat yang berada di Kerajaan Arab Saudi yang benar-benar dapat melaksanakan haji tahun ini. 
- 
 Bongkar Korupsi Saja, Biarkan Jalur SepedaJalur sepeda permanen yang belum dioperasikan akan dibongkar. Tentu cara berpikir ini tidak tepat, dan cenderung bergerak ke arah mundur, semakin jauh dari tatanan transportasi yang berkeadilan dan ramah lingkungan. 
- 
 Zodiakmu Peduli Lingkungan? Coba Cari Tahu Di SiniZodiak kita memang tidak banyak membantu usaha kita dalam melindungi Bumi. Tapi, zodiak bisa menginspirasi kita untuk mengeksplorasi tipe aktivisme apa yang cocok untukmu. Yuk, cari tahu tipe aktivismemu! 
- 
 Mendengar Suara Anak Muda Soal Nasib KPKPemberhentian 51 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ramai diperbincangkan publik saat ini. Kontroversi mengenai KPK pun kembali menjadi isu yang hangat, terutama terkait materi-materi mengenai… 
- 
 Pandemi Belum Pergi, Polusi Sudah KembaliKita tentu masih ingat di awal pertengahan tahun 2020 – langit Jakarta yang biasa berkabut dan penuh dengan polusi berubah menjadi langit cerah berwarna biru dengan jarak pandang yang jauh.… 
- 
 Hari Laut Sedunia : Peran dan Ancaman yang Dihadapi LautTujuh puluh persen luas bumi adalah lautan. Kalimat ini membuka dan menjadi pengingat betapa pentingya peran laut bagi kita semua. Ini menunjukan potensi dan manfaat lautan yang sangat besar. Namun,… 
- 
 Ketika Perang Menjadi Bisnis: Bagaimana Senjata yang diproduksi di Eropa Membantu Menimbulkan Bahaya di Seluruh DuniaDunia mengeluarkan sekitar 1,7 triliun dollar setahun untuk perang. Sebagai perbandingan: pendanaan kemanusiaan global hanya 1,3% dari itu. 
- 
 Pemerintah Lamban Bertindak Tepat, Perbudakan Modern Di Laut Semakin MeningkatKeluhan datang dari 62 nelayan migran Indonesia di 41 kapal penangkap ikan yang diduga terlibat aktivitas perbudakan. Angka ini meningkat dua kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan .. 
- 
 Berbagi Kota di Musim Panas IniDengan perayaan Hari Sepeda Sedunia dan Hari Lingkungan Sedunia yang jatuh di bulan Juni ini, mengapa tidak merayakan berbagai cara untuk menikmati semua yang ditawarkan kota? 
- 
 Ingin Melindungi ABK Indonesia? Ini salah satu caranyaPerbudakan anak buah kapal (ABK) Indonesia semakin marak terjadi. Berdasarkan laporan investigasi yang dilakukan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) dan Greenpeace sepanjang tahun 2015 hingga 2020, terdapat.. 
- 
 Obsesi Jalan Tol dan Ongkos yang Harus DibayarKemacetan harusnya bukan sesuatu yang dianggap biasa dan jalanan lancar juga harusnya bukan sesuatu yang istimewa. Tapi, solusi dari permasalahan ini bukan menambah jalan tol baru, seperti apa yang dilakukan pemerintah saat ini. 
- 
 Implementasi Sistem Isi Ulang dan Guna Kembali: Solusi di Tengah Krisis Plastik yang MelandaIsu plastik kemasan masih terus jadi momok menakutkan. Berdasarkan laporan Greenpeace Indonesia (2021), plastik kemasan menjadi kategori sampah plastik yang paling banyak dihasilkan (digunakan oleh seluruh masyarakat yang menjadi subjek… 
- 
 Plastik adalah masalah iklim, kesehatan, dan keadilan sosialPerusahaan seperti Coca-Cola, Pepsi dan Nestle bergantung pada penggunaan plastik sekali pakai yang tidak hanya mencemari seluruh planet dengan sampah, tapi juga menopang sektor minyak dan gas dan memperparah perubahan iklim. 
- 
 Label sertifikasi? Tidak Seperti yang Kamu PikirMeskipun sertifikasi ramah lingkungan telah menjadi hal yang sangat populer secara global selama beberapa dekade terakhir, deforestasi dan pengrusakan ekosistem masih berlanjut. Apakah sertifikasi bisa diandalkan? 
- 
 5 Alasan Kita Membutuhkan Alam Liar Untuk Bertahan HidupPlanet bumi kehilangan berbagai spesies – keanekaragaman hayatinya – sampai di titik mengkhawatirkan, kebanyakan karena ulah manusia, dianggap hanya sebanding dengan kepunahan massal kelima pada 65 juta tahun yang lalu. 
- 
 Mengapa Greenpeace Tetap Menjaga IndependensiSebagai Direktur Keuangan dan Administrasi, Bella mengetahui pasti bahwa Greenpeace selalu menjaga independensi, dan semangat itulah yang membawa kemenangan bagi kampanye lingkungan Greenpeace yang berani dan berkelanjutan. 
- 
 Komitmen VS RealisasiDampak krisis iklim semakin dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan curah hujan yang ekstrim, kekeringan, kenaikan muka air laut, serta menurunnya kualitas lingkungan, telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat, terutama bagi yang memiliki kerentanan tinggi. Bagaimana komitmen Indonesia versus realisasinya terhadap perubahan iklim? 
- 
 Berubah Masa, Berubah Pekerjaan PulaAstari sudah bekerja di Greenpeace Indonesia sebagai Direct Dialogue Campaigner yang menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya mendukung gerakan lingkungan. Akan tetapi masa pandemi ini, tugas Astari bertransformasi 
- 
 2020: Tahun Penuh Pelajaran BerhargaApa saja pelajaran dari 2020 yang bisa diambil? berikut adalah beberapa poin penting hasil obrolan kami dengan Leonard Simanjuntak atau Bang Leo sapaan akrabnya, Country Director Greenpeace Indonesia 
- 
 Foto-foto Aksi Terbaik Greenpeace Selama Tahun 2020Tahun 2020 telah menjadi tahun yang sulit bagi kebanyakan dari kita. Lockdown dan pembatasan sosial menjadi “new normal” yang mengubah hidup kita. Seolah-olah kita hidup dalam film fiksi ilmiah. 
- 
 Foto Pilihan: Melihat Kembali 2020Melihat ke belakang, dunia akan mengingat 2020 sebagai tahun yang “mengganggu kehidupan kita saat ini”: sebagian besar dari kita dikurung selama berbulan-bulan dan melakukan segalanya dari rumah, tidak dapat melihat dan bersama teman dan orang-orang tercinta, semua orang mengenakan masker.. 
- 
 Akhir dari Pertumbuhan Tanpa BatasSaya sedang berada di Vancouver, mengendarai skytrain sistem transportasi umum bawah tanah dan layang di wilayah metro. Dalam kabin yang penuh sesak, saya memandang ke atas kursi dan melihat iklan ini: Tidak ada opsi C: “Ubah sistem kita untuk mencegahnya.” 
- 
 Saat Kedaruratan Menjadi Realitas Iklim KitaKami benci untuk mengatakan ini, tetapi seiring bergantinya tahun, keadaan darurat iklim menjadi lebih intens, memecahkan rekor dan mendatangkan malapetaka bagi jutaan orang. Situasi ini memengaruhi ekosistem dan keanekaragaman hayati… 
- 
 Lumbung Pangan ala Jokowi Bagai Buah SimalakamaPemerintah mencanangkan food estate sebagai salah satu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan untuk mengantisipasi krisis akibat pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo juga menempatkan food estate sebagai salah satu… 
- 
Berita bulan ini: Sarat Oligarki, Menteri Kelautan dan Perikanan Tersangka KPKSiapkan dirimu, musim penghujan tiba. Pandemi belum berakhir, warga Jakarta sudah harus siaga akan banjir. Pasalnya musim penghujan telah tiba, dan tahun ini diprediksi curah hujan akan lebih tinggi dari… 
- 
 Korupsi Ekspor Benih Lobster Petaka Bagi Ekosistem LautPenangkapan Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh KPK menguak pertanda keculasan dalam tata kelola sumberdaya ikan dan laut saat ini. 
- 
 Hutan Terkikis, Masyarakat Adat MenangisApa yang terlintas ketika kalian mendengar ‘Papua’? Ada banyak hal tentunya, tetapi bagi saya yang pertama terlintas di kepala ketika mendengar ‘Papua’ adalah wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah dengan… 
- 
 Berat sama Dipikul, Ringan sama K-PopersLagi-lagi datang kabar menyedihkan dari hutan Indonesia, Kolaborasi investigasi inovatif Greenpeace International dan Forensic Architecture mengungkap perusahaan kelapa sawit asal Korea Selatan – anak perusahaan dari Korindo Group – diduga… 
- 
 Upaya Sistematis Pemerintah Melanggengkan Energi Kotor Batu Bara Melalui Perombakan Sejumlah Undang-Undang di Masa PandemiUndang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law) telah bermasalah sejak awal pembahasan. Tidak hanya menutup diri dari aspirasi masyarakat, muatan omnibus law telah mengebiri sejumlah aturan terkait… 
- 
 Jangan Biarkan UU Cipta Kerja Membakar Hutan Indonesia!Saat ini hutan, lahan gambut, dan masyarakat Indonesia menghadapi ancaman baru: OMNIBUS LAW. 
- 
 Mengapa Pembangkangan Sipil BerhasilSejarah menunjukkan bahwa hanya menjelaskan ketidakadilan moral dari perbudakan, seksisme, kerusakan ekologi, dan lain-lain tidaklah cukup. Hanya beberapa mereka yang berkuasa mendapat manfaat dari ketidakadilan. 
- 
 Dari Jogja hingga Jakarta, Cerita Mahasiswa yang menolak UU Cipta KerjaSeperti yang diungkapkan, MP, “Gerakan hati yang ngebuat aku turun ke aksi, karna sadar ada suatu hal yang mengganjal dari disahkannya RUU Cipta Kerja ini mulai dari dirancangnya UU tersebut sampai ke isinya,” 
- 
 Jangan Mau Melulu Terjajah Parkiran, Ya?Keterbatasan akses akan ruang publik ini, membuat warga kota harus memutar otak. Memainkan akal tapi tidak terlalu nakal karena tetap harus benar-benar memperhatikan potensi penyebaran si tidak terlihat, Sars-CoV-2. 
- 
 Menyemai Ketahanan Pangan Lewat SaguTak hanya menjadi sumber kehidupan masyarakat pesisir Papua, sagu juga berpotensi menjadi alternatif makanan pokok masyarakat Indonesia. 
- 
RUU Cipta Kerja Melemahkan Aturan Perlindungan Lingkungan HidupDalam pidato pelantikannya, Presiden Joko Widodo menyebutkan lima prioritas kerja pemerintah selama periode 2019-2024, yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan infrastruktur, pemangkasan kendala regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.… 
- 
 Bebaskan Laut Kita dari Jerat PlastikPlastik sekali-pakai menghasilkan masalah polusi yang semakin mendesak, terutama untuk lautan kita. Penyu dan paus terjerat oleh limbah plastik dan mikroplastik memasuki tubuh hewan laut yang kita konsumsi. Kita perlu mengambil peran masing-masing untuk menyelesaikan masalah ini. 
- 
75 Tahun Indonesia Merdeka, Saatnya Atur Ulang Arah Ekonomi Dengan Pembangunan Ramah LingkunganTanggapan Greenpeace Indonesia Terhadap Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 
- 
 Hutan Lestari, Orangutan Terlindungi!Tidak hanya orangutan yang akan kehilangan rumahnya jika deforestasi di Indonesia terus berlanjut, kehidupan manusia pun akan terancam, karena hutan adalah sumber kehidupan kita. 
- 
 Kedaulatan Pangan Sekarang dan Pasca PandemiCOVID-19 telah mengubah kehidupan sehari-hari di hampir setiap sudut dunia. Bagi jutaan orang, kekhawatiran akan kelangkaan pangan membuat kondisi pandemi kian parah. 
- 
 Jaga Hutan, Selamatkan HarimauHarimau merupakan hewan endemik Indonesia – sebenarnya, ada tiga spesies berbeda: harimau Bali, harimau Jawa dan harimau Sumatra. Sayangnya, sekarang hanya harimau Sumatra yang tersisa. Harimau berada dalam bahaya serius. Habitat hutan mereka dihancurkan oleh perusahaan kelapa sawit yang rakus demi keuntungan cepat. 
- 
 PSBB Transisi, Mulai Lagi PolusiKendati grafik penambahan kasus positif terus merangkak naik, atas nama roda ekonomi, pemerintah secara bertahap mulai melonggarkan PSBB. Di DKI Jakarta sendiri pelonggaran ini disebut sebagai masa PSBB transisi. 
- 
 Satu Tahun Kehidupan Laut dalam GambarDalam jangka waktu satu tahun, dari April 2019 sampai April 2020, sekitar 13 fotografer ternama di seluruh dunia melakukan sebuah perjalanan epik dari Artik ke Antartika. Ini cerita mereka. 
- 
 Mimpi Indah Menjadi Pelaut Kandas Oleh PerbudakanRefleksi Peringatan Hari Laut Sedunia 2020 
- 
 Ramadhan, Titik Balik untuk Dunia yang Lebih BaikJadikan Idul Fitri menandai titik awal menuju dunia yang lebih baik, di mana Anda dan saya berkontribusi untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi kita dan generasi mendatang. 
- 
 Menjaga alam berarti menjaga diri kita sendiriKetika COVID-19 telah mengganggu kehidupan kita di seluruh dunia, hal apa saja yang bisa mendukung kehidupan yang lebih sehat? 
- 
 Beramal untuk Lingkungan – Manusia Dipercayakan untuk Melestarikan BumiSaya meminta Anda untuk mulai menanam benih pertama masa depan yang lebih aman, mulailah beramal untuk lingkungan dari hal yang paling sederhana. 
- 
 Kota masa depan kita pasca-COVIDBayangkan sebuah kota dengan sedikit atau bahkan tanpa mobil tetapi dengan transportasi umum antar moda yang efisien, banyak ruang untuk sepeda, pejalan kaki, dan anak-anak untuk bermain dengan aman di jalanan. Bayangkan sebuah kota di mana setiap taman, balkon atau atap adalah taman kota untuk menanam makanan nabati yang sehat untuk semua, disajikan di kantin… 
- 
 Ramadan 2020, Hari-Hari yang Lebih Baik Akan TibaAda yang berbeda dari Ramadan tahun ini. Umat muslim di seluruh dunia kali ini harus menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan suasana yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19. 
- 
 Pandemi Menurunkan Polusi? Bukan Itu yang Semestinya TerjadiBener ga sih, polusi udara menurun selama masa diterapkannya social distancing? Mungkin ada benarnya tapi tunggu sebentar ada banyak faktor yang memungkinkan polusi udara bisa menurun konsentrasinya. 
- 
 Jangan Mengeruk Untung di Situasi BuntungBeberapa minggu setelah masyarakat dunia bergulat dengan Covid-19, muncul polemik seputar sampah medis, termasuk pula sampah masker sekali pakai. Tentu sampah ini mengancam kehidupan pesisir termasuk ekosistem laut. 
- 
 8 Film Wajib Tonton Saat Isolasi Diri di RumahSelain cerita-cerita luar biasa yang didukung visual yang indah, film-film ini membuat kita belajar lebih banyak mengenai Bumi yang menakjubkan dan mengerti kenapa sangat penting bagi kita untuk terus berjuang untuk masa depan yang adil dan aman bagi semua makhluk. 
- 
 Yuk.. Buat Maskermu Sendiri!Selain soal langka, masker sekali pakai menimbulkan masalah bagi lingkungan kita. Sampah masker pun mulai membanjiri tempat-tempat yang tidak seharusnya menjadi lokasi pembuangan, seperti di pantai. 
- 
 Perlindungan Awak Kapal Perikanan sebagai Pekerja Migran IndonesiaDari waktu ke waktu, awak kapal perikanan Indonesia kerap terjebak dalam situasi perbudakan modern di laut. Sebenarnya bagaimana kondisi Pekerja Migran Indonesia? 
- 
 Apa Hubungannya Kerusakan Hutan, Krisis Iklim dengan Potensi Wabah Penyakit Baru Menular?Baru-baru ini media melaporkan seekor kucing di Belgia terpapar Corona dari pemiliknya yang merupakan pasien Covid-19, meski otoritas setempat menyebut kasus kontaminasi dari hewan peliharaan ini perlu diuji secara seksama,… 
- 
 Industri Sawit Rampas Hutan dan Ruang Hidup Masyarakat Adat Papua“Jang sampe torang pu hutan papua nasib seperti di Kalimantan dan Sumatera” — Pace Nico Wamafma Sejak sistem uang masuk ke Tanah Papua, tatanan hidup masyarakat adat Papua telah banyak… 
- 
 Lakukan Hal Ini Agar Tetap Ramah Lingkungan saat Mencegah Penyebaran VirusSudah beberapa bulan ini publik dihebohkan dengan penyebaran sebuah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia, virus COVID-19.. Ini yang harus kamu lakukan! 
- 
 Berita bulan ini: Omnibus Law akan semakin memperparah dampak krisis iklimSeri diskusi santuy yang dilaksanakan oleh Greenpeace pada bulan Februari lalu telah banyak membahas soal Omnibus Law atau undang-undang sapu jagat yang dinilai sejumlah kalangan akan merugikan masyarakat dan lingkungan.… 
- 
 Agar Tragedi Longsornya Sampah di Leuwigajah Tidak TerulangLima belas tahun lalu, tepatnya 21 Februari 2005, Indonesia berduka atas kematian 157 jiwa disebabkan longsor sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. 
- 
 Kenapa Kita Harus Peduli dari mana Makanan Laut yang Terhidang di Depan Kita Berasal?Di belakang industri seafood yang menguntungkan, ada banyak praktik bisnis yang kotor, yang kental dengan praktik perbudakan modern, perusakan lingkungan, kolusi dengan pemerintah, dan belum lagi ancaman terhadap nelayan skala kecil dan keluarga mereka. 
- 
 Mereka Yang Beraksi Melawan Polusi Udara!Solusi polusi udara dari berbagai aksi masyarakat Kita sedang berada dalam krisis kemanusiaan dan iklim. Lebih dari 4,5 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun karena disebabkan oleh polusi… 
- 
 Ungkapan Rasa Sayangmu Untuk BumiValentine biasnya menjadi hari yang dinantikan oleh banyak orang. Di hari kasih sayang ini, semua orang berlomba untuk menunjukkan rasa sayangnya dengan berkencan, makan malam romantis, memberi kado, atau bahkan… 
- 
 Tantangan kita bersama di tahun 2020Setelah 2019 kemarin kita berjuang bersama-sama menyuarakan krisis lingkungan yang sedang dialami Indonesia dan seluruh dunia, perjuangan tersebut masih harus kita lanjutkan di tahun ini. Permasalahan #KrisisIklim masih menjadi sorotan… 
- 
 Terima kasih, kami ada berkat kamuTerima kasih, kamu adalah Greenpeace Setiap suara yang kamu berikan, telah berhasil mendesak banyak perusahaan, politisi, dan lembaga pemerintah untuk bergerak maju meningkatkan peranan mereka usaha bersama dalam menjaga bumi. … 
- 
 Rayakan Natal dan Tahun Baru dengan #makesmthngPerayaan natal dan tahun baru sebentar lagi tiba! Sangat menyenangkan karena akan berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat. Hmm, kira-kira sudah tahu belum mau merayakan natal seperti apa dan memberi… 
- 
 #KrisisIklim? Manusia Akan Kehilangan Banyak Privilege (Bagian 1)Manusia memiliki privilege sebagai makhluk hidup yang kehidupannya disokong oleh alam. Banyak sekali hal-hal yang bisa dinikmati manusia dari alam, salah satunya adalah hujan dan panas matahari. Kedua hal tersebut… 
- 
 5 Alasan Perbudakan Modern di Laut Masih TerjadiPerbudakan masih sangat terasa dalam konteks modern, khususnya dalam industri perikanan dan yang sangat memprihatinkan, terutama para pekerja migran dari Indonesia dan Filipina. 
- 
 Tak Ada Asap Jika Tak Ada Api“Ada asap berarti ada api” adalah sebuah istilah yang berarti “tidak akan ada akibat jika tanpa sebab”. Dan saat ini yang sedang terjadi di Indonesia, kita sedang mengalami banyak asap yang disebabkan oleh banyaknya api yang membakar hutan Indonesia. 
- 
 Para Pemangku Kepentingan Harus Bergerak Menyelamatkan SpermondeBerdasarkan kegiatan pemantauan terumbu karang yang dilakukan oleh tim MSDC Universitas Hasanuddin secara berkala setiap tahun, memperlihatkan tren penurunan tutupan karang hidup di Kep. Spermonde 
- 
 Sampah Kemasan Makanan dan Minuman MendominasiSampah perusahaan produk kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods atau FMCG) menjadi temuan terbanyak pada kategori sampah bermerek dalam kegiatan audit merek selama tahun 2016-2019. 
- 
 Foto bulan ini: Pesan Untuk Masa DepanOktober merupakan puncak eskalasi kegiatan Greenpeace Indonesia. Kami melakukan aksi damai dengan melakukan okupasi terhadap dua patung ikon ibukota, sebagai pengingat kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang baru saja terbentuk… 
- 
 Pawai Peduli Krisis IklimRundown 14.00 Registrasi (Titik Kumpul MRT Dukuh Atas depan Smart Hotel) 15.00 Berangkat: Titik Kumpul (Ruang Terbuka MRT Dukuh Atas) 16.30 Tiba: Taman Aspirasi Orasi, Teatrikal Rute MRT Dukuh Atas – Bandaran HI. 
- 
 Berita bulan ini: Dibalik ramainya tagar #ReformasiDikorupsi dan #PukulMundurKrisisIklimSejumlah demonstrasi digelar oleh mahasiswa seluruh Indonesia di berbagai kota besar menuntut pemerintah dan DPR membatalkan dan menunda sejumlah UU yang tidak pro rakyat dan melemahkan demokrasi di Indonesia. Selain itu, ada juga nih aksi Pukul Mundur Krisis Iklim, yang diinisiasi oleh anak muda yang resah akan masa depan mereka akibat perubahan iklim. 
- 
 Foto bulan ini: September, Bergerak Melawan SesakSeptember merupakan bulan yang sangat padat bagi Greenpeace Indonesia, selain banyaknya kegiatan yang dilakukan juga menjadi puncak terparahnya kebakaran hutan di sejumlah wilayah di Indonesia terutama Sumatera dan Kalimantan. Berikut ini… 
- 
 Hidupku di Negeri AsapTahun ini api mulai datang di Bulan Juli. Awalnya hanya beberapa titik api, hingga merambat jadi ratusan titik api. 
- 
 Catatan perjalanan: tangisan Rafa melawan nestapaIni adalah cerita pengalaman saya melakukan perjalanan di Kalimantan Tengah saat terjadi bencana besar kebakaran hutan dan lahan. Ini cerita tentang nestapa di tengah bencana, juga ikatan cinta dalam keluarga. 
- 
 Alasan Mengapa Sekali Pakai Bukan Pilihan yang Berkelanjutan“Kemasan 100% bisa didaur ulang”, “terbuat dari plastik yang mudah terurai”, dan “kemasan kertas yang berkelanjutan”. Apakah upaya-upaya ini benar-benar diperlukan, dan apakah ini adalah solusi dari krisis polusi plastik? 
- 
 #ClimateStrike: Bergerak bersama melawan krisis iklimSeptember ini, jutaan orang di seluruh dunia akan keluar dari sekolah, tempat kerja, dan rumah untuk bergabung dengan anak-anak muda untuk beraksi dalam Climate Strike, sebuah pawai iklim yang meminta… 
- 
 Foto bulan ini: Mencegah Api Agustus IniBulan Agustus penuh dengan kobaran api di Kalimantan dan Sumatera. Greenpeace Indonesia puncak kemarau ini memulai berbagai aktivitas diantaranya adalah dimulainya pelatihan untuk para relawan Tim Cegah Api Greenpeace untuk… 
- 
 Lakukan Audit Merek Sendiri, Mengapa Tidak?Baca untuk cari tahu cara untuk menjadi bagian dari gerakan mendunia dan katakan “Cukup sudah!” pada polusi plastik. 
- 
 Foto bulan ini: Mencegah Api Agustus IniBulan Agustus penuh dengan kobaran api di Kalimantan dan Sumatera. Greenpeace Indonesia puncak kemarau ini memulai berbagai aktivitas diantaranya adalah dimulainya pelatihan untuk para relawan Tim Cegah Api Greenpeace untuk… 
- 
 Punya Keinginan Mengatasi Polusi Plastik? Yuk, Lakukan Audit Merek!Tahun ini kami berencana untuk melakukan audit merek yang lebih besar — di mana Anda bisa ikut serta! 
- 
 Perjuangan Di Tengah Asap: Kenapa Kebakaran Hutan dan Lahan Tak Kunjung Usai?Kebakaran hutan dan lahan masih saja terjadi setiap tahun, warga dan lingkungan yang menjadi korbannya. Kami terus berjuang demi kesejahteraan dan kesehatan karena keadilan adalah hasil dari perjuangan bukan hadiah. 
- 
 Alasan Kami Muak dengan Janji Palsu untuk Melindungi HutanIndonesia memiliki hutan tropis terbesar ketiga di dunia dengan keanekaragaman hayati terbanyak di dunia, tetapi kita juga menjadi salah satu dari lima penghasil karbon terbesar di dunia, sebagian besar disebabkan oleh penebangan dan pembakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di hutan kita. 
- 
 Berita bulan ini: Kebakaran hutan dan pertanda darurat iklimDi berbagai kawasan hutan di seluruh dunia sedang terbakar tak terkecuali Amazon dan Kalimantan. Belum lagi ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil yang sering berujung pada tragedi tumpahan minyak seperti yang terjadi di Karawang, menuntun kita lebih jauh pada keadaan darurat iklim. 
- 
 Kita Harus Mengakhiri Perbudakan Modern di LautLebih dari 200 tahun setelah perbudakan berakhir, perbudakan modern masih berlangsung, terutama di Asia Tenggara. 
- 
 Foto bulan ini: Peralihan MusimSeperti biasa, ketika kemarau panjang tiba, berbagai masalah lingkungan juga akan terjadi, seperti bahaya kebakaran hutan, polusi udara yang meningkat, dan musibah-musibah lainnya. Greenpeace Indonesia di awal kemarau ini memulai berbagai aktivitas diantaranya adalah dimulainya pelatihan untuk para relawan Tim Cegah Api Greenpeace untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan 
- 
 Kenapa Kantong Plastik ‘Biodegradable’ Bukan SolusiMuncul ‘plastik ramah lingkungan’ yang mengklaim bahwa ia akan terurai dalam waktu singkat bermunculan. Plastik sejenis ini juga disebut dengan istilah ‘biodegradable’. Tapi apakah plastik biodegradable ini merupakan solusi yang tepat? 
- 
 Kisah Inspiratif Anak-Anak Pecinta LingkunganSetiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berguna bagi banyak orang. Nah, disinilah pentingnya dukungan keluarga dimana anak dapat belajar memahami persoalan dan mencari solusinya. Contohnya adalah persoalan tentang lingkungan, setiap hari anak-anak dihadapkan dengan masalah lingkungan, seperti polusi udara, laut yang kotor, sampah dan masih banyak lagi. 
- 
 Liburan Sambil Belajar LingkunganJangankan libur akhir pekan, libur panjang sekolah dan kuliah pasti bosen banget dong kalau diem aja di rumah? pasti banyak dari kalian yang pengen liburan, tapi bingung mau ngajak liburan bareng keluarga atau teman yang bermanfaat itu ke mana? Jangan khawatir, saya punya beberapa destinasi pilihan yang unik 
- 
 Foto bulan ini: Juni untuk iklim yang lebih baikEksploitasi alam secara besar-besaran dan perusakan lingkungan diduga sebagai penyebab parahnya banjir dan juga berubahnya iklim. Beberapa negara di dunia yang peduli dengan perubahan iklim kini mulai menyatakan darurat iklim dan berusaha memulai perbaikan terhadap kebijakan-kebijakan yang lebih memperhatikan lingkungan. 
- 
 Mengurangi sekali atau membersihkan selamanya?Untuk membuat pembersihan pantai efektif, kita perlu mengejar merek yang berpolusi. Sementara polusi plastik telah memenangkan minat publik sebagai salah satu ancaman utama yang kita hadapi, tanggung jawab perusahaan besar 
- 
 Pertanyaan Krisis tentang Iklim: Apa yang bisa saya bantu?Aksi individual atau perubahan sistemis? Mana yang lebih efektif dan mana yang seharusnya kita lakukan? 
- 
 Ikut Mencintai dan Melestarikan Hutan dengan Berlari#KuLariKeHutan mengajak siapa saja – dari pelari maupun bukan, dari muda maupun tua – untuk berpartisipasi langsung menjaga hutan Indonesia dengan cara yang mudah, yaitu berlari. 
- 
 Berita bulan ini: Anomali cuaca dan buruknya kualitas udara JakartaLibur lebaran telah usai, namun kami telah mencatat sejumlah peristiwa yang terjadi selama bulan Juni, dan telah kami rangkum dalam berita pilihan bulan ini. Berita bulan ini bervariasi dari anomali cuaca yang mengakibatkan bencana iklim di sejumlah daerah bahkan dunia, hingga buruknya kualitas udara Jakarta, dan krisis sampah plastik. 
- 
 Kenapa Harus #PantangPlastik di Bulan Ramadan?Perubahan baik seharusnya terjadi di lingkungan sekitar selama bulan suci ini berlangsung. Namun di sisi lain, tidak semua yang terjadi selama Ramadan adalah perubahan positif. 
- 
 Foto bulan ini: Aksi Mei Bersama GreenpeaceSepanjang bulan Ramadhan, para aktivis lingkungan tidak surut berjuang, mereka tetap hadir memperjuangkan hak masyarakat mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat untuk masa kini dan masa depan. Berikut beberapa… 
- 
 Mengapa Masalah Impor Sampah Harus Masuk ke dalam Agenda Pertemuan ASEANAda masalah penting dan mendesak yang tidak dibahas oleh pemimpin dari 10 negara anggota ASEAN yang pekan ini melakukan pertemuan di Bangkok, Thailand. 
- 
 Kualitas Udara Jakarta Terus Memburuk, Warga Akan Gugat Presiden, Menteri hingga GubernurJakarta, 18 Juni 2019. Kualitas udara Ibukota Jakarta kian memburuk, ini terlihat ketika selama libur lebaran kualitas udara Jakarta masih terpantau berbahaya. Berkurangnya kendaraan karena aktivitas mudik dan libur perkantoran… 
- 
 Hari Laut Sedunia 2019Untuk merayakan Hari Laut Sedunia tahun ini, kami mengajak orang di seluruh dunia untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perlindungan lautan dengan cara melukis diri mereka dengan warna biru dan membuat… 
- 
 Rentannya Pemberian Izin HGU Sebagai Pintu Masuk Korupsi di Sektor Kehutanan IndonesiaRasanya baru kemarin kami mengajukan permintaan informasi HGU ke Kementerian ATR/BPN, nyatanya permintaan kami untuk keterbukaan informasi HGU ini telah bergulir selama setahun lebih. 
- 
 Foto bulan ini: Melihat April dari Lensa KameraAda banyak hal yang sulit untuk diungkapkan dalam kata tetapi begitu mudah diuraikan dengan jepretan lensa kamera. Mengambil foto bermakna tidak hanya tentang teknik mumpuni menangkap gerak cahaya, foto berdiri… 
- 
 Monster Plastik dari Seluruh Dunia Kembali Pulang ke NestléMonster plastik menjelajahi berbagai belahan dunia, bangkit dari tempat pembuangan, memanjat tumpukan sampah, bahkan berenang mengarungi lautan, danau, dan sungai, melakukan perjalanan yang sulit untuk kembali pulang pada penciptanya. 
- 
 Pidato Direktur Eksekutif Greenpeace International di Hadapan Petinggi NestléDirektur Eksekutif Greenpeace International, Jennifer Morgan, berbicara di hadapan petinggi Nestlé di rapat umum tahunan Nestlé untuk mendesak Nestlé agar meninggalkan kemasan sekali pakai. 
- 
 Jual Beli Tanpa Plastik, Mungkinkah?Warung dengan konsep seperti SARUGA dikenal luas dengan sebutan “Bulk Store” dan masih sangat jarang ditemukan di Indonesia. Seperti apa konsep warung ini? 
- 
 10 Cara Praktis Agar Pantai dan Laut Kita Bebas SampahMelindungi laut kita dari sampah bisa dimulai dari cara yang sederhana. Kamu bisa memulainya sekarang juga. Bagaimana caranya? Simak langkah-langkah berikut. 
- 
 Sejarah Singkat Mengenai Gerakan Perlindungan Lingkungan HidupMungkin aktivis lingkungan nyata pertama adalah umat Hindu Bishnoi dari Khejarli, yang dibantai oleh Maharaja Jodhpur pada tahun 1720 karena berusaha melindungi hutan yang dia tebang untuk membangun istananya. 
- 
 Para Pendiri GreenpeaceAda sebuah gurauan lama disetiap bar di Vancouver, Canada. Kamu bisa duduk di sebelah salah seorang dari pendiri Greenpeace. Karena dalam kenyataannya, tidak ada pendiri tunggal dan nama, ide, kekuataan,… 
- 
 Harapan Bagi Hutan: Melindungi dan MemulihkanKapan terakhir kamu pergi ke hutan? Kapan terakhir kamu menanam pohon? Di Hari Hutan Sedunia ini pertanyaan-pertanyaan ini sangatlah bermakna. 
- 
 Kapal-kapal Greenpeace akan Berlayar Demi Mengatasi Krisis Polusi Plastik GlobalLebih dari 90% plastik yang pernah diproduksi belum didaur ulang, namun perusahaan malah memiliki rencana untuk meningkatkan produksi kemasan plastik mereka secara drastis. 
- 
 Kita Mempunyai Kekuatan untuk Mendorong Industri Tuna ke Arah yang Lebih BaikSetelah tiga tahun terus berkampanye dan melakukan dialog kolaboratif di Asia Tenggara, kita sekarang memiliki lima perusahaan yang masuk dalam kategori peringkat “hijau” dari sebelumnya tidak ada sama sekali. 
- 
 Saya Tidak Bisa untuk Tidak Menangis Ketika Berpikir Tentang Kehancuran yang Telah Saya Saksikan di Negara Saya, IndonesiaIni berisiko, dan menduduki sisi kapal itu sulit, tetapi tidak mengambil tindakan itu justru lebih berisiko bagi bumi kita, dan saya tidak bisa diam lagi. 
- 
 Apa yang dilakukan Oreo, Mondelez, Wilmar terhadap Orang Utan?Mondelez pembuat Oreo mendapatkan banyak minyak sawit kotor ini dari Wilmar International – pedagang minyak sawit terbesar dan terkotor di dunia. 
- 
 Minyak Sawit: Apa Yang Perlu Kita KetahuiDalam beberapa bulan terakhir, kami telah meningkatkan kampanye untuk mendorong agar merek-merek membersihkan pasokan minyak sawit mereka dari deforestasi. Inilah semua yang perlu kita ketahui tentan minyak sawit. 
- 
 Ayo Bangun dan Bergerak, Kita Sedang Diserang Plastik!Samar tercium bau sampah dan semakin mendekati bukit ini, bau sampah semakin menyengat. Tunggu, ini bukan bukit rumput yang pemandangannya bisa memanjakan mata, ini Tempat Pemrosesan Akhir sampah masyarakat Bali! 
- 
 Kenangan Masa Lalu dan Masa Depan Hutan Indonesia yang Harus DiperjuangkanSaya ingat ketika saya masih kecil, Papa selalu mengajak saya pulang kampung setiap Natal untuk menjenguk Oma. Kampung halaman Papa indah, tidak kalah dengan Pulau Dewata tempat saya menimba ilmu saat ini. 
- 
 Teruntuk Produk dan Produsen Penghancur Hutan: Waktu Telah Habis!Meskipun berjanji untuk tidak membeli minyak sawit dari perusak hutan hujan, merek terbesar di dunia, pada kenyataannya, masih membeli minyak sawit dari perusak hutan hujan. 
- 
 Wings Of Paradise: Menarik Perhatian pada Permasalahan Penghancuran Hutan IndonesiaSedikit atau tidak ada yang tahu tentang keindahan spektakuler Burung Cenderawasih yang berasal dari hutan-hutan di tanah Papua. Sejauh ini, sekitar 40 spesies burung yang berbeda telah ditemukan. 
- 
 Bagaimana Sampah Plastik Mengejutkan SayaSelama satu dekade terakhir, para penyelam serta pecinta pantai telah melihat perubahan besar pada lautan. Bahkan di lokasi yang sangat terpencil pun kini telah dipenuhi oleh sampah plastik dan bahan kimia lainnya. 
- 
 Kemenangan Lingkungan Terjadi Berkat AndaLebih dari 40 tahun Greenpeace berdiri untuk menjadi garda terdepan dalam perlindungan lingkungan dunia. Di Indonesia, sudah banyak kemenangan yang terjadi di tahun 2017 berkat kekuatan individu seperti Anda. 
- 
 Hari Orangutan Sedunia: Klaim Pemerintah Soal Peningkatan Jumlah Orangutan Dibantah IlmuwanDalam laporan terbaru KLHK, ‘Keadaan Hutan Indonesia 2018’, menyebutkan jumlah orang utan telah meningkat, bertentangan dengan temuan tim ilmuwan yang mempublikasikan penelitian / tinjauan sejawat mereka pada bulan Maret. 
- 
 10 Fakta tentang OrangutanSelamat Hari Orangutan Sedunia! Pernah bertanya-tanya di mana orangutan tidur? Atau dari mana nama mereka berasal? Berikut adalah 10 fakta menarik tentang Orangutan yang dapat membuat teman kamu terkesan. 
- 
 Menelusuri Keindahan Hutan Sungai Putri yang TerlukaHutan kita adalah masa depan kita. Tidak hanya orangutan yang akan kehilangan rumahnya jika hutan menghilang, tapi juga kehidupan manusia pun akan terancam, karena hutan adalah sumber kehidupan kita. 
- 
 Apakah Kamu Pernah Melihat Mangrove Berwarna Hitam?“Laut yang sedang surut dengan jelas menampakkan hamparan mangrove yang sebagian tingginya sudah berwarna hitam. Tidak sedikit juga mangrove yang tingginya masih kurang dari sekitar dua meter, seluruhnya hitam tidak lagi menyisakan hijaunya.” 
- 
Harmoni Hutan dengan Masyarakat di Tanah PapuaNama kampung Manggroholo dan Sira mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Pertama kalinya di Tanah Papua, kedua kampung ini pada Maret 2017, mendapatkan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD). 
- 
“Pak Lurah, Ada Api Besar di Laut”Waktu menunjukkan angka 3:30 pagi ketika Ride, Lurah Desa Margasari, terbangun. 
- 
 Rainbow Warrior dan Pesan untuk Masa Depan yang Lebih HijauNama saya Rini Irmayasari atau biasa dipanggil Maya. Saya adalah volunteer Greenpeace Indonesia dari Manokwari, Papua Barat. 
- 
 Alasan Kenapa Kita Harus MAKE SMTHNG dan Bukan BelanjaPekan MAKE SMTHNG adalah saatnya kita beraksi untuk dunia yang lebih baik. Dari tanggal 2-10 Desember, saat dimulainya musim belanja liburan akhir tahun, kami ingin mengajak kamu untuk membuat sesuatu… 
- 
 5 Hewan Lucu Ini Terancam Perubahan IklimJika generasi penerus kita bertanya tentang masa hidup kita, apakah kita akan diingat sebagai generasi yang bertindak dan memperjuangkan bumi yang penuh dengan hewan-hewan menakjubkan? 
- 
 Para Pemimpin Iklim: Waktunya Telah TibaSebuah blog yang ditulis oleh Jennifer Morgan – 3 November 2017 
- 
 Seberapa Hijaukah “Gadget”mu?Apa kamu tahu bagaimana perangkat yang kamu gunakan untuk baca tulisan ini sampai ke tanganmu atau ke mejamu? Meskipun mungkin saja datang dari box cantik, lihatlah lebih jauh langkah apa… 
- 
 Jakarta Bebas Sampah Plastik Dambaan KitaIni bukan saatnya kita tutup mata dan telinga lagi. Terlalu naif menyangkal: Jakarta saat ini terancam oleh sampah masyarakatnya sendiri! Jakarta sebagai kota berpenduduk sebanyak lebih dari 10 juta jiwa… 
- 
 Mencegah dan Memadamkan Demi Hutan Tanpa ApiMasih jelas di ingatan kita krisis kebakaran hutan tahun 2015 – krisis terparah yang pernah terjadi di Indonesia bahkan dunia dalam konteks emisi dan perubahan iklim. Bencana telah membakar sekitar 2,6 juta hektar hutan dan lahan gambut, di Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan 103.000 jiwa alami kematian dini, dan meningkatkan risiko kepunahan Orangutan… 
- 
 Ketika PLTU dan Perubahan Iklim Membuat Asinnya Garam Kian MahalBeberapa waktu lalu Indonesia dihebohkan oleh harga garam yang naik tinggi. Berbagai faktor dituding menjadi penyebabnya, namun sangat sedikit sekali yang melihat dampak perubahan iklim sebagai salah satu penyebab utamanya. 
- 
 Batubara dan Hilangnya Sokongan Finansial GlobalDukungan bank-bank internasional untuk industri batubara terus menurun. Lebih dari 30 bank internasional di seluruh dunia telah memberi isyarat untuk berkomitmen mengurangi bahkan sepenuhnya menghentikan pemberian pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan batubara. Penurunan pinjaman ke industri batubara ini akan menjadi tantangan terbesar bagi perekonomian Indonesia yang masih mengandalkan batubara sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi. 
- 
#OurVoicesAreVitalSaya masih ingat bagaimana korporasi dan merek-merek besar mulai dari KFC, KitKat, Uniliver sampai HSBC memutuskan untuk memperbaiki dan menguatkan komitmen mereka untuk melindungi hutan, karena desakan dari ratusan ribu… 
- 
 Berbelanja tidak membuat kita bahagiaMari kita buka percakapan ini dengan satu buah pertanyaan: apakah benar pakaian-pakaianmu membuat bahagia? Atau, apakah setelah kegembiraan berbelanja memudar, keajaiban pakaian barumu saat di dalam toko perlahan ikut menghilang saat memasuki lemari pakaian? 
- 
 Menjaring Rezeki, Memperjuangkan Hidup di Laut BatangSebuah catatan dari Batang, 2 Mei 2017. 
- 
 Apa arti 10 tahun penggunaan ponsel pintar bagi bumi?Tak bisa disangkal, ponsel pintar telah mengubah hidup kita –dan dunia- dalam waktu yang sangat singkat. 10 tahun yang lalu, kita masih mengambil gambar dengan kamera, menggunakan peta untuk merencanakan rute, dan mengirim sms untuk menjaga hubungan komunikasi dengan teman dan keluarga. 
- 
 HSBC berjanji untuk putuskan hubungan dengan perusahaan perusak hutanSebuah terobosan besar untuk perlindungan hutan Indonesia baru saja terjadi: HSBC berkomitmen untuk memutuskan ikatan keterkaitan mereka dengan kerusakan hutan dan lahan gambut. Ini adalah hasil yang luar biasa bagi… 
- 
 Perihal HSBC dan hutan IndonesiaPagi ini di halaman depan gedung World Trade Center saat tengah melakukan aksi bersama teman-teman aktivis, saya berjumpa dengan seorang Bapak. Setelah menolak kartu pos yang saya berikan, dengan dahi berkerut Bapak itu menyampaikan keberatannya diikuti serbuan pertanyaan. Kenapa HSBC? Saya tidak perlu waktu lama untuk menjelaskan. 
- 
 Sayonara Pak Iwan, Kami Akan Lanjutkan Perjuanganmu!Sabtu pagi pekan lalu seorang teman mengabarkan berita duka. Dr. Iwan Kurniawan, seorang akademisi sekaligus motor gerakan anti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia telah berpulang pada Jumat dini… 
- 
 Setiap plastik yang pernah dibuat, masih ada hingga kini. Berikut ceritanya.Sejak kita bangun di pagi hari dan menggosok gigi, sampai kita menonton televisi di penghujung hari, plastik ada di sekitar kita. Sangat banyak sehingga sangat sulit membayangkan meninggalkan supermarket tanpa… 
- 
Terungkap! HSBC Ada di Balik Krisis Deforestasi IndonesiaLaporan Greenpeace Internasional mengungkapkan bahwa HSBC – salah satu bank terbesar di dunia – adalah dalang dibalik pendanaan untuk perusahaan kelapa sawit yang melakukan perusakan hutan. Saat ini nasabahnya mulai tersadar bahwa kartu bank yang ada di saku mereka memiliki andil dalam perusakan hutan yang juga menyebabkan Orangutan terancam punah. 
- 
KLHK Ajukan Banding, Upaya Perlindungan Hutan Indonesia Kembali TercekalNovember 2016 merupakan kemenangan manis bagi masa depan hutan Indonesia. Setelah perjalanan panjang, Komisi Informasi Pusat (KIP) akhirnya memutuskan untuk mengabulkan gugatan Greenpeace Indonesia terhadap Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) atas permohonan untuk keterbukaan informasi pengelolaan hutan Indonesia terhadap publik. 
- 
 KLHK Ajukan Banding, Upaya Perlindungan Hutan Indonesia Kembali TercekalNovember 2016 merupakan kemenangan manis bagi masa depan hutan Indonesia. Setelah perjalanan panjang, Komisi Informasi Pusat (KIP) akhirnya memutuskan untuk mengabulkan gugatan Greenpeace Indonesia terhadap Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK). 
- 
Delapan momen spesial tahun 2016!Mari kita tengok kembali tahun 2016 yang penuh dengan kejutan. Figur kontroversial Donald J. Trump, secara mengejutkan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Selain Donald Trump, masih ada banyak sekali kejutan dan momen-momen penting selama tahun 2016 yang mungkin tidak kita tahu atau tidak kita sadari. Salah satunya: tahun 2016 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat… 
- 
 “Black Friday”? Ambil nafas dan rehat dulu, bumi sudah tak sanggup lagi menangungnya!Black Friday dan Cyber Monday diperkirakan akan menghasilkan miliaran dolar pejualan pakaian dan produk lainnya. Tetapi musim belanja ini juga menghasilkan jumlah sampah yang sangat besar. Ini kabar buruk bagi lingkungan. 
- 
 Dulu Takut Asap, Kini Saya Cari SumbernyaNama saya Lara. Lengkapnya Larasati Wido Matovani. Lahir di kota pelabuhan Dumai, Provinsi Riau, 25 tahun lalu. Di usia lima tahun, sebagaimana diceritakan orangtua saya, bahwa langit Kota Dumai waktu itu memerah. Berminggu-minggu sinar matahari tertutup kabut asap. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Yang saya ingat waktu itu ibu meminta saya untuk tidak keluar… 
- 
 Samsung: Masa Depan Bergantung pada Ini..Samsung, salah satu perusahaan ponsel pintar terkemuka dunia, sedang akan membuat keputusan penting: apa yang akan mereka lakukan untuk 4,3 juta unit ponsel Galaxy Note 7 yang ditarik kembali? 
- 
 Apakah 4,3 juta Samsung Galaxy Note 7 akan berakhir di tempat sampah?Saat ini Samsung sedang mempertimbangkan untuk membuang 4,3 juta ponsel Galaxy Note 7 baru menyusul terjadinya hampir 100 kasus meledak di seluruh dunia. Jumlah ini setara dengan hampir 730,000 kg teknologi dengan spesifikasi tinggi! Samsung telah membuat keputusan yang tepat dengan menarik ponselnya dari peredaran untuk menghindari lebih banyak insiden atau orang terluka karenanya, pertanyaannya… 
- 
Rencana kami: Cegah dan Padamkan Api.Tepat setahun yang lalu, api kebakaran hutan melahap jutaan hektar hutan di Sumatera dan Kalimantan serta membuat ribuan orang sesak nafas. Segala upaya pemadaman dilakukan tapi selama berbulan-bulan api tak juga bisa ditahan, bukan cuma kerugian milyaran tapi yang paling menyedihkan adalah banyaknya korban. 
- 
 Bukannya Tegas, IOI Malah Ajak Pemasoknya untuk BerdiskusiTujuh jam Greenpeace menutup pintu gerbang dan memblokade pelabuhan milik IOI Loders Croklaan, di Rotterdam, Belanda. Sebanyak lebih dari 300 ribu orang di seluruh dunia telah mengirimkan email yang meminta perusahaan asal Malaysia ini berhenti menghancurkan hutan Indonesia. Tapi IOI tetap bergeming. 
- 
 IOI, Berhenti Rusak Hutan Gambut IndonesiaDi saat hampir semua warga Rotterdam terlelap, Saya, Adi Prabowo (21) dan Nilus (42) bersama puluhan aktivis Greenpeace bergerak cepat menyelinap masuk ke Pelabuhan Rotterdam, Belanda. Suhu dingin 8 derajat celsius, baru ini pertama kali saya rasakan. Tapi misi ini tak boleh gagal: memblokade masuknya minyak sawit kotor ke kilang IOI, salah satu perusahaan sawit… 
- 
 IOI, Perusahaan Sawit Perusak, Terlalu Mudah Dilepaskan RSPOPerusahaan kelapa sawit besar, yang sertifikasi berkelanjutannya ditangguhkan karena telah melanggar aturan yang dirancang untuk mencegah kerusakan hutan dan lahan gambut, kini telah mendapatkan kembali sertifikasi tersebut. Keputusan mengejutkan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang mencabut penangguhan, sama saja mengirimkan pesan bahwa tidak masalah bagi perusahaan kelapa sawit untuk terus merusak hutan demi… 
- 
 Asap “hilangkan” 91 ribu jiwa, tanggung jawab siapa?Awal pekan ini saya terguncang dengan hasil penelitian yang dirilis dalam Jurnal Environmental Research Letters (ERL) dengan judul “Dampak Kesehatan Masyarakat akibat Asap di Ekuatorial Asia pada September – Oktober 2015” Studi itu menyebutkan perkiraan sebanyak 100.300 jiwa orang meninggal lebih awal selama musim asap besar tahun 2015 lalu, dimana 91.600 jiwa di antaranya di… 
- 
 Urusan gadget: antara keinginan dan kebutuhanKelangkaan terjadi karena alam tidak bisa menyediakan semua sumber daya yang kita butuhkan, untuk memuaskan keinginan kita yang tak terbatas 
- 
 Tata kelola untuk masa depan perikanan tunaSaya sempat menghadiri Kongres Tuna Nasional ke-18 Filipina di Kota General Santos. Kongres tersebut dimulai sejak 31 Agustus hingga 2 September 2016 lalu dengan tema “Gearing up for the future” atau “Bersiap untuk masa Depan”. 
- 
 Kita dan BumiSaya kira kita saat ini berada pada sebuah persimpangan jalan dalam kebersamaan kita denganbumi. Kita bisa membiarkan bumi rusak secara permanen, atau dengan kesungguhan hati kita mengambil keputusan radikal untuk memperbaiki semua kerusakan yang terjadi, dan merawat yang ‘tersisa’ dari bumi untuk kehidupan selanjutnya. 
- 
 Petani Sawit Mandiri Juga Mampu Menghasilkan Minyak Sawit yang Bebas Deforestasi dan BerkelanjutanRuangan ballroom Hotel Red Top mulai terisi banyak orang. Banyak perwakilan petani sawit yang sudah datang jauh-jauh dari Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Mereka datang untuk menghadiri acara Peluncuran Standard Operasional Prosedur (SOP) Perkebunan Sawit Rakyat Bebas Deforestasi. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut aktivitas bersama antara Greenpeace dan SPKS yang dibentuk dari awal tahun ini,… 
- 
 Yuk Dukung Kemerdekaan Hiu, Siripnya Tidak Diekspor!Indonesia adalah surga bagi keragaman jenis hiu. Lebih dari 118 jenis hiu tersebar dan dapat dijumpai di perairan Nusantara. Sayangnya, jenis hiu yang banyak ini terancam musnah oleh ancaman yang serius, eksploitasi berlebih oleh manusia. Ancaman dari manusia tersebut turut menobatkan Indonesia menjadi negara penangkap hiu terbesar di dunia yang mencapai 13% dari total tangkapan… 
- 
 Damn the Dam: Ancaman dari Satu Mega Bendungan Terhadap Amazon dan Mereka yang Tinggal di SanaSungai Tapajós – yang berada di jantung Amazon – yang merupakan rumah bagi ribuan orang dan keanekaragaman hayati yang tak tertandingi oleh daerah lain. Sebuah sumber kehidupan yang bermanfaat bagi mereka yang tinggal di sana. Namun semua itu dapat berubah jika proyek mega-bendungan yang diusulkan dijalankan. 
- 
 Penduduk Negara Manakah Yang Paling Banyak Memperbaiki Gagdet nya?Apa yang terjadi saat ponsel pintarmu mati? Negara mana yang paling banyak mendaur ulang? Dan, apakah orang-orang memperbaiki ponsel mereka atau hanya membuangnya begitu saja? Kami melakukan penelitian untuk mencari tahu.. 
- 
 Industri Pertambangan Bawa Dampak Sosial dan Lingkungan Negatif, Greenpeace dan Celios Dorong Prabowo-Gibran Beralih ke Ekonomi HijauIndustri pertambangan yang digadang sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia ternyata belum mampu menciptakan efek positif terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di desa sekitar 
- 
 Catatan untuk Kejaksaan Agung soal Kasus Korupsi MigorKejaksaan Agung melakukan terobosan dalam penegakan hukum kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang melibatkan korporasi. Namun, masih ada sejumlah catatan kritis. 
- 
 Segera Terbit: PARADISE SILENCEDPARADISE SILENCED (Surga yang Dibisukan: Perjalanan Visual Merekam Ketangguhan Masyarakat Adat Papua) merangkum perjalanan Greenpeace selama lebih dari satu dekade di Tanah Papua. Menyajikan dokumentasi dan cerita otentik dari Tanah… 
- 
 REKOMENDASI UNTUK AKSELERASI PETA JALAN Ratifikasi Konvensi Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan, 2007 (K-188)Rekomendasi peta jalan ratifikasi Konvensi ILO 188 ini dibuat untuk memetakan dan memberi masukan kepada pemangku kebijakan mengenai sejauh mana peraturan-peraturan, praktik- praktik, dan regulasi yang ada sudah sesuai dengan norma pelindungan K-188. 
- 
 Policy Brief Transformasi Transportasi JakartaEmisi gas rumah kaca tidak hanya berdampak terhadap ancaman kesehatan oleh pencemaran udara, tetapi juga berkontribusi terhadap krisis iklim yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem hingga risiko banjir. Volume kendaraan yang… 
- 
 Membongkar Darurat Iklim: Bagaimana Perusahaan-Perusahaan Barang Konsumen Menggenjot Produksi Plastik Perusahaan Minyak BesarPerusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang bahan bakar fosil seperti Aramco, Total, Exxon, dan Shell dilaporkan melakukan investasi besar-besaran dalam produksi petrokimia dan plastik. 
- 
 Riset Restorasi Gambut: Restorasi Hilang dalam Kabut AsapAnalisis ini mengungkapkan bahwa hampir sepertiga dari Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di tujuh provinsi yang diprioritaskan untuk direstorasi oleh Badan Restorasi Gambut (BRG)12 memiliki status “kritis sedang” dan “kritis tinggi”… 
- 
 Publik Menagih Tanggung Jawab Produsen Plastik25 Februari 2021, Jakarta. Pertumbuhan produksi dan konsumsi plastik sekali pakai terus mengalami peningkatan signifikan. Pertumbuhan timbulan sampah plastik yang memiliki kemampuan daur ulang sangat rendah, pada akhirnya terakumulasi di… 
- 
 Karhutla dalam Lima Tahun TerakhirLaporan terbaru Greenpeace Asia Tenggara ‘Karhutla Dalam Lima Tahun Terakhir’ mengungkap kegagalan total pemerintah Indonesia dalam melindungi hutan dan lahan gambut dari pembakaran. 
- 
 Mengapa Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tidak Pro-Lingkungan?Pandemi Covid-19 berdampak bagi perekonomian global. Sejumlah negara sudah mengumumkan status resesi. Sementara Indonesia, perekonomiannya terjun ke minus 5,32 persen. Bagaimana pemerintah mengatasinya? 
- 
 Membara: Dampak Kesehatan dari Kebakaran Hutan di Indonesia dan Implikasinya bagi Pandemi Covid-19Saat Indonesia bersiap menghadapi musim kebakaran hutan dan lahan tahun 2020, sebuah kajian data yang tepat pada waktunya tentang dampaknya terhadap masyarakat yang terdampak asap kebakaran menunjukkan bahwa para pemegang kekuasaan saat ini ataupun sebelumnya secara konsisten dan masif terus meremehkan dampak karhutla terhadap kesehatan manusia. 
- 
 Jeratan Bisnis Kotor Perbudakan Modern di Laut: Sebuah Laporan InvestigasiSerikat Buruh Migran Indonesia bersama Greenpeace Indonesia mengungkap daftar perusahaan perekrutan dan penempatan Anak Buah Kapal (ABK) Asal Indonesia. 
- 
 Menanti Peraturan Turunan UU Pelindungan Pekerja Migran IndonesiaDari sisi hukum, pelindungan terhadap pelaut awak kapal dan pelaut perikanan yang bekerja atau dipekerjakan di luar negeri hanya dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI). 
- 
 Pendanaan dari Korea Selatan untuk PLTU di Luar Negeri Membahayakan Kesehatan UmumKorea Selatan merupakan investor publik asing terbesar ke-tiga dalam proyek-proyek PLTU di antara negara-negara G20 lewat lembaga-lembaga finansial publik (LFP). 
- 
 Krisis Belum TeruraiSampah plastik telah merusak ekosistem secara masif. Daya hancurnya terhadap lingkungan begitu besar karena plastik sangat sulit terurai. 
- 
 Briefer – Krisis Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia: Perusahaan Kelapa Sawit dan Bubur Kertas dengan Area Kebakaran Terbesar Tak Tersentuh HukumDari hasil analisis Greenpeace, 3.403.000 hektar (ha) lahan terbakar antara tahun 2015 sampai dengan 2018 di Indonesia, menurut hasil analisis burn scar (bekas terbakar) dari data resmi pemerintah. Pada tahun 2015 saja, lebih dari 2.600.000 ha lahan mengalami kebakaran. 
- 
 Greenpeace menghentikan keterlibatan dengan Wilmar-Unilever-Mondelez karena lemahnya komitmen mereka dalam menghentikan deforestasi dari rantai pasokPada 22 Agustus 2019, Greenpeace mundur dari keterlibatan dengan Wilmar, Unilever, dan Mondelez dalam hal mendirikan platform pemantauan deforestasi, karena terjadi kegagalan mereka berulangkali dalam menindaklanjuti komitmen mereka untuk ‘nol… 
- 
 Laporan Standar Ganda yang MematikanJepang menerapkan standar ganda yang mematikan: Membiayai pembangkit listrik tenaga (PLTU) batu bara di luar negeri menciptakan polusi udara pada tingkat yang tidak akan diterima di Jepang. 
- 
 Briefer – Indonesia: Deforestasi Meningkat di Area-Area yang dilindungi oleh MoratoriumPemerintah Indonesia menyatakan pada bulan Juni 2019 bahwa Moratorium Hutan dan Lahan Gambut tentang pemberian izin baru pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, kegiatan penebangan dan pertambangan, yang diberlakukan. 
- 
 Ringkasan Kebijakan: Perjuangan Asia Tenggara Melawan Perdagangan Limbah PlastikAntara 2016 dan 2018, wilayah ASEAN melihat impor sampah plastik tumbuh dengan mengejutkan 171%, dari 836.529 ton menjadi 2.265.962 ton. Baca ringkasan kebijakan selengkapnya. 
- 
 Data KLHK Menunjukkan Pencemaran Udara Tahunan Jakarta Dua Kali Lebih Buruk dari Baku Mutu Udara yang Ditetapkan PemerintahDari data KLHK terungkap bawa selama tahun 2018 terdapat 34 hari dimana kualitas udara tergolong “Baik”, 122 hari dimana kualitas udara tergolong “Sedang”, semantara 196 hari di saat kualitas udara tergolong “Tidak Sehat”. 
- 
 Data Terkini Kualitas Udara Kota-kota di Seluruh DuniaPada tahun 2018, Kota Jakarta mendapat peringkat sepuluh besar sebagai ibu kota negara dengan kualitas udara terburuk di dunia. 
- 
 Elite Politik Dalam Pusaran Bisnis Batu baraPemain kunci di industri batu bara memainkan peranan penting dalam pemilihan presiden 2019, baik di tim kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 
- 
 Sebuah Krisis KenyamananKorporasi di balik wabah pencemaran plastik. Sebuah kajian Greenpeace tentang kebijakan, praktik dan ambisi bisnis dari Produsen-produsen Ternama di bidang Barang Kebutuhan Sehari-hari (Fast Moving Consumer Goods). 
- 
 Laporan Kerusakan Terumbu Karang KarimunjawaKelestarian terumbu karang di Taman Nasional Karimunjawa saat ini semakin terancam dengan aktivitas manusia di sekitarnya, diantaranya adalah aktivitas transportasi kapal tongkang batubara. 
- 
 PLTU Celukan Bawang Meracuni Pulau DewataPLTU Celukan Bawang yang merupakan pembangkit listrik berbahan bakar batubara telah menimbulkan beragam dampak sosial-ekonomi, lingkungan, dan kesehatan yang merugikan warga. 
- 
 Merekam Perkembangan Pembangkit Tenaga Batu bara di DuniaJumlah pembangkit listrik batubara baru di tahap konstruksi turun hingga 73% dari 2015 sampai 2017 akibat pengetatan aturan di China dan pembiayaan swasta di India yang menyebabkan 17 pembangkit batubara mangkrak di India. 
- 
 Saatnya Kebenaran DisuarakanPada tahun 2020, produsen barang-barang konsumsi yang bertanggung jawab harus dapat menunjukkan bahwa semua minyak sawit yang digunakannya berasal dari kelompok produsen terpercaya yang operasinya telah diverifikasi sesuai dengan kebijakan NDPE-nya. 
- 
 Dampak Pembangkit Batubara Sekitar JakartaSangat jarang kualitas udara di ibukota memenuhi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebaliknya tingkat polusi di Jakarta seringkali lebih buruk daripada standar pemerintah Indonesia yang jauh lebih rendah dari srandar WHO. 
- 
 Briefing Paper – Kualitas Udara yang Buruk di JabodetabekPemantauan kualitas udara yang dilakukan oleh Greenpeace juga menunjukkan bahwa polusi udara di wilayah Jabodetabek berada jauh di atas ambang batas kesehatan WHO dan Baku Mutu Udara Ambien Nasional. 
- 
 Fakta mematikan pasokan kelapa sawit IOI.Selama dua dekade terakhir, sektor perkebunan telah merusak hutan dan lahan gambut di Indonesia. Jutaan hektar telah hancur demi konsesi pulp dan kelapa sawit yang berdampak besar terhadap satwa liar, iklim dan manusia. 
- 
 Internalisasi Dampak dan Biaya Kesehatan dari PLTU Batubara di IndonesiaDengan menyertakan pertimbangan dampak biaya dan kesehatan dari PLTU batubara, dapat dibuktikan bahwa pada akhirnya PLTU batubara menimbulkan biaya penyediaan listrik yang jauh lebih mahal daripada semua jenis energi. 
- 
 Perusakan IOI Masalah MendesakRoundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menangguhkan keanggotaan perusahaan kelapa sawit Malaysia IOI pada Maret 2016 atas pelanggaran prinsip-prinsip RSPO. Sejak penangguhan, IOI telah kehilangan banyak pelanggan terbesar. Mereka menanggapi dengan melayangkan gugatan terhadap RSPO, yang mana mereka merupakan anggota pendiri. Namun, IOI menarik gugatan empat hari menjelang pertemuan puncak RSPO di Eropa dan sekarang… 
- 
 Konsekuensi Tersembunyi: Valuasi Kerugian Ekonomi Akibat Pencemaran IndustriTotal kerugian ekonomi akibat pencemaran di kawasan Rancaekek dengan pendekatan valuasi ekonomi tanpa mengikutsertakan biaya abai baku mutu mencapai angka Rp. ± 11,4 Triliun. 
- 
 Desa Terkepung Tambang Batu bara: Kisah Investasi BanpuLATAR BELAKANG: Greenpeace mengungkapkan fakta bahwa aktivitas pertambangan batubara di Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan perusakan bentang alam dan mengganggu kualitas air tanah. Pemerintah lokal bahkan tanpa sadar mendukung perusakan tersebut. Bahkan saat ini 75% luas wilayah Kalimantan Timur sudah menjadi konsesi pertambangan batubara. 
- 
 Peringkat Industri Pengalengan Tuna di Indonesia dan Filipina Tahun 2015Konsumen memilih produk tuna dalam kaleng berdasarkan merek atau label dan cenderung akan mengaitkan produk tersebut dengan reputasi perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk tersebut. Sayangnya, kebanyakan merek memberikan informasi yang sangat sedikit kepada para konsumen tentang jenis dan bagaimana ikan tersebut ditangkap dan berasal. 
- 
 Hasil Penelitian Harvard : Ancaman Maut PLTU Batu bara – IndonesiaDari waktu ke waktu PLTU batu bara mengotori udara kita dengan polutan beracun, termasuk merkuri, timbal, arsenik, kadmiun dan partikel halus namun beracun, yang telah menyusup ke dalam paru-paru masyarakat. 
- 
 Nol Deforestasi dalam Praktik: Pendekatan Stok Karbon TinggiHutan tropis tidak hanya menyimpan nilai karbon yang cukup tinggi, tetapi juga memiliki nilai keanekaragaman hayati yang penting, terutama bagi jutaan masyarakat adat dan lokal yang kehidupannya sangat bergantung pada hutan. Banyak perusahaan yang saat ini sedang mengalihfungsikan hutan tropis menjadi perkebunan untuk komoditas seperti kelapa sawit dan kertas mengalami tekanan dari konsumennya untuk membuktikan… 
- 
 Visi-Misi Prabowo-Hatta dan Jokowi-Kalla Belum Maksimal Dalam Melindungi LingkunganVisi misi pasangan kedua capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla belum menunjukan strategi dan target yang cukup kuat dalam perlindungan hutan, lautan, dan iklim. 
- 
 Sumatera Akan Tertutup Dengan AsapBukti baru menunjukkan Bahwa lahan gambut dan perlindungan hutan merupakan kunci untuk menghentikan Kabut Asap 
- 
Kartu Merah untuk Merk-Merk Perlengkapan OlahragaHamburg/Jakarta, 19 Mei 2014 – Merchandise sepakbola yang diproduksi oleh adidas, Nike dan Puma, menjelang Piala Dunia 2014 di Brasil ternyata mengandung bahan kimia berbahaya menurut hasil investigasi terbaru oleh Greenpeace. Sebanyak 33 buah merchandise termasuk sepatu bola, sarung tangan kiper dan bola resmi Piala Dunia ‘Brazuca’ diuji untuk kandungan beragam zat. 
- 
 Bagaimana pertambangan batubara melukai perekonomian IndonesiaSelama sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah mengalami pertumbuhan luar biasa di sektor pertambangan batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan meningkatnya produksi dan ekspor batu bara sebesar lima kali lipat antara tahun 2000 dan 2012. Meskipun pertumbuhannya meningkat sangat pesat, sektor batubara menyumbang hanya 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan prospek pertumbuhan di… 
- 
Laporan ‘Sebuah Dongeng Mengenai Monster di Lemari Pakaianmu’Investigasi terbaru yang dilakukan Greenpeace International mengungkap keberadaan bahan-bahan kimia berbahaya dalam pakaian yang dibeli dari 12 merek global, mulai dari raksasa fast fashion seperti Primark, hingga merek busana olahraga seperti adidas dan label mewah seperti Burberry. 
- 
APP Progress ReviewPada awal 2013, Asia Pulp & Paper (APP) telah mengumumkan kebijakan terbaru yang disebut Kebijakan Konservasi Hutan. Kebijakan tersebut mencakup penangguhan segera terhadap seluruh kegiatan perambahan hutan oleh pemasok, juga komitmen untuk tidak lagi mengembangkan usaha perkebunan di wilayah berhutan. Pemasok APP sendiri mengidentifikasi hutan alam melalui definisi Stok Karbon Tinggi yang ditentukan oleh The… 
- 
Izin Untuk MemusnahkanSaat ini hanya sekitar 400 ekor harimau diperkirakan tersisa di hutan-hutan hujan Sumatra – yang berkurang secara pesat – seperempat juta hektar tiap tahunnya. Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan kayu pulp/HTI (Hutan Tanaman Industri) adalah penyebab hampir dua pertiga kerusakan habitat harimau dalam kurun waktu antara 2009 sampai 2011, periode paling akhir dimana data resmi… 
- 
MENUJU NOL | Bagaimana Greenpeace Menghentikan Deforestasi di Indonesia 2003–2013 dan selanjutnyaIni adalah cerita mengenai kampanye Greenpeace untuk menghentikan perusakan hutan hujan Indonesia. Ini adalah cerita jutaan manusia dan satu pilihan: selamatkan atau hilang. Ini adalah cerita mengenai apa yang anda bantu kami capai melalui dukungan aktif dan donasi anda. 
- 
Bank Dunia Mempercepat Pengembangan Batubara di IndonesiaPada bulan Juli, Kelompok Bank Dunia menerbitkan Kertas Arahan Sektor Energi (Energy Directions Paper), dimana Bank Dunia berjanji untuk membatasi pinjaman untuk batubara hanya untuk keadaan-keadaan khusus – atau hanya kepada negara-negara tanpa alternatif yang memungkinkan selain batubara. Agar janji ini dapat dipenuhi, Bank Dunia harus segera menghentikan dukungan aktifnya terhadap pengembangan batubara besar-besaran di… 
- 
Laut Indonesia Dalam KrisisDengan 17.504 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia1. Garis pantainya mencapai 95.181 kilometer persegi, terpanjang di dunia setelah Kanada, Amerika Serikat dan Rusia. Enam puluh lima persen dari total 467 kabupaten/kota yang ada di Indonesia berada di pesisir2. Pada 2010 populasi penduduk Indonesia mencapai lebih dari 237 juta orang3, dimana lebih dari 80%… 
- 
 Visi Bersama Kelautan Indonesia 2025Mewujudkan Laut Indonesia yang Terpulihkan, Sehat dan Terlindungi. Lautan Indonesia yang 100% terbebas dari praktek perikanan ilegal dan merusak, dan masyarakat lokal nelayan, pesisir dan kepulauan nusantara yang berdaulat, bersahaja dan sejahtera dalam pengelolaan sumberdaya kelautan yang berkelanjutan! 
- 
Down to ZeroMelalui paparan foto-foto dan karya seni, “Down to Zero” menceritakan kisah dari kampanye kami untuk menghentikan pengrusakan hutan hujan Indonesia dan apa yang telah Anda lakukan untuk pencapaian ini. 
- 
Toxic Threads: Meracuni SurgaGreenpeace Internasional melakukan investigasi baru yang menelaah lebih dalam penggunaan bahan kimia berbahaya beracun pada produk fashion , melanjutkan investigasi sebelumnya yang dilakukan di China dan Meksiko. Laporan terbaru ini merupakan rangkaian kerja kampanye Detox, yang mengungkap bagaimana industri manufaktur tekstil adalah penyumbang besar pencemaran air di negara-negara belahan bumi selatan (global south). 
- 
The Indonesia – Norway Agreement to reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradationExecutive Summary: This paper assesses progress against the Indonesia-Norway Letter of Intent (LoI) on ‘Cooperation on reducing greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation (REDD+)’, signed on 26 May 2010. After more than two years of action and effort by Indonesia’s government and institutions, this Greenpeace assessment includes an analysis of the LoI’s performance… 
- 
Bahan Beracun Lepas KendaliSebuah Potret Pencemaran Bahan Kimia Berbahaya dan beracun di badan sungai serta beberapa titik pembuangan industri tak bertuan, Studi Kasus Sungai Citarum. 
- 
Laporan Keterkaitan Perusahaan Sawit India Dalam Kerusakan Hutan IndonesiaJAKARTA, 19 JUNI 2012 – Investigasi terbaru Greenpeace India mengungkapkan berbagai perusahaan di India, pengimpor terbesar kelapa sawit dunia diketahui berbisnis dengan pemasok yang tidak bertanggungjawab yang menghancurkan hutan hujan dan gambut Indonesia. 
- 
 KFC ReportKFC adalah salah satu merek makanan cepat saji paling menonjol di seluruh dunia. Perusahaan induknya Yum! Brands Inc., perusahaan yang berbasis di Louisville, Kentucky, AS mengklaim sebagai perusahaan makanan cepat saji terbesar di dunia dan tahun lalu melaporkan pendapatan lebih dari USD12 milyar. 
- 
Surat Terbuka Greenpeace pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia tentang Rainbow WarriorRainbow Warrior adalah kapal laut pengkampanye lingkungan secara damai. Kapal ini telah berlayar selama 21 tahun dan mempunyai reputasi sebagai bagian penting dari kampanye penyelamatan lingkungan kami yang telah berkunjung ke semua kawasan di dunia. 
- 
 Mengantar Indonesia Menuju ‘Jalur Pembangunan Baru’Greenpeace, bersama koalisi besar LSM dan menyerukan perlindungan segera semua lahan gambut dan penghentian sementara (moratorium) semua pembukaan hutan alam dalam wilayah-wilayah konsesi baru dan lama. 
- 
 Batubara MematikanDengan Biaya yang sangat tinggi Batubara sampai saat ini masih dianggap sebagai bahanbakar termurah di dunia. Namun, batubara juga merupakan bahanbakar terkotor dan yang paling menyebabkan polusi. 
- 
 Platform Bersama Untuk Penyelamatan Hutan Indonesia Indonesia dan Iklim Global : Organisasi Masyarakat Sipil IndonesiaPlatform bersama Organisasi Masyarakat Sipil Indonesia : 
- 
 Ringkasan Laporan ‘Bagaimana Sinar Mas Meluluhkan Bumi’Laporan Investigasi terbaru dari Greenpeace ‘Bagaimana Sinar Mas Meluluhkan Bumi’. Memperlihatkan bagaimana perusahaan ternama seperti Walmart, Auchan dan KFC turut menyumbang dalam pecepatan perubahan iklim, kepunahan satwa sepert macan sumatra dan orang-utan 
- 
 Tertangkap basah : Eksploitasi minyak kelapa sawit oleh NestléNestlé menggunakan minyak kelapa sawit dari Indonesia yang berasal dari penghancuran hutan dan lahan gambut, dalam produk seperti Kit Kat, ikut mendorong kepunahan orangutan dan mempercepat perubahan iklim. Laporan ini memaparkan bagaimana Nestlé membeli minyak kelapa sawit dari pemasok yang menghancurkan hutan seperti Sinar Mas. Sinar Mas, Produsen minyak kelapa sawit terbesar, yang terus membabat… 
- 
KEGIATAN ILEGAL PERUSAKAN HUTAN DAN LAHAN GAMBUT: SINAR MAS – APA YANG TELAH KALIAN LAKUKAN?Sinar Mas Grup secara ilegal telah membabat hutan dan lahan gambut di Kalimantan. Perusahaan ini sendiri sudah cukup terkenal akan keterlibatannya dalam pembukaan ilegal hutan melalui anak perusahaan kertasnya, Asia Pulp and Paper (APP). 
- 
 17 Tahun Menyaksikan Perjuangan Orang Knasaimos Menjaga Hutan Adat PapuaCerita juru kampanye hutan Greenpeace Indonesia tentang pengalamannya menyaksikan perjuangan masyarakat Knasaimos menjaga hutan adat. 
- 
 PP Pelindungan ABK Diterbitkan, ABK Penggugat Presiden: “Perjuangan Belum Berakhir!”Mewakili kedua rekannya, Pukaldi mengungkapkan kegembiraan atas kemenangan kecil dari perjalanan panjangnya memperjuangkan hak dirinya dan ABK lain. 
- 
 Perjalanan Panjang Masyarakat Sangihe Melawan TambangMasyarakat Sangihe menolak dengan tegas adanya kegiatan pertambangan. Mereka membentuk koalisi Save Sangihe Island dan konsisten menggelar aksi damai, serta menggugat izin kontrak karya PT TMS lewat Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta (PTUN). 
- 
 Masyarakat Sipil Rayakan Ulang Tahun Kemenangan Gugatan Warga Negara atas Hak Udara Bersih di Balai Kota DKI JakartaJakarta, 16 September 2022 – Memperingati satu tahun kemenangan gugatan warga negara atas hak udara bersih yang jatuh pada hari ini, Jumat, 16 September 2022, Koalisi IBUKOTA melakukan perayaan berbentuk… 





















































![[R]evolusi Energi Terbarukan Sebagai Jalan Keluar Kebutuhan Energi Asean](https://www.greenpeace.org/static/planet4-indonesia-stateless/2013/09/b35c141a-gp0stpohe_web_size.jpg)


